Lembaga Pelatihan Kerja (HILLSI) Strategis Siapkan Tenaga Kerja Kompetensi Atasi Pengangguran

  Dari banyak persoalan ketenagakerjaan, pengangguran merupakan satu persoalan yang tidak akan habis-habisnya. Penyebabnya, penyerapan dan pertumbuhan tenaga k

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Lembaga Pelatihan Kerja (HILLSI) Strategis Siapkan Tenaga Kerja Kompetensi Atasi Pengangguran
Lembaga Pelatihan Kerja (HILLSI) Strategis Siapkan Tenaga Kerja Kompetensi Atasi Pengangguran

 

Dari banyak persoalan ketenagakerjaan, pengangguran merupakan satu persoalan yang tidak akan habis-habisnya. Penyebabnya, penyerapan dan pertumbuhan tenaga kerja masih jauh dari seimbang. Kendala utama lebih pada ketidaksiapan pencari kerja memasuki pasar kerja khususnya terkait aspek ketrampilan.

"Meski Kota Bandung dikenal sebagai kota vokasional, kota yang memiliki pendidikan kejuruan terbanyak disbanding daerah lainnya di Indonesia, namun tidak sedikit lulusan pendidikan umum yang mencari kerja tidak memiliki kompetensi," kata Wali Kota Bandung, H Dada Rosada pada acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia (HILLSI) Kota Bandung masa bakti 2009-2014, di Café Lounge Persib, Jalan Sulanjana Bandung, Selasa (03/11/09).

Dada menandaskan, keberadaan lembaga-lembaga penyelenggara latihan kerja, sangat strategis. Bahkan telah menjadi mitra kerja pemerintah kota dalam mencetak tenaga kerja siap pakai, khususnya bagi mereka lulusan sekolah-sekolah umum. "Bagaimanapun institusi ini merupakan mitra penting pemerintah kota, setidaknya dalam  mempersiapkan SDM Kota Bandung berkualitas, mandiri dan berdaya saing,".

Hingga 2008 sebut Dada, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung mencatat, besaran angka pengangguran menunjukan angka 173.074 orang. "Ini merupakan tantangan bagi HILLSI. Pelantikan pengurus baru ini setidaknya akan membangkitkan kembali kiprah organisasi yang sebelumnya terhenti," harap Dada.

Seperti pendidikan umum, Dada mengingatkan adanya 3 aspek penting dalam penyelenggaraan pelatihan. Ketiga aspek ini meliputi mencerdaskan peserta didik, menyiapkan tenaga kerja terampil serta mengembangkan iptek atas dasar nilai nilai luhur budaya bangsa. Karena menurutnya, keberhasilan latihan  bukan semata-mata berorientasi pada keuntungan financial, tetapi lebih kepada keuntungan social dan cultural.

"Saya berharap HILLSI mampu menggali gagasan segar obyektif, rasional dan realistis. Merumuskannya sebagai kebijakan organisasi tidak saja untuk saat ini tapi juga dimasa mendatang," kata Dada berharap agar HILLSI bersinergi dengan pemerintah kota, terutama dalam memantapkan 7 agenda prioritas pembangunan Kota Bandung khususnya bidang pendidikan dan kemakmuran.

Kepala Disnaker Kota Bandung, Hibarni Andamdewi sebelumnya menyatakan,  untuk bisa mengisi pasar kerja, pelatihan tenaga kerja harus berbasis kompetensi. Disnaker mengupayakannya tidak saja melalui pelatihan dan sertifikasi tapi juga pemagangan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan. Kondisinya cukup berkembang, dan sudah banyak tenaga kerja terserap. Kota Bandung kini dikatakannya memiliki 151 lembaga pelatihan kerja aktif berbagai jenis kompetensi.

Zulkifli M Adam selaku ketua baru DPC HILLSI Kota Bandung menyatakan,  HILLSI adalah wadah berhimpunnya lembaga-lembaga pelatihan kerja yang peduli terhadap pengembangan SDM yang memiliki kualitas profesionalisme. Organisasinya siap bersinergi dengan Pemerintah Kota Bandung menjalankan amanah, mencetak tenaga kerja yang memiliki keunggulan dan kompetitif.

"Kualitas profesiolisme SDM merupakan faktor dominan di era globalisasi. Penyiapan tenaga kerja trampil, adalah bagian perhatian utama kita ikut mengatasi pengangguran  di Kota Bandung. Ini hanya bisa diupayakan kalau HILLSI dengan pemerintahnya terjalin harmoni kerja sama yang baik,". (www.bandung.go.id)