Ketahanan Pangan : Beralihnya Fungsi Lahan, Pasokan Pangan Kota Bandung Diimpor Dari Luar Daerah

  Lebih dari 90% rasio pasokan pangan untuk kota Bandung diimpor dari luar daerah Kota Bandung sehingga Perlunya penguatan dan pengeratan koordinasi kemitraan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Ketahanan Pangan : Beralihnya Fungsi Lahan, Pasokan Pangan Kota Bandung Diimpor Dari Luar Daerah
Ketahanan Pangan : Beralihnya Fungsi Lahan, Pasokan Pangan Kota Bandung Diimpor Dari Luar Daerah

 

Lebih dari 90% rasio pasokan pangan untuk kota Bandung diimpor dari luar daerah Kota Bandung sehingga Perlunya penguatan dan pengeratan koordinasi kemitraan dengan daerah pemasok pangan menjadi salah satu kesimpulan Sidang Tahunan Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Tingkat Kota Bandung tahun 2010, yang diselenggarakan di grand pasundan hotel, Jl. Peta 147-149 Bandung, senin (2/8).

Hal ini disebabkan beralihnya fungsi lahan pertanian dikota Bandung menjadi fungsi lain sehingga membawa konsekuensi perubahan orientasi sektor pertanian produksi menjadi pertanian olahan, juga sejalan dengan fungsi kota bandung sebagai kota jasa, kemandirian pangan lebih ditentukan ketersediaan dan kemampuan mengelola arus perdagangan.

Walikota Bandung Dada Rosada dalam sambutan yang dibacakan Asisten Administrasi Pekenomonian dan Pembangunan, Ubad Bachtiar mengatakan "salah satu isu penting dalam membangun ketahan pangan adalah kemandirian, baik dalam aspek produksi, distribusi maupun konsumsi, hanya bila ditinjau dari aspek produksi terlalu sulit karena lahan kota sangat terbatas sehingga kebutuhan pangan kota bandung dipasok dari daerah lain" terangnya.

Selanjutnya dalam rumusan sidang disinggung perubahan orientasi pangan membawa dampak strategis positif menjadi berkembangnya industri olahan tidak hanya di Kota Bandung tetapi bagi daerah lain selaku pensuport hasil bahan baku.

"Sidang Tahunan DKP ini bertujuan menghasilkan rumusan strategi dan kebijakan ketahanan pangan yang sesuai diterapkan Kota Bandung" kata sekretaris DKP Kota Bandung, Ir. Deddy Mulya, MM.

Senada dengan Deddy, Pokja DKP Entang Sastraatmaja "DKP sebagai lembaga adhoc mempunyai tugas merumuskan kebijakan2 untuk bahan pemikiran ketua dkp kota yang secara organisasi dijabat walikota, merumuskan bagaimana mengajak masyarakat supaya ikut berperan serta dalam membangun sebuah ketahan pangan kota bandung, serta melakukan evaluasi dan pengendalian kebijakan2 yang dilkukan pemerintah" katanya.

Dilaporkan dalam hasil rumusan proyeksi ketersedian pangan ideal hingga 2020  berdasarkan pola pangan harapan, perlunya penyedian pada kelompok pangan hewani, kelompok buah biji berminyak,  kelompok kacang-kacangan, kelompok gula, sayur dan buah sedang kelompok padi-padian, umbi-umbian, minyak dan lemak jumlahnya sudah melebihi jumlah ideal sehingga harus dipertahankan.

Untuk menghindari adanya gizi buruk selain mengaktifkan kembali kewaspadaan ketahanan pangan, mengembangkan posyandu, meningkatkan partisipasi masyarakat, diperlukan tata wilayah administrasi pemetaan distribusi pangan yang saat ini belum tersturukur dengan baik hingga dibutuhkan ada penetaan dan manajemen informasi ketahanan pangan yang dapat terupdate periodik dengan baik.

Terkait dengan antisipasi pangan menjelang lebaran dan hari raya pemerintah sebagai fasilitator Deddy menegaskan "selaku dinas teknis kita selalu melakukan pengawasan mutu kualitas produk-produk yang dikomsumsi masyarakat kota bandung supaya aman dan terjamin dengan turun kelapangan mengadakan sidak dan operasi" tegasnya. (www.bandung.go.id)