Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam dan Memelihara Pohon Nasional Tingkat Kota Bandung

<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman;

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam dan Memelihara Pohon Nasional Tingkat Kota Bandung
Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia, Bulan Menanam dan Memelihara Pohon Nasional Tingkat Kota Bandung

Sejauh mata memandang, kawasan Kota Bandung ke depan harus tampak hijau rimbunya pepohonan. Atap bangunan dan gedung tak satupun terlihat karena tertutup dedaunan pohon besar. semilirnya angin sejuk dan ramainya suara kicau burung. Penuhnya pohon dan kembang biaknya satwa burung, tidak hanya di taman-taman kota, tapi di seluruh kawasan.

”Bandung harus mengupayakan kualitas lingkungannya seperti ini. Bandung harus banyak membangun taman hutan kota. Setiap jengkal lahan warga, rimbun ditanami pohon. -- Saya ingin Warga Bandung  rumahnya tidak kelihatan karena banyak ditumbuhi pohon,” ungkap Wali Kota Bandung, H Dada Rosada, SH, Msi pada acara pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam, di kawasan Babakan Siliwangi Kecamatan Coblong Bandung, Jumat (28/11/08).

“Kita patut mencontoh falsafah orang Baduy-Banten. Tidak boleh atau jangan berani menebang pohon sebelum kita mampu menanam pohon.  Kota Bandung kita harapkan, jika ditebang satu, harus diganti lebih dari satu,” imbuhnya, seraya menyampaikan apresiasinya kepada para donatur pohon, termasuk Paguyuban Warga Banten (Puwnten) yang telah menyumbang 1.000 pohon produktif, jenis durian dan melinjo.

Dada mengajak warga Bandung, tidak kecuali jajarannya, para pimpinan SKPD, Ormas/OKP, pelajar, mahasiswa, LSM pecinta lingkungan hidup, jangan hanya pandai omomg saja, cintai lingkungan hidup tapi tanpa aksi nyata. ”Jangan hanya bicara keras, gebrak meja tapi tidak mau tanam pohon. Ini tidak akan banyak memberi manfaat.  --  Silahkan banyak omong, keras bicara tapi juga harus banyak tanam pohon. Jangan banyak omong tapi euweuh bukti.,” tandasnya.

Diakhir jabatannya di 2013 nanti, dikatakan Dada, dirinya juga menginginkan, dalam lima tahun ke depan, ada tambahan 1 juta pohon di Kota Bandung. Dirinya kembali meminta perhatian jajarannya terutama Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), Dinas Pertanian (Distan) dan Dinas Pertamanan (Distam) Distam, bekerjasama dengan Camat, Lurah dan masyarakat, pada tiap tahun musim hujan, menanam tidak kurang dari 200.000 pohon yang harus diupayakan hidup. ”Habis-habisan kita manfaatkan untuk menanam pohon,” tandasnya.

Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan, selaku koordinator penyelenggara, Ir Drs H Taufik Rahman, MA menyebutkan, kegiatan penanaman pohon di Kawasan Babakan Siliwangi dengan luas garapan 3,6 Ha, ditanam 2.300 pohon, terdiri dari 32 jenis pohon pelindung dan 6 jenis pohon produktif.

Program hari menanam pohon nasional, Taufik menuturkan, bagi Kota Bandung sangat sejalan dengan 7 program prioritas, terutama program lingkungan. Program ini dijabarkan dalam 5 gerakan lingkungan hidup, yaitu gerakan penghijauan, hemat dan menabung air, Gerakan Cikapundung Bersih (GCB), Gerakan Sejuta Bunga Untuk Bandung (GSBUB), gerakan udara bersih ”Langit Biru”, dan Gerakan Pembibitan, Penanaman, Pemeilharaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup (GP4LH). ”Sebagai wujud dari komitmen kuat membangun lingkungan hidup, sampai Tahun 2007, di Kota Bandung telah tertanam 1.091.274 pohon, 15.450 sumur resapan, 510 taman kota dan 28 taman mobile. 

Kebijakan ini dikatakannya, didasarkan atas kesadaran, karena pohon memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Manfaat ini diantaranya untuk menahan bahaya erosi, mereduksi polutan, penghasil oksigen, penangkap air.

Wali Kota juga menyerahkan 7.000 pohon dan masing-masing 1 unit biofori untuk 6 kecamatan di Bandung Timur (Kecamatan Gedebage, Rancasari, Panyileukan, Cinambo, Ujungberung, Mandalajati)., serta Bantuan biofore  yaitu alat untuk meningkatkan fungsi resapan air dalam rangka meningkatkan konservasi tanah dan air.  

Mewakili masyarakat, tokoh masyarakat Coblong, Ir Solehudin, menyampaikan rasa bangganya, atas tingginya kepedulian Dada Rosada dalam pembangunan lingkungan hidup Kota Bandung. ”Dengan menjaga dan memelihara lingkungan hidup, sebagai mana janji Allah, kita sebagai manusia akan mendapat berkah dari bumi dan langit, bahkan terhindar dari bencana yang menyengsarakan. Untuk itu, kami masyarakat Kota Bandung termasuk warga Coblong, mendukung dan siap  untuk menyukkseskan gerakan penghijauan di Kota Bandung,” ujarnya.

 

KEPALA BADAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 

BULGAN ALAMIN