Launching Lomba Design Jembatan Siliwangi

  Sungai Cikapundung merupakan salah satu sungai terbesar diantara 48 sungai yang ada di Kota Bandung, memiliki makna sejarah bagi perkembangan kota, hulu sun

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Launching Lomba Design Jembatan Siliwangi
Launching Lomba Design Jembatan Siliwangi

Sayembara Jembatan Jalan Siliwangi 2011

 

Sungai Cikapundung merupakan salah satu sungai terbesar diantara 48 sungai yang ada di Kota Bandung, memiliki makna sejarah bagi perkembangan kota, hulu sungai berasal dari daerah Kabupaten Sumedang sampai ke hilir di Sungai Citarum Kabupaten Bandung, seluruhnya memiliki panjang 28 kilometer sangat potensial sebagai objek wisata karena mudah untuk dijangkau masyarakat, di mana 15,5 kilometernya mengalir membelah di Kota Bandung, namun 10,5 kilometer 68,20 %) diantaranya, melewati daerah pemukiman padat.

Persoalan lingkungan hidup berkaitannya dengan keberadaan Sungai Cikapundung disebabkan pola pikir masyarakat, memperlakukan sungai sebagai tempat ideal pembuangan sampah, limbah industri maupun domestic. Pada waktu lalu kondisi ini mengakibatkan tidak satupun sungai di Kota Bandung terbebas dari pencemaran, juga masalah infrastuktur jembatan dan kualitas air yang semakin menurun, juga suasana sekitar sungai yang tidak lagi memberikan kenyamanan bagi masyarakat di sekitar sungai.

Seiring dengan perkembangan waktu, Kota Bandung menjadi magnet yang begitu diminati pengunjung, tidak hanya produk fashion dan kuliner saja yang dicari wisatawan, tetapi juga keindahan alam, kesejukan udara, keserasian penataan kota serta keramahan penduduknya, upaya lebih meningkatkan citra Kota Bandung sebagai kota yang bertaraf internasional tidak hanya peran pemerintah tetapi juga diperlukan kesadaran warga turut berperan dalam menjaga lingkungannya.

Dikatakan Wali Kota Bandung, Dada Rosada, " Kita berangkat dari kebijakan dan konsep mulai November 2004, berat rasanya sebab Cikapundung rusaknya sudah luar biasa saat itu, kebanyakan orang tidak percaya Cikapundung bisa bersih, tapi dengan tekad pemerintah dan warganya, alhamdullillah selama tahun 2004 sampai 2011 sudah merasakan mamfaat Cikapundung sebagai salah satu ikon wisata, hari ini kita melihat masyarakat antusias bersama sama pemerintah merawat memelihara cikapundung, " ujarnya saat jumpa pers "SILIWANGI PEDESTRIAN BRIDGE DESIGN COMPETITION 2011" di Auditorium Rosada, Balaikota Jalan Wastukancana Bandung, Jumat (08/04).

Sebagai upaya menciptakan ikon baru di Kota Bandung, Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT. Djarum menggelar lomba desain Jembatan Siliwangi, digelar 11 April hingga 4 Juli mendatang untuk menata ulang Jembatan Siliwangi yang melintasi Sungai Cikapundung.

Pemilihan Jembatan Cikapundung di Jalan Siliwangi Babakan Siliwangi sebagai sebagai ikon baru Kota Bandung, diungkapkan Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda, "Jembatan Siliwangi menjadi poros yang menghubungkan pengunjung dari daerah Cihampelas, Ciumbuleuit, Sukajadi, Setiabudi ke sisi Dago, Riau dan sebaliknya, juga menjadi penanda antara segmen Curug Dago sampai Sabuga yang memiliki karakter yang masih alami, bersih, keperdulian warga yang tinggi dan segmen Sabuga sampai PLN yang merupakan daerah pemukiman padat, untuk mempermudah membedakan antara segmen satu dan segmen dua maka diperlukan sebuah bangunan untuk Pedestrian pejalan kaki sebagai ikon penanda keberadaan sungai cikapundung pada masyarakat luas untuk selalu memeliharanya, " ungkapnya.

