Pemkot Bandung dan FK Unpad Kerjasama Pencegahan Pennyalahgunaan Narkoba

  Perkembangan HIV-AIDS di Kota Bandung, kini sudah memasuki tahapan sangat memprihatinkan. Hingga Juli 2010, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung men

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Pemkot Bandung dan FK Unpad Kerjasama Pencegahan Pennyalahgunaan Narkoba
Pemkot Bandung dan FK Unpad Kerjasama Pencegahan Pennyalahgunaan Narkoba

 

Perkembangan HIV-AIDS di Kota Bandung, kini sudah memasuki tahapan sangat memprihatinkan. Hingga Juli 2010, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat sekira 2.100 kasus. Angka ini terdiri dari 1.025 kasus HIV dan 1.075 kasus AIDS, tertinggi di Jawa Barat dan berpotensi meningkat.

"HIV-AIDS sudah menjadi ancaman. Penyakit ini tidak hanya merusak fisik dan mental individu tapi juga kondisi sosial dan ekonomi masyarakat " tandas Wali Kota Bandung, H Dada Rosada pada acara peningkatan kapasitas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait penanggulangan HIV-AIDS di Kota Bandung, berlangsung di Auditorium Rosada Balaikota, Rabu (28/07).

Acara ditandai penandatanganan kerjasama antara Pemkot Bandung dengan Fakultas Kedokteran Unpad tentang penguatan bahan ajar pencegahan penyalahgunaan narkoba di tingkat SLTP. Masing-masing dilakukan Kadisdik Kota Bandung, Oji Mahroji dan Dekan FK Unpad, Tri Hanggono Ahmad. Penandatanganan, menandai dimulainya program pencegahan HIV-AIDS melalui penyebarluasan informasi pada remaja di SLTP.  

Kegiatan lainnya, launching buku pedoman pembentukan forum warga peduli AIDS di tingkat kecamatan dan kelurahan. Diskusi mengenai HIV-AIDS, menghadirkan nara sumberdr Teddy Hidayat (Kepala Bagian Psikiatri RSUP Hasan Sadikin) dan dr Rita Verita (Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan)

Virus mematikan yang hingga kini belum ada obatnya, diungkapkan Dada, sekira 62,24 % menyebar melalui jarum suntik narkoba, yang penyebarannya merata ke semua profesi. Fakta lain yang membuat miris, 8,25 % diantaranya ibu rumah tangga yang kemudian menularkan kepada anak yang dikandungnya (2,9%), remaja dan lainnya usia 15 hingga 29 tahun (64,33%).  

Terhadap fakta itu, Pemkot Bandung merasa perlu memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangannya. Upaya itu antara lain melalui peningkatan layanan kesehatan bagi penderita, bantuan ekonomi bagi orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dan penyebarluasan informasi bagi orang yang berisiko tinggi melalui penjangkauan kelompok oleh LSM. Termasuk para pimpinan SKPD Pemkot Bandung dan jajaran, juga berperan aktif melakukan pencegahan dan peduli dalam penyebarluasan informasi. "Program sekaligus sebagai penguatan komitmen Pemkot Bandung mencegah dan menekan laju penularan HIV-AIDS,".

             Terkait program penguatan bahan ajar mengenai narkoba dan kesehatan reproduksi sehat di tingkat SLTP, telah ditetapkan 5 SMP percontohan. Kelima SMP itu, SMPN 1, SMPN 4, SMPN 14, SMPN 18 dan SMPN 36. Program juga direncanakan dilaksanakan diseluruh SMP sebagai muatan lokal, disamping Budi Pekerti, Bahasa Sunda dan lingkungan hidup. "Harapan kita, langkah ini mampu meningkatkan pemahaman pelajar tentang HIV-AIDS. Waspada dan peduli untuk saling mengingatkan, tidak coba-coba melakukan perbuatan yang dapat merusak masa depannya,".(www.bandung.go.id)