Pelatihan Pengembangan Jaringan Pemasaran Berbasis IT Perajin Kota Bandung

Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kota Bandung bekerja sama dengan STMIK AMIK menyelenggarakan pelatihan pemasaran dengan menggunakan IT (Information Technology) bagi 60 perajin anggota Dekranasda Kota Bandung. Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari (27-28 April) di kampus STMIK AMIK, jalan Jakarta 28.

Pelatihan tersebut, menurut Ketua Dekranasda Kota Bandung Ny. Nani Dada Rosada, bertujuan agar para perajin tersebut mengerti mengenai teknologi informasi sehingga nantinya diharapkan mereka dapat melakukan promosi lewat internet. “Dengan pelatihan ini, diharapkan nantinya para perajin dapat menggunakan internet, sehingga mereka bisa mempromosikan produknya lewat internet”, Ujar Ny. Nani Dada Rosada setelah pembukaan pelatihan, Rabu (27/4).

Menurut Ny. Nani di era globalisasi persaingan dalam dunia usaha sangat ketat. Kesuksesan sebuah produk bukan hanya ditentukan oleh kualitas produk, ketersedian produk atau kemasan serta pelayanan, tetapi juga dalam strategi pemasarannya. “Apabila perajin ini menguasai teknologi informasi, mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang baru”, jelasnya.

Penguasaan teknologi informasi untuk saat ini, merupakan suatu kebutuhan. “Sehingga, ketika mereka menguasai teknologi informasi, kemudian memasarkan produknya di internet, dapat membuka peluang dalam mengembangkan jaringan pemasaran, sekaligus memperluas pangsa pasar”, ucap Ketua Dekranasda Kota Bandung.

Sementara itu, dalam sambutan tertulisnya Wali Kota Bandung yang dibacakan oleh Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, penguasaan IT saat ini merupakan salah satu faktor penunjang kegiatan bisnis, setidaknya untuk mempererat jaringan usaha, serta menambah media promosi dan publikasi yang relatif murah, mudah dan dengan jangkauan yang luas.

“Salah satu ciri yang menonjol dari pola hidup masyarakat di era globalisasi adalah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, dalam arti bisa dilakukan seketika, serentak dan massal melalui perangkat IT, sehingga kondisi ini dapat dilihat sebagi peluang oleh pelaku usaha dalam memperkenalkan produknya sekaligus memasarkannya”, ujarnya.

Persoalannya saat ini, menurutnya belum semua pelaku usaha akrab dengan teknologi IT, sehingga peluang memasarkan lewat IT belum bisa dimaksimalkan. “Oleh karenanya pelatihan pengembangan jaringan pemasaran berbasis IT begitu strategis, untuk membangun kesadaran akan pentingnya penguasaan IT sebagai salah satu faktor pendorong peningkatan aktivitas usaha”, jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya secara faktual keterbatasan akses informasi merupakan salah satu kendala yang selama ini dihadapi para perajin, sehingga melalui pelatihan ini diharapkan hambatan tadi dapat diatasi dan bahkan menjadi penghela kemajuan usahanya. “Pelatihan ini juga dalam kerangka meningkatkan rasa percaya diri, mendorong peningkatan mobilitas, serta meningkatnya kemampuan manajerial karena para perajin akan beradaptasi dengan lingkungan yang selalu bergerak dinamis”, pungkasnya. (www.bandung.go.id)