Wali Kota Bandung, H Dada Rosada Galang Dana Peduli Bencana

  Halnya daerah lain di Tanah Air, Kota Bandung tidak lepas dari ancaman bencana alam, bahkan bisa dikatyakan rawan bencana. Selain kondisi geografisnya terdap

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Wali Kota Bandung, H Dada Rosada Galang Dana Peduli Bencana
Wali Kota Bandung, H Dada Rosada Galang Dana Peduli Bencana

 

Halnya daerah lain di Tanah Air, Kota Bandung tidak lepas dari ancaman bencana alam, bahkan bisa dikatyakan rawan bencana. Selain kondisi geografisnya terdapat patahan lembang dan Gunung Tangkuban Perahu, dibeberapa wilayahnya juga memiliki struktur tanah lempung lunak yang cukup dalam dan persoalan alih fungsi lahan dengan semakin berkembangnya kawasan pemukinan padat.

"Seluruh komponen masyarakat tidak saja sadar adanya potensi bencana yang tinggi tapi juga memiliki kemampuan mencegah secara dini, termasuki penanggulangan tanggap darurat. Tidak kalah penting, peran dan fasilitasi pemerintah daerah melalui optimalisasi badan penanggulangan bencana," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKPPM) Kota Bandung, M Askari Wirantaatmaja dalam eksposnya dalam rapat koordinasi penanggulangan dan peduli bencana, di Pendopo Jalan Dalem Kaum Bandung, Selasa (15/09/09).

Askary menuturkan, badan atau lembaga penanggulangan bencana ini setidaknya dapat memaksimalkan dan mengarahkan usaha penanggulangan berdasarkan karakteristik wilayah. Lebih dari itu, mampu bereaksi cepat, tepat, efektif dan efisien sehingga kerugian akibat bencana dapat ditekan. Lembaga ini sekaligus merupakan upaya pelayanan pemerintah dalam menciptakan kondisi dan situasi tenang.

Asisten Administrasi Perekonomian Pembangunan Setda Kota Bandung, H Ubad Bachtiar menyebutkan, melalui aparat kewilayahan yakni Camat dan Lurah dirinya telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait gempa bumi 2 September lalu yang melanda Jawa Barat.

Di Kota Bandung terdapat 40 kelurahan di18 kecamatan yang terkena dampaknya. Sedikitnya 82 bangunan rumah penduduk rusak ringan, 39 rusak sedang, 52 rusak berat dan 10 orang luka-luka dengan total kerugian Rp 1.212.300.000,00.

Masih terkait gempa Ubad menambahkan, dari Dinas Pendidikan Kota Bandung juga diterima laporan adanya 9 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta yang rusak, yaitu 2 (dua) SD, 3 (tiga) SMP , 4 (empat) SMA dan (tiga) SMK dengan total kerugian Rp 1.254.357.000,--. Sehingga total kerugian keseluruhan yang dialami Kota Bandung mencapai Rp 2,46 milyar lebih..

Wali Kota Bandung H Dada Rosada selain menyatakan keprihatinannya juga mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sangat peduli terhadap penanggulangan bencana alam awal September 2009 lalu. Saat ini dikatakannya, pemkot masih mempunyai sisa anggaran biaya tak terduga di APBD sebesar Rp 2,1 milyar. "Kita juga peduli dengan warga lainnya di luar Kota Bandung yang mengalami nasib sama,".

Karena APBD yang tersedia juga belum memenuhi kebutuhan sendiri, Dada percaya dengan tingginya potensi kepedulian warga Kota Bandung. Persoalan kekurangan dana bisa terpenuhi melalui penggalangan dana. "Alhamdulillah dana tergalang dari spontanitas pengusaha, jajaran Muspida, pimpinan SKPD, LSM, ormas bahkan ada juga dari wartawan, terkumpul Rp 462,675 juta,".

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, H Oji Mahroji menambahkan, pihaknya juga akan mengupayakan penggalangan melalui penyisihan uang jajan pelajar dengan target Rp 750 juta. "Ini akan kita lakukan setelah liburan sekolah. Dan kita juga di PGRI masih punya sisa Rp 140 juta penggalangan dari para guru dan siswa," ujarnya.

Ditempat yang sama, Faisal dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Pekerjaan Umum Jawa Barat, mengatakan perlunya masyarakat kini meningkatkan pemahaman pentingnya membangunan rumah tahan gempa, minimal memenuhi standar keamanan. "Biar sedikit mahal tapi standar dan bersahabat dengan gempa. Tidak ada kerugian harta maupun jiwa. Bangun rumah dengan struktur bangunan memiliki pengekang perkuatan balok beton bertulang praktis," jelasnya. (www.bandung.go.id)