Silaturahmi Ulama Dan Umaro Menyambut Idul Fitri 1432 H.

Bandung Agamis tidak hanya diindikasikan dengan semakin banyak dan memadainya prasarana dan sarana peribadatan. Tetapi ketika nilai-nilai ajaran agama bisa menj

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Silaturahmi Ulama Dan Umaro Menyambut Idul Fitri 1432 H.
Silaturahmi Ulama Dan Umaro Menyambut Idul Fitri 1432 H.

Bandung Agamis tidak hanya diindikasikan dengan semakin banyak dan memadainya prasarana dan sarana peribadatan. Tetapi ketika nilai-nilai ajaran agama bisa menjadi pendorong semangat ke arah perubahan yang lebih baik, nilai agama menyatu dalam perilaku.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada, pada acara silaturahmi ulama dan umaro menyambut Idul Fitri 1432 H, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum 56, Jumat (26/8). Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, Kapolrestabes Kota Bandung Kombes Pol. Widodo Eko, unsur forum komunikasi pimpinan daerah dan sejumlah pejabat publik Kota Bandung.

 

Lebih lanjut Dada mengatakan realitas kehidupan masyarakat Kota Bandung saat ini membutuhkan inspirasi keagamaan yang semakin dinamis dan tetap menyejukkan. Karena orientasi kemajuan yang ingin dicapai masyarakat berhadapan dengan nilai-nilai baru serta permasalahan sosial. "Karenanya Agama menjadi solusi dalam mengamankan potensialitas dan moral masyarakat," ujarnya.

 

Dada pun mengungkapkan salah satu makna yang paling dalam dari Bandung Agamis adalah bagaimana menjadikan Bandung sebagai rumah bersama yang nyaman, damai dan tenteram bagi semua pemeluk agama.

 

"Bagaimanapun menganyam perbedaan menjadi satu kekuatan dan menjadikan Bandung sebagai rumah bersama yang nyaman jauh terasa lebih menjanjikan," jelasnya.

 

Menurut Dada, salah satu muatan nilai terpenting dari Bandung Agamis adalah Kota dengan masyarakat yang dinamis, menjunjung tinggi nilai ajaran agama, sehingga menjadikan agama sebagai landasan etika dan moral.

 

Dada juga berharap melalui program Bandung Agamis dari seluruh potensi keagamaan ada optimalisasi kinerja dakwah, agar Bandung terhindar dari penyakit masyarakat, termasuk kemaksiatan yang semakin kronis.

 

"Terbangunnya Bandung sebagai Kota Agamis harus ditopang kreativitas lembaga keagamaan dalam mengembangkan dakwah dan sosialisasi nilai-nilai agama," paparnya.

 

Dada juga menjelaskan pada dasarnya keberhasilan program Bandung agamis dapat ditopang melalui empat pendekatan, yaitu pendekatan pembinaan yang dapat diperankan oleh para pemimpin umat, pendekatan kesejahteraan melalui fasilitasi berbagai sarana dan prasarana hidup warga yang layak, pendekatan penegakan aturan oleh pemerintah dan pendekatan partisipatoris yang meniscayakan keterlibatan sebanyak mungkin elemen warga kota dalam pelaksanaan program.

 

Sementara itu dalam sambutannya Kapolrestabes Kota Bandung, mengatakan rasa aman dan keamanan merupakan kebutuhan mendasar masyarakat, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

 

"Keamanan dan rasa aman ini merupakan tanggung jawab dari semua pihak, oleh karena itu kita harus sama-sama menjaganya," ujar Widodo.

 

Widodo juga mengajak agar pihak keamanan dan masyarakat menguatkan barisan agar terciptanya suasana yang kondusif. "Saya mengajak semua pihak agar mengantisipasi permasalahan tersebut," ungkapnya.

 

Selain mengadakan silaturahmi ulama umaro, Pemerintah Kota Bandung juga selama bulan Ramadhan mengadakan Tarawih Keliling di enam wilayah Kota Bandung, yaitu Wilayah Gedebage, Ujung Berung, Karees, Cibeunying, Bojonegara, dan Tegallega. Dalam Tarawih tersebut juga Pemerintah Kota Bandung memberikan bantuan kepada 30 Mesjid Kecamatan masing-masing Rp. 15.000.000,- dan 151 Mesjid Kelurahan masing-masing Rp. 10.000.000,-. (www.bandung.go.id)