SIDANG TAHUNAN DKP KOTA BANDUNG TAHUN 2011

Mengambil tema "Peningkatan Peran Stakeholders Dalam Mendukung Pembangunan Ketahanan Pangan Di Kota Bandung", Sidang Tahunan Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kota B

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:38
SIDANG TAHUNAN DKP KOTA BANDUNG TAHUN 2011
SIDANG TAHUNAN DKP KOTA BANDUNG TAHUN 2011

Mengambil tema "Peningkatan Peran Stakeholders Dalam Mendukung Pembangunan Ketahanan Pangan Di Kota Bandung", Sidang Tahunan Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kota Bandung Tahun 2011 dilangsungkan di Hotel Golden Flower, Jl. Asia Afrika, Selasa (11/15).

Sidang tersebut menyikapi berbagai isu ketahanan pangan Kota Bandung antara lain produksi pangan, cadangan pangan, akses terkait daya beli masyarakat dan keamanan pangan, sebagai upaya mensinergikan berbagai program antar sektor dalam pembangunan ketahanan pangan, dilaporkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dedy Mulya, "Sidang ini juga bertujuan untuk  mengevaluasi perkembangan kondisi ketahanan pangan, meningkatkan peran stakeholder, terakhir merumuskan kebijakan ketahanan pangan di Kota Bandung," lapornya.

Sambutan dan arahan Walikota Bandung, Dada Rosada dibacakan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Ubad Bachtiar,"ketika berbicara tentang sistem ketahanan pangan tidak terlepas dari sub-sub sistem penopangnya yang terdiri dari ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan, pada ketersediaan khususnya produksi Kota Bandung hanya mampu memenuhi 3,39% dari seluruh kebutuhan dan sisanya sebanyak 96,6% dipasok dari luar kota bandung," katanya.

Lebih lanjut dibacakan Ubad, "Dari aspek cadangan kita memiliki 100 ton beras yang dikelola Bulog dan berfungsi sebagai cadangan saat rawan pangan, penanggulangan bencana dan untuk menjaga kestabilan harga pangan yang rata-rata mencapai 10% per tahun, kita juga memiliki 14,4 ton beras yang berasal dari 30% bagi hasil lahan sawah abadi," katanya.

Berdasar neraca bahan makanan tahun 2010 ketersedian energi dan protein kota bandung melebihi jumlah dari yang diharuskan dengan Angka Kecukupan Energi (AKE) 2591 kalori/kapita/hari atau 118% dari AKE yang dianjurkan yaitu 2200 kalori/kapita/hari, Angka Kecukupan Protein (AKP) 67,89 gram/kapita/hari atau 119% dari AKP yang dianjurkan yaitu 57 gram/kapita/hari.

Dikatakan Dada, "Dikota Bandung tidak ada rawan kurang gizi tetapi yang menjadi permasalahan sekarang adalah kelebihan gizi untuk kelompok masyarakat tertentu seperti banyak dirumah sakit yang terkena kolesterol, kita tentu terus meningkatkan asupan gizi protein untuk masyarakat kecil supaya cerdas," ujarnya.

Dalam sambutannya, Kota Bandung tidak mengalami permasalahan aspek distribusi pangan, karena didukung sarana dan prasarana ekonomi yang cukup memadai yang terdiri dari pasar tradisional 35 unit, pasar induk 2 unit, pasar modern 422 unit didukung warung warung disekitar pemukiman warga, juga aspek daya beli dikota bandung tidak ditemukan daerah rawan pangan meski terdapat dareah rawan daya beli terutama di tiga kelurahan yaitu Babakan Sari 1.295 Rumah Tangga Sasaran Penerima Mamfaat (RTSPM), Jamika 1.292 RTSPM, Babakan Tarogong 1.200 RTSPM, total jumlah sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 sebanyak 63.431 RTSPM.

Tantangan permasalahan ketahanan pangan Kota Bandung dipergahuhi juga oleh anomali iklim, ketergantungan terhadap impor pangan, laju peningkatan produksi pangan cenderung melandai dibanding pertumbuhan penduduk yang meningkat, prilaku masyarakat yang dominan mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok, serta alih fungsi lahan pertanian dan kurangnya jumlah petani.

Dalam acara itu sebagai narasumber Dr. Ir. Entang Sastraatmaja membahas laporan pelaksanaan program dan kegiatan DKP tahun 2011 dan sinergitas pembangunan ketahan pangan di kewilayahan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. dengan bahasan peran unggas dalam pemenuhan gizi masyarakat, serta pembicara dari PT Biofarma Tbk, membahas peran Corporate social Responsibility (CSR) dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan.

Walikota Bandung menutup sidang secara resmi setelah menyampaikan hasil rumusan sidang antara lain, "Menyusun grand design pembangunan ketahanan pangan dengan leading sektor badan perencanaan daerah, memperkuat kelembagaan ketahanan pangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka penerapan SDM bidang ketahanan pangan, terkait dengan koordinasi dan sinergitas dengan berbagai institusi penguatan ketahan pangan juga dapat melibatkan peran dunia usaha melalui program CSR," pungkasnya.

(www.bandung.go.id)