Kota Bandung Tambah Enam Prasarana Olah Raga
Memantapkan tujuh agenda prioritas pembangunannya khususnya di bidang olah raga, Pemerintah Kota Bandung di Tahun Anggaran 2011 menambah prasarana olah raga
Memantapkan tujuh agenda prioritas pembangunannya khususnya di bidang olah raga, Pemerintah Kota Bandung di Tahun Anggaran 2011 menambah prasarana olah raga tersebar di enam Kecamatan. Prasarana yang akan dibangun itu meliputi lapangan futsal di Cipadung Kecamatan Cibiru dan lapangan futsal di Kordon Kecamatan Bandung Kidul, lapangan volly di Kecamatan Sukajadi dan di komplek Griya Caraka Kecamatan Arcamkanik, lapangan sepakbola Ciujung Kecamatan Bandung Wetan dan trek lari (Gasibu Mini) di Kecamatan Antapani.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bandung, Ebet Hidayat pada kesempatan peringatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) 2011 Tingkat Kota Bandung, di Plaza Balaikota Pemkot Bandung Jalan Wastukancana 2, Jumat (9/9).
Ebet menuturkan, kebijakan pembangunan enam prasarana olah raga merupakan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2009-2013, khususnya terkait program peningkatan sarana dan prasarana olah raga di Kota Bandung.
Peringatan ditandai penyerahan peralatan olah raga kepada 30 Kecamatan se Kota Bandung berupa 177 lapangan tennis meja, bola volly (177), bola sepak (177), net volly (20), bola futsal (69), bola basket (37), papan catur (59), ring basket/net ring (8), alat fitnes (1) dan net bulu tangkis (5). Diserahkan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda.
Dalam kesempatan ini, Ayi Vivananda juga menyerahkan penghargaan kepada dua atlet, dua pelatih dan dua pembina berprestasi. Diserahkan pula penghargaan kepada komunitas Cikapundung yang telah memecahkan rekor muri “Kukuyaan” Tahun 2011 dari FORMI Kota Bandung, serta pelepasan peserta Liga Pendidikan Indonesia (LPI), diwakili SMAN 25 yang akan bertanding di tingkat Nasional mulai 14 hingga 28 September 2011 di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Dada Rosada dalam amanat tertulis yang menyebutkan, SDM yang bugar, sehat dan berkualitas diyakininya bisa mendorong tumbuhnya sebuah peradaban. Mengupayakannya diantaranya melalui pembudayaan olah raga sebagai bagian dari kebutuhan dasar hidup lainnya disamping sandang, pangan, papan dan pendidikan.
“Olah raga bukan sekedar memelihara kebugaran fisik tapi juga menanamkan sifat-sifat kedisiplinan, kejujuran dan sportivitas. Tingkatkan terus budaya olahraga, baik untuk sekedar rekreasi maupun untuk meraih prestasi,” tandas Dada.
Prestasi olah raga dari waktu ke waktu, kata Dada, Kota Bandung cukup membanggakan. Kesadaran olah raganya menunjukan kecenderungan yang terus meningkat. Kota Bandung yang dikenal sebagai daerah penyumbang terbesar atlet berprestasi untuk Jawa Barat, Nasional bahkan Internasional, dari sebelas kali Pekan Olah Raga Daerah (Porda) selalu meraih juara umum dan hanya sekali menjadi juara dua.
Selain olah raga prestasi, olah raga rekreasi termasuk olah raga tradisional dikatakannya terlihat marak terutama di hari-hari libur. Kondisi yang menurutnya harus terus ditingkatkan, dibina dan difasilitasi, tidak kecuali pemberian penghargaan bagi yang berprestasi. “Kota Bandung tetap konsisten memelihara budaya olah raga paralel dengan peningkatan kesejahteraan dan kemajuan sosial ekonomi,” tandasnya.
Keberadaan prasarana olah raga, Kota Bandung kini menurutnya relatif lengkap. Di Kota Bandung sedikitnya terdapat 13 unit kolam renang, bowling (4), stadion (4), pusat kebugaran (9), serta sejumlah lapangan golf dan lapangan umum yang dapat digunakan masyarakat. Sementara diaspek pembinaan atlet, disusun model pembinaan terstandar dengan kalender kejuaraan tetap. (www.bandung.go.id)
