Jaminan Sosial 260 Penyandang Cacat Tandai Peringatan HJKB ke 199

  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selama 1 (satu) tahun APBD 2009 memberikan jaminan sosial selama 1 tahun anggaran atau Rp. 300.000,-/bulan kepada 260 orang

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Jaminan Sosial 260 Penyandang Cacat Tandai Peringatan HJKB ke 199
Jaminan Sosial 260 Penyandang Cacat Tandai Peringatan HJKB ke 199

 

Wakil Wali Kota Bandung menyerahkan bantuan pada Acara Hari Jadi Kota BandungPemerintah Kota (Pemkot) Bandung selama 1 (satu) tahun APBD 2009 memberikan jaminan sosial selama 1 tahun anggaran atau Rp. 300.000,-/bulan kepada 260 orang warganya khususnya para penyandang cacat berat. Bantuan diserahkan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda yang mewakili Wali Kota Bandung, H Dada Rosada dalam upacara puncak peringatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-199, di Plaza Balaikota Jalan Wastukancana 2, Selasa 6/10/09).

Bantuan juga diberikan kepada 10.373 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) aktif sebagai uang kesejahteraan masing-masing Rp. 125.000,- 60 anggota Linmas yang telah lama mengabdi Rp. 1 juta/orang, uang duka bagi 17 akhli waris anggota Linmas yang telah meninggal masing-masing sebesar Rp. 2 juta.

Wakil Wali Kota Bandung menyerahkan bantuan pada Acara Hari Jadi Kota BandungPenyerahan lainnya, diantaranya bantuan pendidikan senilai Rp. 29,3 juta dari Koperasi Pegawai Kota bandung (KPKB) kepada 76 pelajar SD hingga SLTA anak anggota KPKB.

Wakil Wali Kota Bandung menyerahkan lencana penghargaan pada Acara Hari Jadi Kota BandungPenghargaan tanda kehormatan Republik Indonesia dari Presiden "SBY" berupa Satyalancana Karya Satya kepada 32 PNSD Pemkot Bandung yang telah mengabdikan diri secara berturut-turut selama 10, 20 dan 30 tahun disertai sikap kedisiplinan, kejujuran dan loyalitas kepada negara dan bangsa.

Wakil Wali Kota Bandung melepaskan balon warna-warni pada Acara Hari Jadi Kota BandungDalam kesempatan ini selain 199 burung kutilang, dilepas pula 3.000 balon gas warna hijau, kuning dan biru melambangkan bendera Kota Bandung. Warna biru bermakna kesetiaan, kuning (kesejahteraan, keluhungan) dan hijau (alam, lingkungan). Sebanyak 199 balon diantaranya, diisi berbagai jenis hadiah. Penemu bisa menukarkannya kepada Bagian Kesra Asisten Ekbang Setda Kota Bandung, jalan Wastukancana 2 Bandung.

Wali Kota Bandung, H Dada Rosada dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda menyatakan, moment 25 September sebagai hari bersejarah lahirnya Kota Bandung, merupakan modal semangat melaksanakan amanat 7 agenda prioritas menuju Bandung kota jasa yang Bermartabat. " Di usia 199 Tahun, Kota Bandung harus lebih menunjukan kematangan, arif dan bijaksana dalam mengemban berbagai fungsi kota, baik sebagai pusat pemerintahan dan perkantoran, jasa perdagangan dan industri, pendidikan dan pariwisata,".

Kota Bandung ke depan dikatakannya tidak semakin ringan. Dengan berbagai fungsi yang disandangnya, Bandung ibarat gula tempat mengadu nasib para pendatang. Kota Bandung kini telah berpenduduk lebih dari 2,3 juta jiwa dan akan terus berkembang, diperkirakan menjadi 2,6 juta di Tahun 2013 bahkan 4 hingga 5 juta jiwa di Tahun 2025. Sementara ketersediaan prasarana sarana pendidikan, pengendalian pencemaran lingkungan, infrastruktur trasportasi, layanan air bersih serta pengembangan jasa dan perdagangan dituntut cakupan pelayanannya.

"Jika ini tidak diantisipasi dengan baik, dikhawatirkan mengganggu keseimbangan daya dukung lingkungan terhadap kehidupan warga. Belum lagi persoalan pengentasan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan penganngguran,"ungkapnya.

Namun Dada bersyukur, Kota Bandung telah mewarisi semangat kejuangan dalam menegakkan harga diri bangsa yang bermartabat termasuk hubungan kebersamaan seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat, melestarikannya melalui karya-karya nyata.

Sehari sebelumnya ditempat terpisah usai sidang paripurna dewan pengukuhan calon difinitif pimpinan DPRD Kota Bandung 2009-2014, Ketua Fraksi PAN-PPP, H. Lia Nurhambali berpendapat Kota Bandung ke depan harus lebih molek. Kondisi ini menurutnya masih belum terwujud terutama pada fasilitas kota yang mencakup pemeliharaan harian. Kota Bandung ibarat gadis yang bersolek tapi jarang mandi. Mandi menurutnya adalah penyapuan jalan-jalan dalam memelihara kebersihan kota.

Dirinya sangat memahami, karena kondisi ini belum adanya upaya penggunaan teknologi pemeliharaan kebersihan kota. Kota Bandung diulangtahunnya se abad di 2010 dikatakannya harus ada perubahan. Ada penerapan teknologi penyapuan dan penyedotan sampah sejenis mobil seperti di beberapa kota lain setingkat Kota Bandung. Ini menurutnya lebih manusiawi. "Teu pantes ngabersihan daun-daunan sepanjang Jalan Soekarna Hatta, dicocogan hiji-hiji make alat saperti garpu besi panjang,".

Menghadapi ulang tahun ke duaratus ditandaskannya, Kota Bandung supaya agak lebih gaul lah sedikit. Telusuri dan ajukan ke Dewan, apalagi raperda APBD 2010 akan masuk "Coba diajukan berapa anggaran diperlukan untuk beli alat itu. Paling harganya dibawah Rp 500 juta, bahkan jigana Rp 250 ribuan. Walaupu beli puluhan, tidak akan membuat bangkrut pemerintah kota, tinggal masalah kemauannya saja. Saya yang akan paling dahulu menyetujui," ujar Lia yang juga mengharapkan Kota Bandung ke depan tidak ada lagi bahu jalan yang masih bertanah, semua sudah bertrotoar. (www.bandung.go.id)