Pengrajin Sepatu Forum Repalts Cibaduyut Peroleh Program CSR Bank BJB

Ditengah aktivitas usaha dan perdagangan bebas Asia Pasifik dan dunia saat ini, produsen sepatu di kawasan Cibaduyut Bandung diharapkan bisa tetap bertahan dan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:38
Pengrajin Sepatu Forum Repalts Cibaduyut Peroleh Program CSR Bank BJB
Pengrajin Sepatu Forum Repalts Cibaduyut Peroleh Program CSR Bank BJB

Ditengah aktivitas usaha dan perdagangan bebas Asia Pasifik dan dunia saat ini, produsen sepatu di kawasan Cibaduyut Bandung diharapkan bisa tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Untuk bisa bersaing, kualitas produk yang dihasilkan tidak kecuali harga, distribusi dan layanan purna jual haruslah benar-benar diterima baik konsumen. Persoalannya, belum semua pelaku usaha menguasai  strategi  manajemen dalam mendayagunakan peluangnya.  dengan meminimalkan kelemahan dan memaksimalkan kelebihannya agar  usahanya tidak jalan ditempat.

 “Pelatian manajemen sangat strategis, tidak saja sebagai sarana transformasi pengetahuan tapi juga menjadi wahana membangun kesadaran  pentingnya penguasaan manajemen sebagai salah satu faktor pendorong peningkatan aktivitas usaha,” kata Wali Kota Bandung, Dada Rosada membuka resmi kegiatan pelatihan manajemen dan peningkatan mutu produksi sepatu Cibaduyut Bandung, di Aula Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) KUKM Deperindag, Jalan Cibaduyut Raya No. 150 Bandung, Senin (24/10).

 Pelatihan diikuti 53 pengrajin sepatu anggota forum rereongan pengrajin alas kaki, tas, sepatu sareng sajabina (Repalts), ditandai pembagian alat cetakan standarisasi alas kaki berbahan baku faber. Diserahkan pula  5 ribu eksemplar katalog sarana pemasaran hasil produk. Kegiatan merupakan pelaksanaan program penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BJB Tahun 2011 alokasi Kota Bandung senilai Rp. 200 juta dari Rp. 700 juta yang diterima Pemkot Bandung. 

 Secara faktual menurut dia, keterbatasan akses informasi  juga merupakan kendala dikalangan pengrajin. Lewat pelatihan diharapkan hambtatan bisa diatasi dan bahkan menjadi penghela kemajuan usaha. Pelatihan bisa meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan mobilitas serta kemampuan manajerial karena pengrajin akan beradaptasi dengan lingkungan yang selalu bergerak dinamis.

 Pelatihan, jelas Dada, pengrajin akan terangsang kreativitasnya, mendapat informasi mengakses modal, memperluas jaringan pasar, infrastruktur, dan standarisasi produk yang berlaku dalam pasar nasional dan internasional, bahkan dalam skala lebih luas lagi bisa meningkatkan keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif.  Kemampuan melakukan perubahan inilah yang diharapkannya lahir dari para pengrajin. “Pengrajin memiliki kemampuan memadukan potensi internal dengan peluang eksternal, mampu membangun pola pikir  yang berorientasi masa depan, mandiri, disiplin, kerja keras dan profesional.  Tanpa perubahan kearah itu, rasanya sulit menghasilkan produk berkualitas,” ujarnya.

 

Aprsiasi program CSR Bank BJB, diharapkan Dada, terjalin senergitas yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan dalam jangka panjang. Program serupa juga diharapkan  Dada, bisa diikuti bank-bank lain dan perusahaan dari BUMN maupun BUMD yang beroperasi di Kota Bandung.

  Mewakili Kepala BJB Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung, Wahyu Hermana  yang saat ini menjabat Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BJB Balaikota, Jalan Wastukancana, menjelaskan, keterlibatan Bank BJB terkait program CSR merupakan bentuk kepedulian dan bagian intergral dari bisnis perusahaan terhadap perbaikan kualitas hidup, pendidikan dan lingkungan masyarakat.  Program CSR bank BJB diarahkan pada pemberian dukungan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yang disesuaikan dengan sasaran serta upaya-upaya pemerintah dan masyarakat.

 Sebelumnya di Tahun Anggaran (TA) 2009 dan 2010 CSR bank BJB alokasi Kota Bandung telah menyalurkan dana sebesar Rp, 1,328 milyar.   Dana sebesar ini telah dimanfaatkan Pemkot Bandung untuk perbaikan Sumgai Cikapundung, pengadaan paket perlengkapan sekolah siswa kurang mampu, perbaikan kualitas 34 MCK (sarana mandi, cuci, kakus) di 15 kecamatan, pameran temu usaha bisnis UMKM dalam dan luar negeri, perbaikan rumah tidak layak huni.

 Sebagai salah satu bank nasional, kata Wahyu, bank BJB senantiasa meningkatkan pelayanannya seiring peningkatan kinerja perusahaan. Perkembangan usaha bank BJB kwartal Satu Tahun 2011dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya meningkat. Laba perusahaan naik sebelum pajak 25,3 % Year On Year di kuartal Pertama  Tahun 2011 menjadi 351,49 milyar dari posisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 280,31 milyar.

 Kenaikan aset sebesar Rp 30,27 %, atau naik sebesar Rp. 10,84 trilyun dari Rp, 35,82 trilyun pada kuartal Pertama Tahun 2010. Sementara kenaikan kredit yang disalurkan 24,49 % atau naik Rp. 4,85 triliun dari Rp. 19,81 triliun pada kuartal pertama 2010. (www.bandung.go.id)