Dada Rosada Raih Gelar Doktor

Kota Bandung menghadapi tantangan yang sangat kompleks karena berbagai isu strategis dihadapi oleh Kota Bandung. Seperti juga kota-kota lain di Indonesia, Kota

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
Dada Rosada Raih Gelar Doktor
Dada Rosada Raih Gelar Doktor

Kota Bandung menghadapi tantangan yang sangat kompleks karena berbagai isu strategis dihadapi oleh Kota Bandung. Seperti juga kota-kota lain di Indonesia, Kota Bandung mengalami berbagai permasalahan yang relatif sama seperti juga yang dihadapi kota-kota lain di dunia.

"Berbagai masalah lingkungan seperti banjir, kekeringan, polusi air dan udara. Permasalahan lingkungan yang dihadapi tersebut terutama akibat tingkah laku manusia. Selain itu Kota Bandung juga menghadapi berbagai masalah sosial dan ekonomi seperti jumlah penduduk miskin, jumlah pengangguran, kondisi kesehatan sebagian masyarakat, dan kesenjangan sosial," kata Wali Kota Bandung Dada Rosada saat mempertahankan desertasi untuk meraih gelar doktor pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran di Gedung Pascasarjana Unpad Jln. Dipati Ukur Bandung, Selasa (10/7).

Dalam kesempatan tersebut Dada berhasil meraih gelar doktor dengan meraih yudisium cum laude. Desertasi yang disampaikan berjudul "Implementasi Kebijakan Pembangunan Kota Bandung: Perspektif Pembangunan Berkelanjutan" dengan tim promotor yang terdiri dari Prof. