HUT 65 Kodam III Siliwangi Prajurit TNI Bhakti Sosial Bersihkan Sungai Cikapundung

Mempringati hari jadinya ke 65 tahun, Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi gelar bhakti sosial bersihkan Sungai Cikapundung yang melintasi Kota Bandung,

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
HUT 65 Kodam III Siliwangi Prajurit TNI Bhakti Sosial Bersihkan Sungai Cikapundung
HUT 65 Kodam III Siliwangi Prajurit TNI Bhakti Sosial Bersihkan Sungai Cikapundung

Mempringati hari jadinya ke 65 tahun, Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi gelar bhakti sosial bersihkan Sungai Cikapundung yang melintasi Kota Bandung, mulai Jembatan Sliwangi (Sabuga) hingga Curug Ece Cordon Jalan Terusan Buahbatu Bandung sepanjang 15,5 KM, Kamis (19/05). Ditandai penyerahan seribu bibit tanaman pelindung kepada Pangdam, bantuan ketua forum DAS Cikapundung Jawa Barat.

Kegiatan melibatkan seribu lebih prajurit TNI berbagai kesatuan, dibantu unsur Polri, LSM/Ormas/OKP dan masyarakat umum sekitar bantaran sungai, dipimpin langsung Pangdam III Siliwangi, Mayjen Moeldoko. Turut mendampingi Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, Kasgar Bandung-Cimahi dan  Dandim 0618/BS Bandung, Letkol Wawan Hermawan.

Sungai Cikapundung kata Wakil Wali Kota Bandung, sebelum bertemu Sungai Cipulung di Maribaya, berhulu  di Gunung Bukittunggul kabupaten Bandung Barat.  Masuk Kota Bandung melintasi 63 RW, 13 kelurahan dan 7 kecamatan mulai dari Curug Dago Bengkok hingga Mengger. Gerakan Sungai Cikapundung Bersih (GCB) telah dilaksanakan sejak Nopember 2004.

Persoalan utama sumber pencemaran, ungkapnya, tertinggi adalah limbah rumahtangga dan sampah rumahtangga. Gerakan peduli Cikapundung bersih, dinilainya telah membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak lagi terbiasa membuang sampahnya ke sungai. "Alhamdulillah kini telah terbentuk tigapuluhtujuh komunitas peduli dan cinta Cikapundung,".

Ayi menuturkan, revitalisasi Cikapundung dibagi dalam dua segmen. Segmen pertama, mulai Curug Dago hingga Babakan Siliwangi. Segmen dengan pemandangan yang menurutnya masih indah karena masyarakat bertempat tinggal jauh dari bantaran sungai. Namun kehilir mulai Babakan Siliwangi, kondisi bantaran sungai di kanan kiri dipadati bangunan.

Strategi penataan dilakukan melalui pendekatan kultural dalam bentuk dialog interaktif, membentuk komitmen jaga dan pelihara kebersihan sungai. Pendekatan kedua, koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Prop Jabar dan pemerintah daerah yang berbatasan, Kab Bandung Barat, sama-sama membangun dan memiliki komitmen untuk menata Cikapundung. "Problem kita dihulu, ada sedikitnya empatpuluhdelapan ekor sapi dihulu sungai yang limbahnya dibuang ke seungai. Kita mohon bantuan Panglima dan juga Pemprop Jabar, bersama Pemkab Bandung Barat mengupayakan agar limbah sapi itu tidak lagi dibuang ke sungai tapi dijadikan biogas dan kompos," harap Ayi.

"Tiga puluh lima tahun lalu, ketika saya anak-anak, sayapun pernah berenang mandi tempatnya persis didepan kawasan ini, airnya sangat jernih. Kami memiliki kerinduan sungai Cikapundung yang airnya kembali jernih," imbuh Ayi.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen Moeldoko menyatakan apresiasi pada semua pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan. Prajurit Kodam III Siliwangi bertekad mendukung gerakan, bahkan terwujudnya Cikapundung bersih. Tidak saja Cikapundung tapi juga sungai-sungai lainnya. Dirinya ingin, Kota Bandung juga memiliki sungtai yang bersih dari sampah, sungai yang bisa dipakai aktivitas wisata seperti disejumlah negara tyang pernah ia kunjungi. "Kehadiran kami ini ingin memberikan kontribusi, memberi dukungan agar gerakan ini bisa berjalan lebih baik lagi," ujarnya.

Pangdam juga mengingatkan adanya tiga isu besar dihadapi masyarakat dunia. Isu itu disebutkan, antara lain  energi security, food security dan water security. Ketika ketiganya tercemar, dikatakannya sungguh mengganggu kehidupan manusia. "Bukan energi dan makanan saja, air pun akan menjadi pusat pertikaian," tandasnya.

(www.bandung.go.id)