Gerakan Ambil Sampah (GAS)

  Berangkat dari keprihatinan akan tragedi sampah di Leuwigajah, ratusan mahasiswa FISIP UNIKOM dan Pemkot Bandung melakukan Gerakan Ambil Sampah (GAS). Gerak

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Gerakan Ambil Sampah (GAS)
Gerakan Ambil Sampah (GAS)

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemkot Bandung dengan UNIKOM

 

Berangkat dari keprihatinan akan tragedi sampah di Leuwigajah, ratusan mahasiswa FISIP UNIKOM dan Pemkot Bandung melakukan Gerakan Ambil Sampah (GAS). Gerakan tersebut dilakukan di sekitar kampus UNIKOM dan sepanjang 1.800 meter jalan Dipati Ukur, Senin (28/2).

 

GAS tersebut menurut ketua pelaksana Budi Mulyana, merupakan salah satu wujud Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian. Sebagai bagian dari masyarakat kampus tidak boleh menjadi menara gading yang jauh dari masyarakat. “Kampus bukan hanya tempat menimpa ilmu tapi kita pun perlu melakukan implementasinya di masyarakat”, ujarnya.

 

Meskipun GAS dilakukan hanya sekitar kampus, dan dirasakan masih kecil, tapi menurut Budi diharapkan dapat menjadi pemicu bagi yang lain agar lebih peduli kebersihan Kota Bandung. “Saya harap dari kegiatan kecil ini dapat menjadi triger bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mau memungutnya”, ungkapnya.

 

Senada dengan Budi Mulyana, Rektor UNIKOM Eddy Soeryanto Soegoto pun mengatakan kegiatan GAS dapat menjadi pemicu bagi civitas akademika yang lain untuk dapat meningkatkan kepedulian akan kebersihan Kota Bandung. “Kegiatan ini bisa menjadi pemicu bagi civitas akademika yang lain, dan kebersihan ini bisa dimulai dari lingkungan kampus”, tegas Eddy.

 

Sementara itu Wali Kota Bandung Dada Rosada, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kegiatan yanmg dilakukan oleh UNIKOM. “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kegiatan hari ini, saya juga berharap dapat diikuti oleh perguruan tinggi lainnya”, ujar Dada.

 

Lebih lanjut dikatakannya jumlah perguruan tinggi di Kota Bandung itu cukup banyak, apabila semuanya bergerak untuk membersihkan sampah, kemungkinan besar masalah sampah dapat diatasi. “Minimal tiap perguruan tinggi membersihkans ampah yang ada di sekitarnya, setidaknya permasalahan sampah akan sedikit teratasi”, papar Dada.

 

Dada pun mengungkapkan, berkaca dari kasus TPA Leuwigajah dan susahnya mencari lahan TPA, Pemkot Bandung berusaha memecahkan solusi sampah yang ada di Bandung dengan membuat PLTSa. “Setelah aturan-aturan yang ada terpenuhi maka proyek PLTSa akan dapat kita lakukan”, ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut juga diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemkot Bandung dengan UNIKOM mengenai peningkatan kualitas aparatur pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan di Kota Bandung. Penandatanganan dilakukan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada dan Rektor UNIKOM Eddy Soeryanto Soegoto. (www.bandung.go.id)

 

Gerakan Ambil Sampah (GAS)