Sekda Pimpin Apel Perdana dan Sidak ke Berbagai Unit Kerja.

Memulai langkah kerjanya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Dr Edi Siswadi MSi, Senin, (24/07/06), memimpin Apel Karyawan dan Penaikan Bendera yang dilanj

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Sekda Pimpin Apel Perdana dan Sidak ke Berbagai Unit Kerja.
Sekda Pimpin Apel Perdana dan Sidak ke Berbagai Unit Kerja.

Memulai langkah kerjanya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Dr Edi Siswadi MSi, Senin, (24/07/06), memimpin Apel Karyawan dan Penaikan Bendera yang dilanjutkan melakukan  operasi mendadak (Sidak) ke seluruh unit kerja di lingkungan Sekretariat Daerah dan dinas.

“Saya sengaja cek infrastruktur dukungan sarana dan prasarana, bagaimana tingkat kehadiran dan disiplin, terutama dalam rangka membangun kebersamaan, meningkatkan kinerja dan performance aparat pemerintah daerah. Dan saya juga mengajak agar karyawan bisa memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat, bukan sebaliknya dilayani masyarakat” tegas Sekda. Menurutnya seluruh aparat, harus responsive menangkap keluhan dan keinginan masyarakat.

Didampingi Asisten Administrasi, H Tjutju Nurdin SH, Asisten Pemerintahan Drs H Kiki Akhmad Zakiah dan Kepala Bagian Kepegawaian, Drs Adang Sopandi, Sekda langsung mendatangi hampir seluruh ruangan. Bahkan sempat menegur beberapa karyawan yang kedapatan sedang sarapan dan mengobrol di tangga depan gedung sayap timur Balaikota.

“Saya minta sebaiknya kalau anda mau sarapan, upayakan di rumah saja, tidak di lingkungan tempat kerja.  Tapi kalau disini, sebaiknya tidak diluar, sebab kurang pantas jika dilihat masyarakat”, ujar Sekda seraya meminta jajaran Bawasda, Satpol PP dan Bagian Kepegawaian untuk melakukan operasi rutin terhadap karyawan yang berkeliaran pada jam-jam kerja. 

Dalam rangka konsolidasi awal, terutama dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Sekda mengungkapkan, perlunya kesiapan dan kesigapan internal organisasi setiap unit kerja, termasuk menumbuhkan semangat baru dalam menumbuhkan performance birokrasi yang lebih professional. Terkait dengan sebagian kepala dinas yang sering tidak ada di tempat, Sekda menegaskan, dirinya tidak mempersoalkan hal ini, yang penting out put nya. Artinya, semua urusan pekerjaan kedinasan yang jadi tugas dan tanggungjawabnya,  dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Menurutnya juga, mobile office bisa saja dilakukan, karena menurutnya, seorang pimpinan juga harus melakukan pemantauan lapangan serta harus menghadiri rapat-rapat yang menuntutnya berada di luar. Jadi tidak masalah, yang terpenting pola kerja, komunikasi dan pola laporan tetap berjalan.  

Terkait dengan musibah bencana alam Tsunami yang menimpa P Jawa bagian Selatan dan Pangandaran, atas nama Walikota dan Pemerintah KotaBandung, Sekda mengimbau dan mengajak seluruh jajaran Pemkot, bersama-sama membangun solidaritas dan kesalehan soial untuk membantu meringankan yang tertimpa musibah. Bahkan walikota telah merencakan, Selasa besok, akan memimpin langsung rapat persiapan kepedulian, untuk membantu warga Tasikmalaya, Pangandaran dan sekitarnya termasuk upaya-upaya rekonstruksi wilayah-wilayah pemukimannya.

Selain menyampaikan terimakasih atas dukungan seluruh jajaran pemkot, Sekda juga mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat dan melakukan hal yang luar biasa, jika tidak ada dukungan serta bantuan yang luar biasa pula dari teman sejawatnya dan  seluruh jajaran di  pemkot. Sekda juga mengajak untuk terus membangun kebersamaan dan meningkatkan kinerja, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Kota Bandung termasuk membangun SDM nya.

“Tidak ada kemajuan atau kesejahteraan suatu bangsa tanpa membangun Sumber Daya Manusia nya. Kita juga merasa terkecil hati dan tertingal jauh, ternyata masih jauh dibanding dengan pembangunan SDM di negara-negara ASEAN. Karena dari 174 negara Asean, kita hanya menduduki pisisi ke seratus sebelas. -- Sehinga tidak ada jalan lain kecuali membangun kompetensi, kapasitas dan SDM unggulan termasuk aparatur pemkot, sehingga mampu mencapai loncatan besar mengejar ketinggalan” ungkap sekda. Karena menurutnya, pembangunan SDM yang handal dan religius, sudah merupakan kesepakatan dan komitmen awal agar mampu mengatasi kompleksitas permasalahan yang dihadapi.

Ditengah kesulitan ekonomi dimana sector riil belum membaik, seluruh unit kerja diminta untuk melakukan efisiensi dan pengketatan anggaran. Karena betapa terkejutnya walikota, ketika menerima SMS yang mengatakan, ditengah tengah krisis dan kesulitan bahan pangan, ada suatu acara yang menyediakan konsumsi dan kursi sebanayak 1.500 orang, ternyata yang hadir hanya 3.00 orang. Hal ini adalah pemborosan dan penghamburan anggaran. Karenanya ke depan, harus menjadi perhatian dari dinas terkait, untuk membuat perencanaan yang matang dan melakukan pengecekan kepada panitia, sehingga tidak kembali terulang hal yang sama.

Terkait dengan penilaian masyarakat, masih lamban dan malasnaya pelayanan birokrasi, aparat yang kurang responsive terhadap persoalan yang dihadapi, serta kurang produktif dan terlalu hirarkisnya pelayanan, Sekda juga mengingatkan semua unit kerja, untuk memperbaiki kultur birokrasi di lingkungan pemerintahan kota. “Citra ini harus kita perbaiki secara maksimal, mulai dari perilaku aparatur, mulai dari restrukturisasi  kelembagaan, termasuk menata individu yang antisipatif dan responsive terhadap persoalan yang kita hadapi”, tandasnya.