Dharma Wanita Berpakaian Seragam Jangan Memakai Perhiasan

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bandung, Hj. Nani Dada Rosada minta kepada anggota Dharma Wanita khususnya para istri pejabat, untuk tidak memakai

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:31
Dharma Wanita Berpakaian Seragam Jangan Memakai Perhiasan
Dharma Wanita Berpakaian Seragam Jangan Memakai Perhiasan

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bandung, Hj. Nani Dada Rosada minta kepada anggota Dharma Wanita khususnya para istri pejabat, untuk tidak memakai perhiasan kalung, gelang, dan sebagainya, pada saat menghadiri pertemuan dan mengenakan seragam.

Hal tersebut disampaikannya pada acara serah terima Ketua  DWP Sekretariat Kota Bandung dari Hj. Yetna Maman Suparman kepada Hj. Gita Edi Siswadi, Rabu (9/08/06), di Ruang Basement Masjid Al Ukhuwwah Jl.Wastukancana. Dihadiri Sekretari Daerah (Sekda) Kota Bandung Dr. H. Edi Siswadi, MSi, mantan Sekda Kota Bandung H. Maman Suparman, SH, jajaran pengurus dan anggota DWP.

“Kita selaku anggota Dharma Wanita, kalau memakai seragam seperti ini, wayahna kangkalung geulang nu ararageung teh disimpen heula di bumi. Kita tidak akan menyangka kepada ibu-ibu tidak punya perhiasan, da pasti seueur perhiasanana. Tapi wayahna, upami aya pertemuan, nuju nganggo seragam, saena disimpen heula” ucap Hj.Nani

Selain itu Ia juga minta agar anggota DW mengingatkan suaminya untuk tidak mewarnai rambut, Seperti yang pernah dikatakan walikota saat pertemuan di Ujungberung  “Kumaha ieu teh seorang kepala Dinas buukna beureum” ujar Hj.Nani

Menurutnya, karyawan apalagi pejabat harus menjadi tauladan, jangan sampai ditertawakan orang lain, apalagi masyarakat.

Sekda Dr. Edi Siswadi, MSi, yang juga penasihat DWP, dalam sambutannya mengatakan, betapa pentingnya peran ibi-ibu, selain bisa mewarnai masyarakatnya, bisa mewarnai kinerja organisasi birokrasi dan kinerja para pejabat public, Sehingga apabila ibu-ibu menginginkan keluarga bahagia, suaminya sukses, tenang bekerja, dan pendapatan sesuai yang diharapkan,  harus mendorongl suaminya..

“Anggota Dharma Wanita,  harus bisa menempatkan posisi sebagai pembina anak-anak di keluarga, dan memberikan dorongan kepada suami supaya semangat bekerja, mengabdi  kepada organisasi dengan penuh disiplin, loyalitas dan bekerja keras.”

Menurut Sekda, pernah melihat staf,  Kepala Bagian, maupun Kepala Dinas, yang tampil meyankinkan dan bersemangat tapi satu saat tidak bersemangat, tidak ada motivasi, karena ada persoalan di rumah tangganya. “Sekira 99 % ketika  survey membuktian tampilan seperti itu, pasti ada persoalan di rumah tangganya. Apakah dengan istri maupun dengn anaknya. Tapi persoalan-persoalan lainnya, hanya  nol koma sekian persen. Artinya yang lebih dominan mewarnai persoalan terhadap kinerja suami adalah persoalan keluarga.” katanya

Persoalan itu, lanjut Sekda, bisa diselesaikan bersama secara baik.  Istri  bisa memberikan solusi alternative untuk menyelasiankannya. Karena suami bekerja keras menghadapi berbagai persoalan, dan tantangan dalam pekerjaan,  membutuhkan  kehadiaran dan dorongan istri. Tanpa itu semua, suami akan seperti layang-layang putus. “Mendingan lamun katangkep deui ku urang, lamun katangkep ku bahtur mah cilaka.” selorohnya.

Kalau setiap harinya ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan tampil dalam performant tidak ada beban, selalu tersenyum riang. Insya Allah masyarakatnya makmur, sejahtera dan keluarganya pun bahagia. Tapi sebaliknya, jika suatu ketika ibu-ibunya dilihat sudah tidak bisa membuka mulutnya satu senti pun (tersenyum), berjalan tanpa nengok kiri-kanan, itu pasti ibu rumah tangga yang sedang kebingungan atau keluarganya sedang dirundung persoalan.

Selanjutnya dikatakan Sekdakot, walikota concern terhadap para pejabat,  melihat dari performan, wawasan, pergaulan, dan bagaimana kehidupan keluarganya. Karenanya walkot mengintruksikan agar sekda, selain wawasan dan kemamuan para pejabat, hal  yang lebih penting diperhatikan adalah peran istrinya. “Jadi nanti kedepan setelah saya umumkan, jangan kaget ketika nanti  ada sebuah promosi, dan rotasi, bahkan ada rencama keputusan walikota, selain  fit and profertest, juga  bagaiman peran istrinya dalam Dharma Wanita, dan dalam mendorong suami untuk meningkatkan kinerjanya” katanya

Sekda Dr. Edi Siswadi juga meminta kepada anggota DWP agar selalu memperhatikan penampilan suaminya. etika dan estetikanya. Karena hal itu merupakan kunci yang mendorong keberhasilan  sesorang, selain juga  menjadi suri tauladan bagi masyarakat

“Berpakaian, menurut Sekda, yang terpenting kepantasannya, bukan mahalnya. Kalau dalam acara Dharma Wanita tidak memakai perhiasan, seperti dianjurkan Ibu Pembina, maksudnya untuk memberikan contoh tauladan tentang hidup barsahaja dan sederhana.” ujarnya

Related News