Kunjungan Rektor ITB di Pemkot Bandung Wali Kota Respon Bantuan Jepang Untuk Pembangunan Kampus ITB.

<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman;

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Kunjungan Rektor ITB di Pemkot Bandung Wali Kota Respon Bantuan Jepang Untuk Pembangunan Kampus ITB.
Kunjungan Rektor ITB di Pemkot Bandung Wali Kota Respon Bantuan Jepang Untuk Pembangunan Kampus ITB.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, sangat epresiasif sekaligus bangga, lembaga pendidikan Institut Teknologi Bandung (ITB), masuk pada jajaran perguruan tinggi klass dunia yang sangat diperhitungkan. Selain peserta didiknya besar, kualitas lulusannyapun tidak diragukan, tidak saja di lingkungan instansi pemerintah dan swasta nasional, tapi juga di mancanegara. Tidak aneh jika sejumlah negara, memberikan perhatian termasuk diantaranya Pemerintah Jepang, siap membantu pengembangan kampus sekaligus memajukan ITB sebagai lembaga pendidikan milik dunia.

”Pemerintah Kota Bandung prinsipnya sangat mendukung rencana peningkatan kualitas kampus ITB dan siap membantu, dengan syarat tidak menghilangkan ciri khas arsitekturnya, terutama bangunan heritagenya,” ungkap Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi di ruang kerjanya kepada Rektor ITB, Prof . Dr. Ir. Djoko Santoso, Msc dalam acara silaturahmi terkait rencana pengembangan kampus ITB, Senin (13/10/08).

Menurutnya, ITB dari bentuk bangunan termasuk atap, tiangnya yang khas sangat disayangkan jika harus dihilangkan. Karena, bangunan ITB merupakan icon Kota Bandung, seperti bangunan heritage lainnya yang harus dijaga kelestariannya. ”Jadi jika hendak dibangun, bangunan yang di depan, belakang dan samping jangan dihilangkan. Kalaupun mau membangun yang baru, sebaiknya yang ada ditengah, sehingga kalau dilihat dari, depan, belakang dan samping masih terlihat aslinya, bangunan ITB tempo dulu. -- Tampak depan saja, orang sudah bangga melihatnya,” ujarnya.    

Kehadiran Djoko Santoso beserta rombongan, tidak saja melaporkan rencana bantuan Pemerintah Jepang, juga menyampaikan informasi terkait rencana ITB yang akan memfungsikan Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), kembali kemisi awalnya, yaitu misi mengembangkan budaya daerah, khususnya Jawa Barat.

”Mulai Tahun 2009, kita akan mengalokasikan Sabuga untuk diisi pagelaran seni budaya daerah, baik oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kota Bandung, secara bergantian dan berkala setiap bulannya. Untuk itu kita siap bekerja sama,” tuturnya.  

Selain itu, pihak ITB juga menyampaikan keinginannnya menata, memelihara ketertiban dan kebersihan kawasan  Ganesha termasuk Masjid Salman dan Jalan Gelap Nyawang yang banyak digunakan pedagang kaki lima.

Ir Indrajati yang mendapat kepercayaan rektor ITB mempersiapkan tim untuk mendapatkan bantuan Pemerintah Jepang, melalui Japan Bank Fund International Corporation, menuturkan, dirinya juga mendapat tugas mempersiapkan bangunan fisik ITB yang mungkin berkembang, dari 18.000 yang sekarang menjadi 25.000.

Kesiapan kearah  ini, dikatakannya, telah dilakukan fact finding dan Safprof ( special assistencie for project formation), artinya mereka akan melihat apa saja yang diusulkan ITB.

”Secara fisik mungkin ada bangunan-bangunan yang akan direhabilitasi karena peralatannya sudah banyak tua. Yang lama akan dirobohkan dan diganti yang baru. Namun dalam pelaksanaanya, akan berkoordinasi dengan kawan-kawan Pemerintah Kota Bandung. Kerjasama dengan Pemerintah Jepang ini, akan dilakukan selama 10 tahun, bukan hanya melakukan pembangunan fisik tetapi juga, ITB akan mengirimkan mahasiswanya ke Jepang untuk mendapatkan gelar S2 dan S3. Diharapkan Mou dapat ditandatangani pada tahun 2009,” paparnya. 

Jika penandatangan MoU lancar, diatambahkan Indra, Tahun 2009 dilakukan beberapa persiapan, perencanaan di 2010 dan pembangunan konstruksinya Tahun 2011, sambil paralel pengiriman mahasiswa ITB yang dikirim ke Jepang.

 

KEPALA BADAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 

                                                                                          BULGAN ALAMIN