Tim Penilai Lomba Posyandu Jawa Barat Kunjungi Posyandu Wijayakusumah RW. 06 Palasari Kota Bandung

  Posyandu adalah sistem sekaligus forum komunikasi sistem pelayanan terpadu diantaranya kesehatan dan keluarga berencana (KB). Tujuannya memberikan kemudahan

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Tim Penilai Lomba Posyandu Jawa Barat Kunjungi Posyandu Wijayakusumah RW. 06 Palasari Kota Bandung
Tim Penilai Lomba Posyandu Jawa Barat Kunjungi Posyandu Wijayakusumah RW. 06 Palasari Kota Bandung

Tim Penilai Lomba Posyandu Jawa Barat Kunjungi Posyandu Wijayakusumah RW. 06 Palasari Kota Bandung

 

Posyandu adalah sistem sekaligus forum komunikasi sistem pelayanan terpadu diantaranya kesehatan dan keluarga berencana (KB). Tujuannya memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama. Keberadaannya di masyarakat, dirasakan kurang berjalan sesuai harapan sehingga perlu upaya revitalisasi.

 

“Untuk revitalisasi posyandu se-Jawa Barat, Pemprop Jabar di 2011 menyiapkan anggaran sedikitnya Rp. 5 milyar”, ungkap Sekeretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dian W Atmawati dalam kesempatan kunjungan penilaian ke Posyandu Wijayakusumah RW. 06 Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Rabu (6/10).

 

Posyandu Wijayakusumah RW. 06 Palasari merupakan posyandu terbaik Kota Bandung 2010. Mendapat kesempatan ikut lomba posyandu se-Jabar bersaing dengan 26 Kabupaten dan Kota lainnya di Jabar. Hadir mendampingi Tim Penilai, Ketua TP PKK Kota Bandung, Hj. Nani Dada Rosada serta jajaran pengurus PKK dan Dharmawanita Persatuan (DWP) serta sejumlah pejabat publik terkait.

 

Dian menuturkan, revitalisasi posyandu merupakan pemberdayaan posyandu dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi balita, kesehatan ibu dan anak melalaui peningkatan kader, manajemen dan fungsi posyandu. Sedangkan terkait lomba posyandu, dikatakannya sebagai langkah evaluasi sekaligus upaya memotivasi kinerja kader. “Lomba posyandu adalah bagian dari revitalisasi. Kegiatan ini setidaknya akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi diantara para pengelola program”, jelasnya.

 

Penilaian lomba, imbuhnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama penilaian awal meliputi sarana prasarana, administrasi, kelembagaan, sumberdaya dan pengembangan serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat, khususnya peningkatan status gizi balita, kesehatan ibu dan anak. Penilaian tahap kedua (penilaian ulang), dilakukan bagi posyandu yang dinyatakan terbaik. Para Juara akan mendapatkan hadiah uang mulai dari Rp. 5 juta hingga Rp. 15 juta.

 

Lurah Palasari, Dodo Suwanda menyebutkan, diwilayahnya terdapat 18 posyandu. Posyandu Wijayakusumah dikatakannya yang paling berhasil dan kini berstrata Mandiri. Jumlah kader aktifnya sebanyak 178 dari 180 orang yang ada. Membina 1.508 balita yang semuanya terdaftar. “Kader Posyandu Wijayakusumah, mampu mengembangkan kegiatan penunjang lainnya, meliputi kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), rumah sehat, pengelolaan dana sehat, kesehatan lingkungan dan penyelenggaraan RW siaga”.

 

Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKPPM), Askary Wirantaatmaja menyatakan, RW. 06 Palasari dimana Posyandu berada disebutnya telah mampu menunjukan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) layaknya warga kota metropolitan. Dirinya optimis, posyandunya mampu menunjukan kinerja yang terbaik di Jawa Barat.

 

Dalam amanat tertulisnya Wali Kota menandaskan, warga Kota Bandung sangat memahami benar peran penting posyandu dalam mewujudkan masyarakat sehat, sejahtera, mandiri dan bermartabat. Sejak dicanangkan pada 1986 di seluruh Indonesia , Kota Bandung bisa disebut berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya.

 

Menurutnya itu diindikasikan dengan terus menurunnya angka kematian ibu dan bayi serta meningkatnya angka harapan hidup (AHH). Angka kematian balita menurun dari 31 anak (2008) menjadi 24 anak (2009). Sedangkan AHH meningkat dari 73,39 (2007) menjadi 73,58 (2008). “Ini kontribusi besar posyandu. Hasil kontribusi 1.959 posyandu termasuk yang berstrata posyandu purnama dan mandiri sebanyak 611 atau 30 % dari total posyandu yang ada”.

 

Capaian baik itu, kata Dada, berkat dukungan masyarakat, kader dan pembina posyandu serta pola pembinaan yang terpadu dan berkesinambungan. “Posyandu adalah akses menyiapkan SDM masa depan lebih berkualitas. Pemkot Bandung bersama TP PKK, kader Dasa Wisma dan posyandu tidak akan pernah surut mendukung kelancaran posyandu, tidak kecuali melahirkan posyandu-posyandu mandiri”. (www.bandung.go.id)