 

Sayembara Jembatan Jalan Siliwangi 2011

 

Lebih lanjut Ayi mengatakan, untuk meningkatkan jati diri dan kebanggaan masyarakat Kota Bandung akan Jembatan Siliwangi diperlukan suatu ikon yang mempunyai ciri khas Kota Bandung, karena selama ini Kota Bandung selalu diidentikan dengan Gedung Sate atau Tugu Jembatan Layang Pasupati,  " Masyarakat kadang salah menafsirkan lambang Kota Bandung adalah Gedung Sate, juga Jembatan Layang Pasupati sebagai landmark baru Kota Bandung tetapi tidak mempunyai ciri khas karena di kota lain juga ada, jadi diperlukan penanda khusus sebagai satu-satunya milik Kota Bandung" paparnya.

Dengan Tema Kreatif, Ramah Lingkungan dan Tidak Meninggalkan Unsur Budaya Kota Bandung, lomba desain jembatan Siliwangi digelar untuk mendukung program pemerintah dalam penataan Sungai Cikapundung,  Desain tidak hanya jembatan Siliwangi tapi termasuk penataan kawasan sekitar.

Ketua Panitia lomba Yanyan Wahdanimar menuturkan maksud dan tujuan lomba desain, "mendukung pelestarian budaya, tradisi, dan lingkungan hidup dengan memperindah jembatan siliwangi dan kawasan sekitarnya, sehingga menjadi ikon penanda keberadaan Sungai Cikapundung agar terdorong perilaku masyarakat lebih meningkatkan dan menjaga kebersihan sungai dan bantaran Sungai Cikapundung" tuturnya.

Sayembara desain jembatan pedestrian Jalan Siliwangi dan penataan kawasan sekitar terbuka untuk umum, tidak dikenai biaya pendaftaran dan disiapkan hadiah Rp 75 juta bagi pemenang pertama. Peserta diharuskan menyusun proposal desain penataan kawasan Jembatan Siliwangi. Dimana dalam proposal itu terdapat pendalaman konsepsi dan perancangan yang siap dibangun. Rancangannya sendiri terdiri dari penataan kawasan elemen elastis jembatan, penataan jalur jalan, penataan pejalan kaki, termasuk lampu jalan dan penataan vegetasi.

Pendaftaran peserta dapat dilakukan di Sekretariat lomba di Kreasi M32, Jln. Saledri 42, atau bisa langsung diakses melalui www.bandungcompetition.com. Batas waktu pendaftaran tanggal 7 Juni 2011 dan penyerahan karya desain dan formulir dikirim langsung atau via pos ke sekretaris lomba di Kreasi M32, Jln. Saledri 42.

Pemenang ditentukan 4 orang dewan juri yang terdiri dari Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Herry Hudrasyah MA (city branding & environmental), DR Ir Woerjantari K Soedarsono (architecture & environmental design) dan dan Tisna Sanjaya (budayawan).

Sementara itu, perwakilan dari PT Djarum, Sugian mengatakan pihaknya mendanai penataan Jalan Siliwangi karena merasa memiliki Kota Bandung dan ingin Kota Bandung menjadi tujuan wisata salah satunya Sungai Cikapundung

Dada menambahkan, lomba yang digelar atas kerjasama Pemkot dengan PT Djarum itu merupakan bagian dari layanan pemerintah yang ingin menata Sungai Cikapundung, layanan pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan dan peran serta masyarakat. "ini untuk masyarakat juga, karenanya diadakan lomba desain ini, kegiatan ini dibiayai sepenuhnya oleh PT Djarum," pungkasnya. (www.bandung.go.id)

 

Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, Msi, meresmikan Sayembara Desain Jembatan Pedestrian Jalan Siliwangi dan penataan kawasan sekitarnya, disaksikan oleh Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda, Juri Bidang City Branding & Environmental, Herry Hudransyah, MA dan Juri bidang Architecture & Environmental Design, Dr.Ir.Woerjantari K. Soedarsono, Serta Pimpinan PT. DJarum, Sugian di di Auditorium Rosada, Balaikota Jalan Wastukancana Bandung, Jumat (08/04).