Peresmian Kran Air Siap Minum SMA Negeri 15 Bandung

Setelah sebelumnya meresmikan kran air siap minum di Rumah Sakit Salamun di Ciumbuleuit dan SMA Negeri 2 Bandung. Untuk ketiga kalinya Wali Kota Bandung Dada R

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
Peresmian  Kran Air  Siap Minum  SMA Negeri  15 Bandung
Peresmian Kran Air Siap Minum SMA Negeri 15 Bandung

Setelah sebelumnya meresmikan kran air siap minum di Rumah Sakit Salamun di Ciumbuleuit dan SMA Negeri 2 Bandung. Untuk ketiga kalinya Wali Kota Bandung Dada Rosada meresmikan kran air siap minum. Kali ini Dada Rosada meresmikan fassilitas tersebut di SMA Negeri 15 Bandung, Kamis (24/5).

Kran air minum yang tersedia di SMA 15 berjumlah 2 buah, dengan perkiraan biaya masing-masing alat tersebut sekitar Rp. 30 Juta. Alat tersebut di pasang selain untuk memenuhi kebutuhan air siap minum bagi sekolah, juga dalam rangka mempersiapkan SMAN 15 dalam menghadapi lomba sekolah sehat tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Barat.

Bahkan setelah meresmikan fasilitas tersebut, Dada pun tak urung untuk mencoba meminumnya secara langsung yang kemudian diikuti oleh yang lainnya termasuk siswa-siswi SMAN 15.

Setelah meminum air tersebut, Dada merasa yakin air itu sehat, karena sudah diperiksa dengan teliti. “Saya yakin air itu sehat, dan siap untuk diminum,” tegas Dada.

Lebih lanjut menurutnya airnya berasal dari bawah tanah kemudian diolah dengan alat yang disediakan oleh PDAM Tirta Wening. “Yang pasti airnya dari bawah tanah, kemudian diolah dengan alat tertentu, yang tahu PDAM, pokoknya air ini siap untuk diminum, “ jelas Dada.

Sehingga nantinya anak-anak SMA 15, menurut Dada tidak usah membawa minuman dari rumah, karena saat ini sudah tersedia dua buah kran yang airnya siap untuk diminum. Tetapi Dada juga mengingatkan agar fasilitas itu dapat dipelihara dengan baik, dan kebersihan airnya dapat dijaga, jangan sampai malahan setelah minum air tersebut nantinya malahan menjadi sakit.

Dada juga menyebutkan, mungkin nanti di setiap sekolah juga disediakan fasilitas seperti itu, tetapi itu tergantung kepada kebutuhan dan PDAM. Dada juga menginginkan sebaiknya di tempat-tempat umum juga disediakan kran-kran air siap minum.

Sedangkan untuk pemeliharaanya fasilitas tersebut, Dada menyebutkan bahwa pemliharaannya diserahkan kepada pihak sekolah.

Senada dengan Walikota Bandung, Direktur Utama PDAM Tirta Wening Pian Sopian, menyebutkan nantinya pemeliharaan dilakukan oleh pihak sekolah, tetapi untuk bulan-bulan pertama akan dikontrol oleh PDAM sambil melatih pihak sekolah untuk melakukan pemeliharannya.

“bulan-bulan pertama kita lakukan pengontrolan, sambil melatih pihak sekolah agar dapat memelihara sendiri,” jelasnya.

Pian juga menjamin kebersihan dan kehigienisan dari air tersebut, sehingga dapat langsung diminum. “saya jamin air tersebut dapat langsung diminum, karena sudah higienis dan kita teliti sebelumnya,” ujar Pian. (www.bandung.go.id)