Festival Benjang

Kegiatan seni budaya yang tidak dimiliki oleh orang lain, tentu saja nilainya sangat tinggi. Misalnya saja seperti kesenian benjang dan kuda lumping. Khusus un

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:38
Festival Benjang
Festival Benjang

Kegiatan seni budaya yang tidak dimiliki oleh orang lain, tentu saja nilainya sangat tinggi. Misalnya saja seperti kesenian benjang dan kuda lumping. Khusus untuk benjang, merupakan kesenian lahir di daerah Ujung Berung bahkan saat ini menjadi ikon Kota Bandung. Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada, pada saat pembukaan festival benjang, di alun-alun Kecamatan Ujung Berung, Rabu, (15/2).

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ebet Hidayat. Festival benjang ini direncanakan akan berlangsung mulai tanggal 15-27 Februari 2012.

           Menurut Wali Kota, sudah selayaknya kesenian yang punya nilai jual tinggi ini dipromosikan oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), Asita (Association of the Indonesian tour & Travel Agencies)/Ikatan agen tour dan perjalanan Indonesia serta media agar masyarakat lebih mengenal kesenian ini. “Kesenian yang tidak ada di negara lain pasti akan diminati oleh wisatawan dari daerah bahkan negara lain, kalau kita pergi ke negara lain biasanya kita ingin melihat kesenian yang tidak ada di kita,” ujarnya.

           Dada juga meminta agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan agar bekerjasama dengan PHRI dan ASITA untuk menghadirkan para wisatawan ke lokasi festival benjang. “Saya minta Dispar agar bekerjasama dengan PHRI dan ASITA menghadirkan wisatawan kesini,” ujarnya.

          Lebih lanjut Dada juga menuturkan bahwa penerimaan masyarakat terhadap benjang saat ini semakin meningkat, bisa dilihat dari banyaknya warga masyarakat yang menyaksikan festival benjang. “Bisa kita lihat hari ini, banyak warga yang ikut menyaksikan festival ini,” ujar Dada.

            Dada juga mengharapkan kegiatan seni dan budaya di Kota Bandung bisa belangsung kalau bisa setiap hari di Kota Bandung ada pagelaran seni dan budaya, agar kita bisa seperti Bali dan Senchen di China,” ujar Dada.

              Terkait dengan pembangunan kawasan seni budaya di wilayah Bandung Timur, Dada mengharapkan bulan depan dapat dilakukan peletakan batu pertamanya. “Mudah-mudahan bulan depan kita bisa meletakan batu pertamanya untuk pembangunan kawasan tersebut,” pungkas Dada. (www.bandung.go.id)