Rapat Kerja Kesehatan Kota Bandung

Kesehatan merupakan hak dasar setiap warga negara, sehingga peningkatan kualitasnya masih harus diperjuangkan. Terlebih lagi kesehatan juga merupakan salah sat

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
Rapat Kerja Kesehatan  Kota Bandung
Rapat Kerja Kesehatan Kota Bandung

Kesehatan merupakan hak dasar setiap warga negara, sehingga peningkatan kualitasnya masih harus diperjuangkan. Terlebih lagi kesehatan juga merupakan salah satu pilar IPM (indeks pembangunan manusia) selain pendidikan dan daya beli.

Tahun ini, menurut Wali Kota Bandung Dada Rosada targetnya di bidang kesehatan adalah usaha pencegahan dan sosialisasi bagaimana warga masyarakat bisa hidup sehat dan bersih. Setelah itu bagaimana caranya membantu warga yang sakit agar dapat dibantu untuk diberikan pengobatan.

“Target tahun ini, tindakan kita adalah preventif bagaimana warga hidup sehat dan bersih, baru setelah itu membantu pengobatan bagi warga masyarakat,” ujar Dada Rosada setelah membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (rakerkesda) Kota Bandung tahun 2012 di Hotel Posters, Jalan PHH Mustopa No. 33, Senin (21/5).

Menurut Dada, yang lebih penting adalah bagaimana perilaku warga memelihara kesehatan pribadi dan lingkungannya. Dengan tindakan preventif mereka memelihara PHBS (Pola Hidup sehat dan Bersih) maka warga dan masyarakat tidak akan mengeluarkan biaya terlalu banyak dibandingkan dengan biaya pengobatan.

“Beratnya pemeliharaan kesehatan itu kan pada biaya pengobatan, kalau tindakan preventif saya kira biayanya tidak akan terlalu besar,” ujar Dada.

Untuk membantu warga Kota Bandung dalam biaya pengobatan, Pemerintah Kota Bandung menurut Dada telah mengeluarkan program Bawaku (bantuan walikota khusus) kesehatan, di mana dana Pemerintah telah disimpan di rumah sakit – rumah sakit rujukan, sehingga setiap warga Kota Bandung yang tidak mampu dan memiliki kartu dapat berobat secara gratis.

Diakui Dada, ianggaran untuk Bawaku Kesehatan ini setiap tahunnya terus meningkat. Menurutnya tahun ini saja anggaran bawaku kesehatan yang disebar ke rumah sakit-rumah sakit rujukan sekitar 69 Miliar. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 59,7 Miliar.

“sehingga setiap warga Kota Bandung yang sakit, kemudian tidak mampu dan mempunyai kartu dapat berobat secara gratis, apapun penyakitnya, karena kita sudah menyebarkan anggaran tersebut ke rumah sakit – rumah sakit rujukan,” jelas Dada.

Terkait dengan pencapaian bidang kesehatan pada LKPJ yang mencapai 78 Persen, Dada menampik bahwa hal itu merupakan kegagalan. Karena menurutnya banyak kemajuan yang telah di capai di bidang kesehatan, seperti umur harapan hidup yang setiap tahun mengalami peningkatan.

“kalau gagal, mungkin banyak warga Kota Bandung yang terbaring di rumah atau rumah sakit dan tidak bekerja, buktinya sekarang masih banyak warga Kota Bandung yang bekerja,” jelasnya.

Yang lebih penting lagi, menurutnya adalah bagaimana menyadarkan warga masyarakat agar dapat berperilaku hidup sehat dan bersih. “Yang terpenting adalah bagaimana menyadarkan warga agar mau berperilaku hidup sehat dan bersih,” pungkas Dada.

Dalam Rakerkesda itu juga Dada menyerahkan penghargaan kepada beberapa karyawan Dinas Kesehatan Kota Bandung yang berprestasi, dan menjadi teladan bagi karyawan lainnya. Selain itu juga Dada meninjau pameran kesehatan.(www.bandung.go.id)