Safari K3 Ormas, OKP dan LSM

Masih tingginya tingkat kerusakan alam dan lingkungan hidup di Kota Bandung, selain juga masih sangat terbatasnya jumlah pohon pelindung dan penghijauan, kon

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Safari K3 Ormas, OKP dan LSM
Safari K3 Ormas, OKP dan LSM

Masih tingginya tingkat kerusakan alam dan lingkungan hidup di Kota Bandung, selain juga masih sangat terbatasnya jumlah pohon pelindung dan penghijauan, kondisi sungai yang semakin dangkal dan tercemar, air bersih kian surut, permasalahan sampah yang mulai mengancam kesehatan lingkungan serta udara yang pekat oleh pencemaran menunjukan masih rendahnya kesadaran warga kota untuk berperilaku hidup tertib dan arif  

“Kita melihat begitu banyak manusia dengan congkak, menganggap dan memperlakukan lingkungan hidup sekadar obyek pemuas nafsu serakahnya. Bukan sebaliknya, alam dijadikan sebagai partner dalam meraih kemajuan dan kesejahteraan” ungkap Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi dalam acara Safari Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) lintas Cibiru, Asia-Afrika dan Cibeureum, Sabtu (22/07/06), di pelataran parkir Cikapundung Timur belakang PLN Bandung. Dihadiri Meneg Lingkungan Hidup, Ir Rahmat Witoelar, sejumlah anggota DPRD Kota Bandung, Dandim 0618/BS, Sekda Jabar Leks Lesmana,  serta para pimpinan parpol, Ormas, OKP, LSM

Dikatakan walikota, untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas, secara factual membutuhkan dukungan kondisi di bidang ketertiban, kebersihan dan keindahan yang melekat pada setiap individu. Demikian halnya dengan proyeksi pembangunan dan kemajuan kota Bandung di masa depan, harus digerakan oleh SDM yang menjunjung tinggi nilai budaya dan sadar atas kelestarian alam serta lingkungan hidupnya.

Peraturan Daerah Kota Bandung No 11 Tahun 2005 tentang K3, ditegaskan walikota, merupakan ihtiar yang lebih antisipatif, agar alam dan lingkungan hidup Kota Bandung dan tatanan social lainnya berjalan seimbang dan memberi manfaat optimal. Produk hukum ini, diharapkan dapat berlaku menjadi dan menjadi sebuah konvensi yang disepakati oleh seluruh warga kotaBandung termasuk siapapun yang berada di kotaBandung, agar mereka menerapkan norma tertib, bersih dan indah demi kenyamanan serta kemajuan bersama.

Pemberlakuan Perda K3 yang efektif akan diterapkan September 2006 mendatang, ditegaskan walikota, hakekatnya upaya sungguh-sungguh, untuk mengembalikan kota dan warga Bandung pada kehidupan yang semakin berkualitas, serta meraih kembali martabat, kehormatan dan kebanggaan terhadap kota Bandung seperti yang pernah diraih di masa lalu.

Karenanya Safari K3 yang digagas Ormas, OKP dan LSM merupakan satu metoda komunikasi dan informasi yang sanagat simpatik. Karena menjadi proses sosialisasi yang dibarengi dengan contoh aktifitas, sehingga diharapkan memperoleh respon positif, serta membangkitkan rasa cinta dan memiliki Kota Bandung dari seluruh warga kota.

“Katakanlah Safari K3 ini adalah bentuk show of force, akan tetapi dalam makna yang positif, -- yaitu pemuda sebagai stake holder kotaBandung, unjuk kekuatan untuk bertindak sebagai pihak yang mematuhi dan mengawal tegaknya Perda K3” kata walikota, sekaligus menantang pemuda untuk menjadi pelopor pembangunan di segala aspek kehidupan termasuk lingkungan hidup. Bahkan diharpakan walikota, Agustus 2006 mendatang, bersamaan dengan peresmian sejumlah taman, yaitu Taman Cikapayang, Taman Sukajadi dan Taman Lansia di Jalan Cikapayang, sudah ada Ormas- OKP yang mengambil kavling pembibitan, penanaman pohon sekaligus pengawasannya di sepanjang 2 X 28 km bantaran Kali Cikapundung.

Meneg KLH yang mendapat laporan walikota terkait upaya penanganan sampah dan pembangunan lingkungan hidup termasuk rencana menjadikan eks TPA Cicabe dan Pasirimpun dijadikan taman hutan kota Tegallega ke 2 dan ke 3, sangat menyatakan puas dan salut atas kinerja dan program penanganan sampah yang dilakukan Pemkot dan warga Bandung. Bahkan menurutnya, dirinya juga sudah merasa yakin, Pemkot dan warga Bandung akan mampu mengatasinya.  Sehingga saat kembali lagi ke Bandung, kondisi kota sudah kembali bersih seperti semula.

Dalam kesempatan acara Safari K3 ini, Meneg KLH memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Walikota Bandung dan seluruh komponen masyarakat, atas kinerja dan upaya Pemkot Bandung dalam menangani sampah, sehingga menghilangkan kesan predikat Kota Bandung sebagai kota metropolitan terkotor. Dengan harapan upaya yang telah dilakukan, dapat terus berlangsung, berkelanjutan sehingga Kota Bandung tetap menjadi kota yang bersih, aman dan damai.

Sementara Ketua pelaksana Jhoni Hidayat yang juga anggota DPRD Kota Bandung melaporkan, kegiatan diikuti sekira 8 ribu orang dari unsur Ormas, OKP, LSM dan warga Bandung. Maksud dan tujuannya, antara lain untuk meningkatkan dan membangkitkan kembali jiwa dan semangat kepedulian warga Bandung terhadap lingkungan hidup dan menciptakan kebersamaan. Selain juga mensosialisasikan Perda K3 yang dalam waktu dekat, penerapan dan penegakannya akan segera diberlakukan.