Kota Bandung Serius Tangani Banjir Cileuncang

Secara hidrologi, Kota Bandung memiliki curah hujan relative cukup tinggi hingga rata-rata 156,4 dan jumlah hari hujan rata-rata 15 hari per bulan. Di kota ini,

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Kota Bandung Serius Tangani Banjir Cileuncang
Kota Bandung Serius Tangani Banjir Cileuncang

Secara hidrologi, Kota Bandung memiliki curah hujan relative cukup tinggi hingga rata-rata 156,4 dan jumlah hari hujan rata-rata 15 hari per bulan. Di kota ini, mengalir 46 sungai dan anak sungai dengan total panjang 252,55 km yang seluruhnya bermuara ke Sungai Citarum. Meski merupakan dataran tinggi di bagian Utara, namun dibagian Tengah dan Selatan memiliki kemiringan 0 hingga 2,3 %, menjadikan kawasan ini berpotensi banjir.

Data terakhir pada Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung, terdapat 68 lokasi rawan banjir termasuk banjir cileuncang, 23 diantaranya sudah ditangani meski dibeberapa lokasi masih ada yang belum optimal.

“Kota Bandung sangat serius menangani persoalan banjir cileuncang, kita upayakan untuk diselesaikan termasuk minta bantuan Pemerintah Pusat”, kata kepala DBMP Kota Bandung, H. Iming Ahmad kepada Dinas Komunikasi dan Informatika, Kamis (04/02).

Dampak banjir cileuncang lanjut Iming, mengakibatkan cepatnya rusak infrastruktur jalan-jalan di Kota Bandung. Sanitasi lingkungan juga terganggu, tidak kecuali kegiatan lainnya baik kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.

Menurutnya, permasalahan banjir juga banyak dipicu perilaku masyarakat, seperti penyampahan sungai dan pendirian bangungan di bantaran sungai. Bahkan imbuhnya, banyak sistem jaringan baik saluran tertier maupun anak sungai hirarkinya terputus. Tidak sedikit berada dibawah dan tertutup bangunan, menyempit, dihilangkan, ditimbun dan digeser. Belum lagi jaringan utilitas umum listrik, kabel telepon dan pipa air bersih ataupun air kotor yang melintang diatas sungai.

“Penanganannya diperlukan upaya normalisasi dimensi sungai dan saluran, antara lain melakukan pendalaman, perkuatan tebing, sodetan dan pelebaran. Juga pembenahan utilitas umum yang melintas sungai, penertiban bangunan liar disempadan maupun diatas sungai”, tuturnya.

Berdasar (RPJMD) Kota Bandung 2008-2013 khususnya 45 titik yang telah diprogramkan, dikatakan Iming, 8 lokasi diantaranya telah dilaksanakan di Tahun Anggaran (TA) 2009. Sisanya akan diselesaikan secara bertahap. Program TA 2010 10 lokasi, Ta 2011 (9), TA 2012 (9) lokasi dan TA 2012 (9) dengan total pendanaan keseluruhan direncanakan Rp. 94,281 milyar. Sementara terkait program tanggap darurat pengendalian banjir, telah dilakukan pemasangan bronjong dan pesangan tembok penahan tanah pinggiran sungai pada 11 titik, diantaranya di Sungai Cidurian, Sungai Cibarani, Anak Sungai Cidurian, Sungai Cibeunying dan Sungai Cipagalo.

Penanganan bencana selain tanggap darurat pada 11 lokasi itu, di akhir 2009 dan awal 2010, berdasar laporan dan usulan masyarakat, kelurahan dan kecamatan, juga direncanakan di 64 lokasi dengan perkiraan biaya Rp. 4,577 milyar. Penanganan jangka pendek prioritas pada 53 lokasi akan diupayakan melalui kemampuan kegiatan yang ada pada DPA 2010.

Sementara untuk penanganan jangka panjang, Pemkot Bandung akan mengupayakan bantuan Pemprov. Jabar dan Pemerintah Pusat. Bantuan diperuntukan terutama untuk normalisasi Sungai Cinambo lama semula 2-3 meter menjadi 5 meter. Normalisasi Sungai Cilameta semula 2-3 meter menjadi 5 meter. Pengangkatan sedimentasi Sungai Cipamokolan, Sungai Cidurian, perkuatan tebing Sungai Cibarani yang berbatasan Cimahi dan bandung barat serta Sungai Cicadas, Sungai Cikapundung, Sungai Cidurian, Sungai Cipagalo dan normalisasi sungai-sungai lintas Jl. Toll yang penuh sedimentasi.

Detail engineering design (DED) penanganan genangan banjir, DBMP Kota Bandung dikatakannya akan menggarap di 10 lokasi. Kesepuluh lokasi ini yaitu Perumahan Guruminda sekira Rp. 681 juta, Perumahan Margahayu Raya Timur (Rp. 1,5 milyar), Perumahan Margahayu Barat termasuk pembebebasan tanah (Rp. 5,5 milyar)Perumahan Riung Bandung (Rp. 4 milyar), Perumahan Sriwijaya (Rp. 1,4 milyar), Perumahan Kawaluyaan (Rp. 72 juta), Pasar Induk Gedebage (Rp. 1 milyar), Perumahan Alamanda (Rp. 500 juta), Sungai Cinambo lama termasuk pembebasan tanah (Rp. 10 milyar) dan kawasan persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Pasirkoja (Rp. 1,4 milyar). (www.bandung.go.id)