Walikota Bandung Resmikan Bedah SD Negeri Gambir

Sikap orangtua yang  menganggap kurang penting pendidikan, apalagi menempatkannya sebagai kebutuhan pelengkap, adalah tindakan yang sangat keliru dan tidak ber

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:31
Walikota Bandung Resmikan Bedah SD Negeri Gambir
Walikota Bandung Resmikan Bedah SD Negeri Gambir

Sikap orangtua yang  menganggap kurang penting pendidikan, apalagi menempatkannya sebagai kebutuhan pelengkap, adalah tindakan yang sangat keliru dan tidak bertanggungjawab, yang menyebabkan negara dan bangsa di masa depan akan mewariskan generasi yang lemah.

Hal ini ditegaskan Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi dalam acara bedah sekolah SD Negeri Gambir Kelurahan Samoja Kecamatan Batununggal, Selasa (18/07/06). Ditandai pengguntingan pita dan peninjauan ruang klas baru oleh walikota, Ketua DPRD Kota Bandung, Drs H Husni Muttaqien, General Manager PLN  Distribusi Jabar Banten, Murtaqi Syamsudin, Kepala Area Pelayanan Jaringa (APJ) Bandung Sigit Darmawan dan sejumlah undangan lainnya.

Perhatian dan kepedulian PLN dalam pembangunan di Kota Bandung termasuk pendidikan, dikatakan walikota, sudah sangat dirasakan baik oleh pemerintah kota maupun warganya.

“Meski tidak ada anak atau keluarganya yang bersekolah di sekolah ini, namun dengan kesalehan sosialnya, keluarga besar PLN Jabar Banten, telah peduli untuk memperbaiki infrastruktur SD Gambir yang rusak. – Saya ucapkan terimakasih pada PLN yang telah membangkitkan kembali semangat belajar anak-anak” ungkap walikota usai membacakan beberapa puisi sebagai luapan kegembiraan yang ditulis anak-anak SD setempat. 

Dikatakan walikota, meskipun Pemkot Bandung sangat perhatian terhadap pembangunan dunia pendidikan di KotaBandung, namun karena keterbatasan kemampuan dana APBD, masih membutuhkan partisipasi masyarakat termasuk kalangan pengusaha. Bahkan Walikota menilai, atensi PLN dalam membantu program Kota Bandung sudah cukup besar, diantaranya memajukan Persib dan peran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah melalui bantuan kredit kemitraan.

Saat peninjauan disalah satu ruang klas dan berdialog dengan anak-anak,  walikota sempat mendapat jawaban yang mengundang tawa. Pasalnya ketika ditanya siapa orangtuanya yang tidak bekerja, seorang anak dibangku terdepan langsung mengacungkan tangan dan menjawab “bapak saya dagang”. Lain halnya dengan Iman siswa klas 6, ketika ditanya kenapa ayahnya tidak bekerja, ia menjawab “ayah saya mati Pak Wali”. (Tentu saja orang mati tidak bisa bekerja komentar yang mendengarnya termasuk walikota).

Terkait dengan sejumlah insiden kebakaran yang ditimbulkan arus pendek listrik dan sering terjadi di KotaBandung, walikota sangat mendukung ajakan PLN, agar masyarakat menggunakan listrik secara benar dan tepat.    

Menurut kepala Sekolah setempat, R Amir Muhamad, SD Gambir didirikan pada Tahun 1922 hingga kini belum pernah dienovasi kecuali perbaikan kecil-kecilan. Namun karena kondisinya sudah lapuk termakan usia, pada Tahun 2003 sebagian bangunan roboh. Namun dengan adanya perhatian dari PLN melalui Kepala APJ Bandung dan GM PLN Distribusi Jabar Banten, SD Gambir diperbaiki kembali sebanyak 3 ruang klas ditambah 1 ruang guru, menghabiskan biaya sebesar Rp. 46 juta. Meski belum selesai seratus persen, pihak PLN menyanggupi menyelesaikan 3 ruang kelas yang tersisa dalam waktu dekat.  

Murtaqi mengatakan, dipilihnya SD Gambir untuk diperbaiki, berawal dari inisiatif Sigit Darmawan saat kelapangan mendapatkan bangunan SD Gambir yang cukup memprihatinkan dan harus segera diperbaiki. Dari dana yang dikumpulkan melalui kencleng karyawan, meski belum bisa mencukupi dan hanya bisa merehab setengahnya, akhirnya dengan penambahan dana dari perusahaan, terkumpul dana Rp. 46 juta.

Sementara Waka Dinas Pendidikan Kota Bandung, Drs Oji Mahroji mengatakan, dana pendidikan dari APBD Kota Bandung, meski belum sesuai harapan 20 % dari APBD, besarannya terus meningkat.   Yaitu Rp. 17 milyar di Tahun 2004, bertambah menjadi Rp. 26 milyar di Tahun 2005 dan pada Tahun 2006 telah mencapai Rp. 51 milyar. Sementara perbaikan infrastruktur, sasarannya lebih banyak untuk tingkat SD.