Sarasehan Pengembangan Agrowisata dan Seni Budaya Bandung Timur

Kekayaan sejarah, seni dan budaya Kota Bandung jika dikemas baik, diyakini bisa menjadi potensi wisata menjanjikan. Mewujudkannya, perlu upaya, kerja keras dan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Sarasehan Pengembangan Agrowisata dan Seni Budaya Bandung Timur
Sarasehan Pengembangan Agrowisata dan Seni Budaya Bandung Timur

Kekayaan sejarah, seni dan budaya Kota Bandung jika dikemas baik, diyakini bisa menjadi potensi wisata menjanjikan. Mewujudkannya, perlu upaya, kerja keras dan komitmen kuat yang diwujudkan tidak hanya dalam konsep tapi juga ditataran implementasi. Pemerintah daerah konsisten di fungsi fasilitasi, masyarakat disisi lain juga aktif berkreatif.

Menjadikan seni dan budaya daerah sebagai wisata yang memiliki nilai jual, yang diminati wisatawan, kata kuncinya ada pada perilaku masyarakat," ungkap Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda membuka resmi sarasehan pengembangan kawasan Bandung Timur - Ujungberung sebagai kawasan agrowisata dan seni budaya, di kampus SMAN 24 Bandung, Jalan Raya AH Nasutian-Ujungberung, Kamis (24/03).

Ayi menandaskan, memperbanyak gelaran seni budaya belumlah cukup untuk menjadikan Ujungberung sebagai tujuan wisata yang diminati. Mewujudkannya perlu dukungan perilaku masyarakat, diantaranya keramahan. "Tidak kurang obyek wisata menarik, hanya karena perilaku masyarakatnya yang kurang ramah dan kebersihan lingkungannya yang kurang terpelihara, menjadi tidak diminati wisatawan," ungkapnya.

Ayi optimis, potensi agrowisata dan seni budaya Ujungberung kedepan bisa menjadi tujuan wisata yang diminati karena Ujungberung memiliki potensi seni budaya beragam yang terpelihara baik. Terlebih Ujungberung ke depan akan menjadi daerah strategis karena terlewati proyek jalan toll Bandung intra urban toll road (BIUTR), yaitu jalan toll mulai dari Jalan Pasupati hingga Gedebage yang rencananya nyambung di kilometer 149 Toll Soekarno Hatta. "Jalan underpass yang di bangun Pasupati depan Gasibu ini ternyata yang terpanjang di Indonesia," ujarnya.

Bandung juga, Ayi menambahkan, banyak memiliki peristiwa sejarah diantaranya peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) dengan tradisi pawai obornya. Sekali penyelenggaraan, sedikitnya duaribu peserta dengan ragam kostum yang dipakainya, terdiri pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum larut dalam kegiatan ini. Perisriwa yang menurutnya luar biasa dan tidak ada bisa disaksikan dikota lain di Indonesia kecuali di Kota Bandung. "Ini peristiwa sejarah, peristiwa budaya juga peristiwa wisata. Kita kemas dan kita tawarkan pada tamu-tamu luar negeri yang datang ke Bandung," ujarnya.

Tokoh masyarakat Ujung bwerung, Uu Rukmana yang juga wakil ketua DPRD Jabar menyatakan dukungannya terkait pengembangan Ujungberung sebagai kawasan agrowisata dan seni budaya. Dirinya siap memfasilitasi bahkan menjanjikan bantuan lewat perannya di panitia anggaran DPRD Jabar terkait pendanaan. Kawasan ini menurutnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan.

Kepala Bappeda Kota Bandung, Taufik Racman menuturkan, Ujungberung dalam dokumen perencanaan Kota Bandung di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2009-2013, Ujungberung pengembangan agrowisata seni budaya Ujungberung merupakan prioritas. Di revisi RPJMD yang semula 6 wilayah, kini Kota Bandung dibagi dalam delapan wilayah, khususnya Ujungberung dibagi dua sub wilayah pembangunan Ujungberung dan Arcamanik.

Percepatan pengembangan agrowisata  dan seni budaya Ujungberung telah dituangkan dukungan anggran melalui  SKPD terkait diantaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata termasuk penyediaan prasarana sarama lahan. Konsep penataannya diarahkan pada pengembangan seni dan budaya yang memanfaatkan potensi alam. Ruang lingkup agro diswebutkannya ada tiga segmen, yaitu dihulu, di tengah dan di hilir.  Kota Bandung termasuk Ujungberung, potensi agrobisnis potensinya paling besar ada dihilir karena kontribusi pertanian hanya 0,03 % terhadap kenaikan PDRB. Artinya, produk pertaniannya lebih pada pengolahan.

(www.bandung.go.id)