Aksi Simpatik Pencabutan Paku di Pohon

<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman;

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:34
Aksi Simpatik Pencabutan Paku di Pohon
Aksi Simpatik Pencabutan Paku di Pohon

Fungsi lindung pohon atau tanaman keras, untuk bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, mutlak harus dijaga dan dipelihara. Persoalannya, tidak sedikit manusia sepertinya kurang menyadari, melakukan tindakan kurang terpuji hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok, diantaranya menancapkan iklan atau pengumuman memakunya di pohon, menjadikan pohon sebagai media promosi.

”Pemerintah menjaga tapi masyarakat merusak, pohon akan tetap banyak yang mati dan taman-taman kota akan rusak.  -- Untuk menggugah kesadaran, bahwa pohon harus dijaga, pemerintah kota, tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Perlu kesadaran dan kepedulian warganya,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda SH sebelum melepas peserta aksi simpatik pencabutan paku pada pohon, dihalaman Balaikota Pemkot Bandung, Jalan Wastukancana, Sabtu (1/11/08).

Larut dalam kegiatan aksi ini, sejumlah dinas dan pimpinan SKPD nya, PD Kebersihan, Camat, KNPI, Generasi Muda FK PPI, Paguyuban Sapedah Baeula, Greeners, Walhi, SMA Taruna Bhakti dan Bike to Work.

Dalam kesempatan ini, wakil wali kota menyampaikan apresiasi kepada SMA swasta Taruna Bhakti yang sudah Bike to School pada tiap hari Sabtu, sekaligus mengharapkan terus konsisten. ”Ke depan di Tahun 2009, sebagai konsistensi Pemkot Bandung dalam pembangunan lingkungan hidup, Wali Kota Bandung, Pak Dada sudah merintis akan membuat jalur khusus untuk sepedah. Jadi para pemilik mobil jangan coba-coba masuk jalur khusus sepeda ini, nanti ditilang,” ujarnya.

Gagasan aksi simpatik, dikatakan Ayi, muncul saat dirinya menerima Paguyuban Sapedah Baheula beberapa waktu lalu. Bagaimana jika bersepeda tidak hanya berkumpul, berekreasi dan berkeliling kota saja, tapi dioptimalkan dengan cara melindungi pohon-pohon. ”Bersepeda itu sehat, irit lagi. Tidak ada biaya bensin, cuma biaya sangu (nasi) saja. Sehat, membuat cardio pasculer atau peredaran darah kuat dan lancar. Bisa mengurangi kemacetan. Yang pasti tidak ada gas buang. Jadi dengan bersepeda Bandung akan kembali bersih udaranya,” ungkapnya.

Perda Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005, tentang Ketertiban Kebersihan Keindahan (K3), mengatur, siapa yang merusak, memotong, memindahkan sebagian atau seluruhnya, menempelkan benda-benda atau sesuatu pada pohon, akan terkena sanksi Rp. 250.000,--. ”Jadi yang kita bersihkan dari pohon-pohon, tidak hanya paku tapi juga pamplet-pamplet. Apapun yang menempel dipohon kita cabut. -- Siapapun yang menempelkan pamplet, iklan atau atribut partai dipohon, semua kita cabut tanpa terkecuali. Hukum tidak mengenal diskriminasi, apakah itu partai saya atau bukan,” tandasnya.

Tujuan aksi ini, dikatannya, agar warga menjadi malu untuk menempelkan iklan, poster yang dipaku dipohon. Jika ini terus terjaga berkesinambungan, Ayi mengharapkan, Kota Bandung bisa menjadi taman yang besar. Bandung nyaman, tertib dan indah.

”Jika Bandung ini kita inginkan nyaman, belajarlah tertib. Tidak membuang sampah sembarangan, buang sampah ke sungai atau ke jalan. Kadang-kadang kita dihinggapi penyakit hipokrit sosial. Makan leupeut, minum air mineral di mobil, membuang sampahnya ke jalan. Benar mobilnya bersih, tapi jalannya menjadi kotor, itu yang dinamakan hipokrit sosial,” ujarnya.

Akibat penyakit ini, sungai dan gorong-gorong penuh dengan sampah. Hujan datang, selokan mampet, Bandung Banjir Cileuncang. ”Padahal Perda K3 menyebutkan, barang siapa membuang sampah ke sungai, ke jalan akan didenda Rp, 250. 000,--. Tapi karena jumlah masyarakat yang membuang sampah lebih besar dari petugas yang mengawasinya, susah juga memata-matainya. Kecuali semua kita yang hadir disini, dan warga kota lainnya, menjadi bagian yang mengawasi menjaga kebersihan ini,sekaligus menjaga pepohonan dari tangan-tangan jahil tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.

 

KEPALA BADAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 

                                                                                                   BULGAN ALAMIN