Wali Kota bandung, H Dada Rosada Pantau Pematangan Lahan Pembangunan Stadion Utama Sepakbola Gedebage

  Bagi Kota Bandung, memiliki sarana olah raga (SOR) yang lengkap termasuk stadion utama sepak bola (SUS) merupakan obsesi besar. Terlebih dengan predikat kota

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Wali Kota bandung, H Dada Rosada Pantau Pematangan Lahan Pembangunan Stadion Utama Sepakbola Gedebage
Wali Kota bandung, H Dada Rosada Pantau Pematangan Lahan Pembangunan Stadion Utama Sepakbola Gedebage

 

Bagi Kota Bandung, memiliki sarana olah raga (SOR) yang lengkap termasuk stadion utama sepak bola (SUS) merupakan obsesi besar. Terlebih dengan predikat kota metropolitan dan ibu kota propinsi yang disandangnya, Bandung harus memiliki kelengkapan fasilitas dan utilitas kotanya, lebih baik dengan kota yang ada di Jawa Barat dan bisa sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Tanah Air.

Harapan memiliki SOR dan SUS representative nampaknya bakal jadi kenyataan, pembangunan pun sudah dimulai sejak Oktober 2009 lalu, diawali pematangan lahan kesiapan konstruksi dasar. Dilakukan PT Adhi Karya selaku pemenang lelang tender dengan nilai Rp 495,945 milyar. Dikerjakan selama 830 hari dan selesai akhir Desember 2011.

 "Doakan saja,  pembangunan dan pendanaannya lancar. Ini akan jadi kebanggaan dan harga diri sekaligus jawaban untuk para pecinta Persib. Kita tidak lagi numpang ketempat lain setiap pertandingan kandang Persib. Tidak enak rasanya jadi pihak yang tidak punya," Kata Wali Kota Bandung, H Dada Rosada disela kunjungan kerjanya memantau proses pematangan lahan SUS Gedebage Kelurahan Cimincrang Gedebage Bandung, Sabtu (30/01).

Mega proyek SUS Gedebage tandasnya, selain kebutuhan pencapaian target Bandung berprestasi di bidang olahraga, dimaksudkan juga sebagai upaya membangun harga diri dan kehormatan untuk tidak selalu bergantung nasib pada orang lain. "Kedepan kita juga tidak ingin, pengelolaan sampah  terus bergantung pada pada orang lain. Rasanya belum tenang jika persoalan sampah tidak cepat selesai. Apalagi TPA  Sarimukti juga terbatas dan suatu saat bisa ditutup," ungkapnya.

Menanggapi upaya pemkot mengatasi kendala jalan terkait tingginya volume pekerjaan pengurugan tanah sekira 8.000 truk, Dada menuturkan, meski masyarakat sekitar lokasi merelakan Jalan Cimincrang digunakan, namun pihaknya juga telah mengupayakan membuka akses dari Tol Padaleunyi di kilometer 151. Jalan lainnya, lewat Griya Adipura denggan memasang jembatan byley. Ijinnya dari Balai Pengairan Departemen PU sudah keluar, direncanakan minggu depan sudah dipasang. "Kita tidak ingin proyek ini menyengsarakan masyarakat. Penghijauan nantinya akan kita bangun sebagai pendukung peningkatan lingkungan sekitar kawasan,".

Kepala Seksi Teknik Bangunan Gedung Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarci) Kota Bandung, Yayat Akhmad Sudrajat selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) menyatakan, masyarakat tidak perlu khawatir terkait nilai tender Rp 495.945 milyar PT Adhi Karya.

Mega proyek SUS Gedebage jelasnya, tidak akan terjadi pengurangan kualitas konstruksi bawah maupun kontstruksi atas. Perhitungan konsultan PT Penta senilai Rp 623,7 milyar merupakan perhitungan survey harga dari suplayor yang tentunya berbeda dan jauh dibawah harga kalau ke kontraktor. "Meski ada selisih yang besar dari rencana anggaran perhitungan konsultan, besaran tender 70 sampai 80 % dijamin aman dan menghasilkan kualitas sesuai rencana," jelasnya.

Terkait struktur tanah kawasan Gedebage yang umumnya tanah lunak setinggi  30 meter, Yayat menuturkan, untuk percepatan pemadatan dibantu rekayasa teknologi melalui alat bantu pemasangan material Fabricated Vertical Grade. Material ini, dipasang dengan jarak 1,3 pakai alat khusus, ditanam kedalam 20 meter. Fungsinya mengeluarkan air dari pori tanah. Cara ini mempercepat pemadatan dalam waktu 6 bulan, jauh dibanding cara biasa yang bisa makan waktu 10 hingga 15 tahun.

Tiap ketebalan urugan 30 cmyayat menambahkan, dilakukan pemasangan lembaran material geotekstil. Selanjutnya dilakukan kegiatan penjahitan Dari ketebalan 5 meter pengurugan tanah, nantinya akan turun 1,3 meter sehingga stadion berada pada ketinggian 3,3 meter diatas permukaan tanah yang sekarang. "Karena teknologi ini biayanya mahal, kita lakukan hanya pada area stadion yaitu seluas 5 000 meter.

Pengerjaan konstruksi atas (bangunan stadion), dikatakannya akan dimulai dengan pemasangan tiang pancang. Pemancangan dilakukan setelah diyakini mantap padatnya melalui pengecekan menggunakan parameter tertentu. "Pemasangan tiang pancang baru boleh dilakukan, setelah konsolidasi kepadatan tanah mencapai 90 %, tida boleh ada penurunan lagi kecuali dalam batas toleransi," tuturnya. (www.bandung.go.id)