KPB Bentuk Fasilitasi dan Konsistensi Pembinaan UKM Industri Kriya

Kota Bandung memiliki industri kerajinan yang dapat dijadikan andalan menunjang perekonomian lokal. Ragam jenis dan kreasinya yang kental dengan sentuhan seni d

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
KPB Bentuk Fasilitasi dan Konsistensi Pembinaan UKM Industri Kriya
KPB Bentuk Fasilitasi dan Konsistensi Pembinaan UKM Industri Kriya

Kota Bandung memiliki industri kerajinan yang dapat dijadikan andalan menunjang perekonomian lokal. Ragam jenis dan kreasinya yang kental dengan sentuhan seni dan budaya khas daerah, menjadikan kriya (industri kerajinan) Bandung memiliki pesona tersendiri dihati para peminatnya. Mempertahankan eksistensi sekaligus promosi produk kriya lokalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung), kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung menggelar Kriya Pesona Bandung (KPB) 2011, di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh Bandung, Kamis (16/06).  Dibuka resmi Ketua Dekranasda Jawa Barat, Hj Netti Heryawan.

"KPB adalah bentuk fasilitasi dalam konteks membina, melindungi, melestarikan dan mengembangkan seni kerajinan yang ada di Kota Bandung. KPB kali ini diikuti 72 pelaku usaha atau perajin potensial  yang kita nyatakan lolos seleksi.  Kita upayakan semua dapat kegliriran, " kata Ketua Dekranasda Kota Bandung, Hj Nani Dada Rosada disela kegiatan.

KPB yang disebut Nani pengunjungnya selalu meningkat, menampilkan aneka produk accesories (perhiasan batu,logan dan perak, pernak-pernik, biji-bijian, tulang), keramik, fashion, gift (lukisan tekstil, sulam pita, pisau, gitar, boneka, wayang golek, daur ulang, packaging). Juga produk kriya dari  kaca (gelas decoration), tas dan sepatu serta furniture dan interior.  "KPB berupaya  menampilkan kriya unik, artistik dan berkarakter khas daerah. Ini salah satu jawaban sekaligus kontribusi Dekranasda bagi peningkatan perekonomian kota Bandung yang berbasis kreativitas dan inovasi," imbuh Nani.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, H Edi Siswadi menyatakan,  Kota Bandung dengan potensi  400 perajin dan pelaku usaha, di Jawa Barat merupakan satu daerah yang konsisten  menyelenggarakan KPB, menjadikannya agenda tahunan kota. Berharap kedepan, kerjasama dengan Dekranasda Jawa Barat, KPB levelnya ditingkatkan dengan mengundang peserta perajin dari seluruh Jawa Barat sehingga potensinya bisa lebih dioptimalkan lagi untuk masuk jaringan pemasaran yang lebih luas. "KPB ini sudah punya nama dan tidak hanya dikenal di lingkup regional bahkan internasional.  Peserta tahun ini diantaranya ada dari Dubai. Jadi ketika ada peserta dari daerah lain, dengan sendirinya akan mendorong kompetisi," ujarnya.

Dalam industri kriya, imbuh Edi, produk warisan budaya yang memiliki keunikan dan cenderung sulit ditiru, penjadikan produk kriya memiliki keunggulan kompetitif yang akan menjadi daya tawar dan daya saing dibanding produk sejenis daerah lain atau negara lain. "Kita harus terus mengembangkan industri kreatif ini. Saya berharap ini skalanya diperluas, mampu menghadirkan pembeli mancanegara  sehingga gairah perajin bisa mempertahankan konsistensi kuantitas dan kualitas,".

Untuk membantu memenuhi kualitas dan kuantitas, UKM  yang sebagian banyak industri rumahan, diakuinya tidak jarang terkendala persoalan dana. UKM ketika berurusan dengan perbankan dan menemui aplikasi persyaratan sejumlah perijinan usaha, terbentur karena rumahnya ketika diagunkan belum punya  IMB juga ijin usaha.

"Kedepan perlunya kita menggagas adanya insentif, membantu UKM  untuk penerbitan perijinannya. Bila perlu digratiskan saja. Kalau belum bisa mensubsisidi, minimal memberikan kemudahan. Ini akan menggairahkan pertumbuhan industri kecil dan UMKM," ujarnya merespon pernyataan  Wapres RI Budiono yang menghimbauagar setiap Pemda membantu perijinan bagi pengusaha pemula dan UKM.

Wali Kota Bandung dalam amanat tertulisnya menyatakan, pembinaan dan pengembangan industri kriya harus mendapat perhatian serius agar perannya kedepan bisa menjadi tulang punggung kemajuan sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan. "Industri kriya bisa menjadi lokomotif kemajuan karena memanfaatkan sumber daya intelektual. Bagi Kota Bandung, industri ini telah berkontribusi terhadap pencitraan kota, memantapkan identitas kota Bandung sebagai kota kreatif," tandasnya.

Dada berharap, pelaku industri kriya Kota Bandung untuk terus meningkatkan kualitas produknya, baik tampilan, desain, corak, motif, menciptakan trend-trend baru dan pewarnaan sesuai kecenderungan-kecenderungan pasar. Khususnya pertumbuhan kriya, Dada minta para pemangku kepentingan termasuk dinas terkait untuk terus konsisten menfasilitasi.

(www.bandung.go.id)