Wakil Wali Kota Bandung, Menobatkan Keluarga Sakinah Tingkat Kota Bandung 2012

Keluarga adalah miniaturnya suatu negara dan pemimpin negara yang baik semestinya berasal dari pemimpin keluarga yang baik, yang bisa menciptakan keluarganya sa

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
Wakil Wali Kota Bandung, Menobatkan Keluarga Sakinah Tingkat Kota Bandung 2012
Wakil Wali Kota Bandung, Menobatkan Keluarga Sakinah Tingkat Kota Bandung 2012

Keluarga adalah miniaturnya suatu negara dan pemimpin negara yang baik semestinya berasal dari pemimpin keluarga yang baik, yang bisa menciptakan keluarganya sakinah, mawaddah dan warahmah, yakni keluarga yang tenang, tenteram, damai, bahagia, dipenuhi cinta membara dan kasih sayang, serta kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus.

Namun pada kenyataannya saat ini sulit membentuk  dan menemukan teladan keluarga yang sakinah, keluarga yang dapat menginspirasi keluarga lain untuk dijadikan contoh sistem hubungan sosial yang terdapat didalamnya sebagai pijakan untuk membangun keluarga yang maju adil dan sejahtera.

“Saat ini terjadi pergeseran nilai keluarga, dimana ketika seorang ibu bergeser fungsinya dari peran domestik menjadi peran publik karena persoalan gender, sehingga anak-anaknya diserahkan untuk diasuh oleh babysiter atau pembantu, maka tidak heran apabila anak-anak tersebut akan kehilangan identitas dirinya sebagai pilar moralitas bangsa, padahal sesungguhnya bangsa ini sangat tergantung pada unit-unit kecil yang dinamakan keluarga,”.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda menobatkan Keluarga Sakinah Tingkat Kota Bandung pada acara Pengukuhan Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Kota Bandung Tahun 2012, di Hotel Lingga, Jl. Soekarno Hatta No.464 Bandung, Kamis (31/05).

mobilitas manusia modern tidak berdampak secara positif terhadap eksistensi keluarga adalah dengan meningkatnya angka kenakalan remaja, semakin dominannya usia anak anak yang mengkonsumsi obat obat terlarang, melakukan seks bebas dan maraknya perselingkuhan, ditambah angka perceraian yang dari hari ke hari makin tinggi

Ayi mengatakan, “Mungkin pergeseran nilai-nilai inilah yang menjadi penyebab mahasiswa, anak-anak SMA, SMP bahkan sampai SD pun terlibat tawuran, ditambah fenomena geng motor yang semakin merebak, narkotik, seks bebas, sehingga apabila kita berbicara empat pilar kebangsaan secara tata negara yang didalamnya UUD 1945, Pancasila, Kebhinekaan dan NKRI, dan berbicara pilar berkebangsaan secara moralitas sesungguhnya adalah membicarakan keluarga sakinah” katanya.

Hal senada diungkapkan Kepala Kementrian Agama Kota Bandung, Drs. H. Diding, M.Ag, "kehidupan keluarga adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan suatu bangsa oleh karena itu pada prinsipnya gerakan keluarga sakinah adalah gerakan membangun tatanan suatu bangsa, sebuah keluarga akan menjadi sebuah instistusi yang sakinah dengan memenuhi enam fungsi keluarga yaitu fungsi religius, fungsi memberikan kasih sayang dan keturunan, fungsi sosial yaitu keluarga yang dapat memberikan prestise dan status pada anggotanya, fungsi edukatif, fungsi protektif sebagai pelindung, dan fungsi rekreatif bagi keluarga, sehingga akan memperkokoh suatu keluarga dan negara apabila semua berjalan,” katanya.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam Prov.Jabar, Drs. H. Munadi, MM., mengatakan kegiatan ini harus terus dilaksanakan karena merupakan sebuah program nasional yang tujuan utamanya mencari sosok kepemimpinan dari keluarga yang baik, “Pembangunan negara dimulai dari pembangunan keluarga dahulu karena negara anggota terkecilnya adalah keluarga, karena itu apabila keluarganya tidak baik mana mungkin bisa membangun negara yang baik, sehingga keluarga sakinah harus menjadi panutan dan teladan pada masyarakat ditengah tingginya angka perceraian yang mencapai 10 persen dari pernikahan," katanya.

Drs. H. M. Ali Abdul Latif, M.Ag., melaporkan kegiatan, "Hari ini dilaksanakan pengukuhan dan penobatan keluarga sakinah teladan, dimana tahapan pemilihan dilakukan secara berjenjang dari tingkat kecamatan, pemilihan tingkat Kota Bandung, tingkat provinsi jabar, sampai tingkat nasional,” lapornya.

Ia menerangkan untuk pemilihan tingkat Kota Bandung memiliki beban yang berat karena tahun 2011 peserta pemilihan Kota Bandung meraih juara pertama yang terbaik di tingkat Jawa Barat dan termasuk 10 besar tingkat nasional, sehingga pemilihan tahun ini sangat selektif karena dari 30 peserta masing-masing kandidat pasangan memiliki dan memenuhi semua kriteria tetapi harus dipilih satu saja untuk maju ke tingkat provinsi.

Ayi berpesan kepada para juara lomba keluarga sakinah, “Menjadi tanggung jawab sangat berat keluarga sakinah dalam pembangunan moral dan karakter suatu bangsa, karena keluarga sakinah merupakan potret kehidupan ideal yang didalamnya terdapat kasih sayang yang harus terus dijaga dan dipelihara ditengah kita sedang krisis masalah keteladanan, kemiskinan, kebodohan dan pengangguran sehingga benteng moralitas dan kejujuran harus dimulai dari keluarga, dan para keluarga sakinah ini bisa menularkan pada keluarga-keluarga yang lainnya sehingga berdampak positif bagi kehidupan masyarakat,” pungkasnya.(www.bandung.go.id)