Kota Bandung Terima Penghargaan Nasional Indonesia Tourism Award dan Hipenca

Dalam waktu dua hari berturut-tuturut, Wali Kota Bandung, H Dada Rosada menerima penghargaan tingkat nasional. Penghargaan pertama dibidang pariwisata berupa pe

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Kota Bandung Terima Penghargaan Nasional Indonesia Tourism Award dan  Hipenca
Kota Bandung Terima Penghargaan Nasional Indonesia Tourism Award dan Hipenca

Dalam waktu dua hari berturut-tuturut, Wali Kota Bandung, H Dada Rosada menerima penghargaan tingkat nasional. Penghargaan pertama dibidang pariwisata berupa penghargaan Indonesia Tourism Award (ITA) untuk kategori The Best Most Favourite City and The Best Service City dari Kementerian Kebudayaan Pariwisata, diserahkan Menbudpar RI, Jero Wacik di Graha Metro TV di Jalan Kedoya-Kebun Jeruk Jakarta Barat, Kamis malam, (2/12).  

Penghargaan kedua dibidang kepedulian dan keberpihakan pada penyandang cacat berupa penghargaan Hari Internasional Penyandang Cacat (Hipenca) dari Kementerian Sosial RI., diserahkan Menterian Sosial, Salim Segaf Al Jufri di Hotel Bidakara, Jalan Gaott Subroto Jakarta Pusat, Jumat siang (3/12).

Wali Kota Bandung, H Dada Rosada, menyatakan kegembiraan sekaligus apresiasi kepada masyarakat. Dikatakannya, wisatawan mancanegara dan domestik yang datang, tidak mungkin menilai Kota Bandung sebagai kota favourit paling banyak diminati dan kota dengan pelayanan terbaik,  jika masyarakat termasuk dunia usaha tidak ikut berperan aktif dalam pembangunan kepariwisataan di Kota Bandung. Peram itu meliputi menjaga ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, kemanan dan kenyamanan, ramah tamah serta kenangan dengan berbagai industri kreatifnya.  

Penghargaan yang diterimanya, ditandaskannya adalah hasil kerja keras dan upaya bersama. Tugas pemkot memfasilitasi, keberhasilan sangat tergantung masyarakat. "Penghargaan tentunya harus kita pertahankan, menjadikannya titik awal untuk kita terus berkarya dan meningkatkan pelayanan," ujarnya usai menerima penghargaan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Priyana Wirasaputra menuturkan, dari beberapa fungsi kota, diantaranya sebagai pusat pemerintahan ibukota Jawa Barat, pusat pendidikan, jasa dan perdagangan, Kota Bandung sejak lama diakui memiliki fungsi kota wisata. "Banyak ragam industri pariwisata potensial dikota ini. Tidak saja hotel, rumah makan, wisata kuliner, mall dan factory outlet,  Kota Bandung juga banyak ragam seni budaya khas daerah yang diminati wisatawan mancanegara dan lokal,".

"Industri pariwisata telah menjadi salah satu pilar perekonomian kota Bandung.  Andalan dan penyumbang terbesar pendapatan asli daerah.. Hingga Oktober 2010, sektor ini mampu menyumbang lebih Rp 176 milyar, didapat dari pajak hotel, restoran dan tempat hiburan," imbuhnya.

Terkait kepedulian dan keberpihakan pada penyandang cacat atau penyandang distabilitas, dikatakannya, upaya kota Bandung cukup maksimal. Upaya itu meliputi perlindungan dalam bentuk Perda, pemberdayaan melalui rehabilitasi bersumberdaya masyarakat (RBM), termasuk bantuan ekonomi dan sarana alat bantu lainnya.

Merespon keinginan Mensos, agar pemerintah daerah biasa mengakomodir penyandang distabilitas menjadi tenaga kontrak kerja (TKK), Pemkot Bandung pada dasarnya siap dan APBD pun mampu menggajinya. Dirinya pun mengakui tidak bisa berbuat banyak karena terbentur aturan Pusat. Pemda tidak lagi boleh lagi mengangkat TKK, tapi penyandang distabilitas yang jadi pegawai Pemkot, meski belum satu persen, sudah ada yang jadi PNSD," ujarnya.

(www.bandung.go.id)