Wakil Walikota Membukan Muskot PMI Cabang Kota Bandung

Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda secara resmi membuka Musyawarah Kota PMI Cabang Kota Bandung, di aula Dada Rosada kantor PMI Kota Bandung jalan Aceh, Sa

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:38
Wakil Walikota Membukan Muskot PMI Cabang Kota Bandung
Wakil Walikota Membukan Muskot PMI Cabang Kota Bandung

Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda secara resmi membuka Musyawarah Kota PMI Cabang Kota Bandung, di aula Dada Rosada kantor PMI Kota Bandung jalan Aceh, Sabtu (4/2). Dalam sambutannya Ayi, yang membacakan sambutan Walikota Bandung Dada Rosada, mengatakan, semoga muskot tersebut dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang konstruktif,
baik terhadap kepengurusan maupun program kerja PMI, dalam rangka meningkatkan fungsi pengabdian di bidang kemanusiaan.
Dikatakannya juga tugas-tugas kepalangmerahan bisa dikatakan sebagai pekerjaan mulia, yang substansinya membantu meringankan penderitaan sesama apa pun penyebabnya tanpa
membedakan agama, bangsa, suku bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin dan bahasa.
"Saya pun merasa bangga, nilai_nilai kebajikan ini tetap dilestarikan oleh PMI secara institusional, yang memungkinkan setiap orang menyumbangkan apa yang dapat disumbangkan atau
dalam istilah budaya disebut sebagai rempuh jukung sauyunan," ujarnya.
Menurutnya, harus diakui bahwa masyarakat saat ini, belum memiliki standar baku untuk menghadapi situasi kritis, terutama prosedur penyelamatan diri, evakuasi dan upaya-upaya
rehabilitasi pasca bencana. Manajemen seperti itu menurutnya sudah menjadi prosdedur standar bagi masyarakat di negara-negara maju, yang kemudian diasah melalui berbagai pelatihan
dan bahkan dilakukan oleh semua kelompok usia, sehingga mereka tidak terlihat gagap saat terjadi kejadian yang sebenarnya.
"Sebagai contoh bangsa jepang begitu sigap saat menghadapi bencana gempa dan bocornya reaktor nuklir fukushima tahun lalu, sehingga mampu meminimalkan jumlah korban jiwa dan
harta benda," ujarnya.
Kemampuan seperti itu yang diharapkan bisa diadopsi warga Kota Bandung, sehingga menurutnya PMI harus menjadi pilar terdepan untuk mendidik, menyiapkan sistem dan prosedur
penyelamatan serta standar manajemen darurat bencana.
"Upaya seperti itu akan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana, mengurangi penggunaan sumber-sumber daya saat melakukan evakuasi, sekaligus membangun rasa percaya
diri saat menghadapi musibah, sikap tanggap ini bukan berarti berharap atau menantang datangnya bencana tetapi justru membuat kita lebih waspada serta memiliki kemampuan tanggap
bencana yang dapat diandalkan," jelasnya. Untuk itu menurutnya peran PMI begitu penting terutama sebagai lembaga social kemanusiaan, yang memiliki kewenangan dan jejaring yang sangat luas untuk mendidik masyarakat agar
sigap dalam menghadapi situasi kritis.

"Untuk itu saya berharap muskot ini menghasilkan kepengurusan dan program kerja yang lebih realistis, setidaknya mampu bersinergi dengan masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan organisasi sosial kemanusiaan lainnya dalam membangun kesadaran tanggap bencana," pungkasnya.(www.bandung.go.id)