RAPAT KERJA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG

Wali Kota Bandung Dada Rosada secara resmi membuka rapat kerja daerah pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana (PPKB) Kota Bandung 2012, di Gedung Korpri J

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
RAPAT KERJA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG
RAPAT KERJA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG

Wali Kota Bandung Dada Rosada secara resmi membuka rapat kerja daerah pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana (PPKB) Kota Bandung 2012, di Gedung Korpri Jawa Barat, jalan Turangga 25, Rabu (11/04). Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, Kepala BPPKB Prov Jawa Barat Sri Asmawati Kusumawardani dan sejumpalah pejabat publik Kota Bandung.

Menurut Plh. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Sri Mayaningsih, kegiatan raker hari ini berlangsung selama sehari, dan bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan kinerja program PPKB pada tahun 2011.

"Selain melakukan evaluasi kinerja tahun lalu, raker ini juga untuk merumuskan rencana kerja program PPKB tahun 2012," ujarnya.

Raker PPKK hari ini, menurutnya diikuti sekitar 220 peserta yang berasal dari Satuan Kerja Perangakt Daerah (SKPD) Kota Bandung, LSM, Camat UPT Puskesmas, Pengelola KB Kecamatan, TP PKK Kota Bandung, GOW, IBI, IDI, PSW, Laha Bahtera, Yayasan Solidaritas anak, Gempita Forum P3, AKU, Saka Kencana dan KPPI.

"Dalam kesempatan ini juga, kami menghadirkan pula hasil karya para kelompok perempuan produktif, yang tergabung dalam usaha ekonomi," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya selama kurun waktu tahun 2011, BPPKB telah melakukan berbagai kegiatan terutama pemberdayaan perempuan, perlindungan anak-anak dan upaya mengendalikan penduduk secara alami serta pembangunan keluarga sejahtera.

"Dalam pemberdayaan perempuan dapat menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan ditandai dengan dari target 15 indikator dalam RPJMD tahun 2011, 10 indikator dapat tercapai bahkan 2 melebihi dari yang ditargetkan, sedangkan pencapaian Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera dari 13 indikator RPJMD semuanya dapat tercapai dan melebihi target," jelasnya.

Selain itu, menurutnya keberhasilan program keluarga berencana dan keluarga sejahtera sejalan dengan dampak program dalam pengendalian kelahiran yang dapat ditekan dari 1,88 menjadi 1,77.

Sementara itu menurut Wali Kota Bandung dalam sambutannya mengharapkan kegiatan tersebut dapat mengintegrasikan konsep dan pemikiran dari setiap potensi, baik dari jajaran pemerintahan maupun masyarakat, guna menghasilkan program kerja yang lebih realistis dan obyektif.  "upaya ini bersifat sangat strategis karena terkait cita-cita kita bersama untuk mewujudkan keluarga dan masyarakat yang maju dan sejahtera," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan walikota bahwa tujuan awal menikah adalah untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah, keluarga yang penuh dengan cinta kasih yang bahagia. "Selain itu tentu saja tujuan berkeluarga adalah melahirkan keturunan," ucapnya.

Meskipun tidak ada larangan berapa banyak keturunan yang diperbolehkan, tetapi menurut walikota, pemerintah melihat jumlah penduduk yang lahir perlu dikendalikan, karena berhubungan dengan kesejahteraannya. "jangan sampai anak yang lahir menjadi terlantar, karena terlalu banyak anak dan orang tuanya tidak sanggup memberikan kesejahteraan," jelasnya.

Akibat kesejahteraan yang kurang, menurutnya jangan sampai terjadi penjualan anak-anak atau traficking. Untuk itu tugas pemerintah dan kita semua untuk dapat memberikan kesejahteraan bagi wargannya.

(www.bandung.go.id)