Pemkot Bandung Bentuk Tim Gabungan Percepat Revitalisasi Sentra Industri Perdangan Sepatu Cibaduyut

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara bertahap akan mengupayakan perbaikan infrastruktur jalan, trotoar, drainase  dan sarana perparkiran kawasan sentra indu

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Pemkot Bandung Bentuk Tim Gabungan Percepat Revitalisasi Sentra Industri Perdangan Sepatu Cibaduyut
Pemkot Bandung Bentuk Tim Gabungan Percepat Revitalisasi Sentra Industri Perdangan Sepatu Cibaduyut

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara bertahap akan mengupayakan perbaikan infrastruktur jalan, trotoar, drainase  dan sarana perparkiran kawasan sentra industry perdagangan yang ada di kota Bandung. Fasilitasi lainnya, pemkot juga akan mengupayakan membangun prasarana gedung untuk ruang berbagai produk yang dihasilkan, tidak kecuali penataan gapura atau gerbang yang menunjukan keberadaan kawasan.    

"Kendala infrastruktur secara bertahap akan kita selesaikan. Minggu ini mudah-mudahan sudah bisa dimulai," kata Wali Kota Bandung, H Dada Rosada optimis, usai membahas segera dilaksanakannya penataan sentra industry perdagangan Sepatu Cibaduyut dengan pengrajin dan pelaku usaha sepatu Cibaduyut, di Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul Bandung, Jumat (23/02).

Hadir didampingi Ketua Dewan Pengembangan Ekonomi (DPE) Kota Bandung, H Herman Mochtar dan sejumlah SKPD terkait, Dada menyatakan, perlunya ada percepatan terkait penataan tujuh kawasan sebagai sentra industry perdagangan Kota Bandung. Ketujuh sentra itu, yakni sentra sepatu Cibaduyut, sentra jeans Cihampelas, sentra kaus Surapati, sentra rajut Binongjati, sentra kain Cigondewah, sentra tahu tempe Cibuntu-Andir dan sentra boneka Sukajadi.

Untuk kemajuan sentra dan menjadikan potensi yang mendorong perekonomian ekonomi kota yang bisa diandalkan,  kata Dada, pemkot merencanakan akan membentuk timgabungan, melibatkan DPE, Kadinda dan organisasi profesi lainnya disektor wisata, diantaranya Arsita, PHRI dan biro perjalanan termasuk wartawan media massa. Sedangkan untuk fasilitasi khususnya pembinaan SDM dan peningkatan kualitas produk, pemkot telah merencanakan pembentukan unit-unit pelayanan teknis. "Untuk tujuh sentra industry ini, kita akan bentuk dua unit pelayanan teknis," tuturnya.

Khusus pesoalan parkir kendaraan pengunjung di sentra sepatu Cibaduyut, Dada nampaknya cukup berlega hati. Pasalnya tidak jauh dari gerbang masuk, terdapat lahan seluas 1,5 ha milik warga, direlakan untuk dijadikan lahan pakir. "Ini bisa mengatasi kemacetan lalu lintas di lokasi. Pengunjung juga dimudahkan, didekatkan pada obyek komoditi yang dituju," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Industri dan Perdagangan (Dskop UKM dan Indag) Kota Bandung, Nana Supriatna menuturkan, sedikitnya terdapat 30 produk unggulan di 30 kecamatan di Kota Bandung yang bisa dikembangkan menjadi kawasan industry perdagangan, seperti kerajinan keramik di Kiaracondong dan lampu hias di Bojongloa Kaler.

Terkait persoalan infrastruktur, imbuh Nana, selain persoalan akses jalan masuk dan lahan perparkiran yang memadai, keberadaan gedung untuk show room (ruang pamer produk),  tugu identitas kawasan dan unit pelayanan promosi termasuk unit pelayanan teknis, menurutnya juga merupakan tuntutan sentra yang dibutuhkan. "Pembenahan lingkungan juga penting untuk memberikan rasa aman pengunjung, seperti perlunya instalasi pengolahan air limbah di sentra tahu tempe Cibuntu," ujarnya.

Koordinator sentra sepatu Cibaduyut, Tendi menyatakan, dirinya bersama sedikitnya 600 pengusaha dan pengrajin sepatu Cibaduyut sangat setuju dibangunnya lahan parkir dekat gerbang masuk sentra. Pihaknya mewacanakan akan menata kios-kios PKL oleh-oleh Bandung diantaranya pedagang pakaian jadi, kaus dan aneka gorengan, ditarik masuk ke sarana parkir. Dibuat semacam pasar tradisional, sehingga kawasan Jalan Cibaduyut  bersih, tidak kumuh dan lalu lintas tidak macet . "Kitapun sudah ngobrol dengan pengrajin sepatu, proses home industry alas kaki Cibaduyut juga akan ditampilkan  menjadi obyek wisata,".

"Tujuan kita, produksi alas kaki Cibaduyut ingin menjadi salah satu komoditi regional, juga nasional yang tumbuh dan berkembang  yang berdampak pada aspek social, ekonomi dan budaya. Mempertahankan dan melestarikan pengrajin, sekaligus mengatasi pengangguran," imbuhnya.

(www.bandung.go.id)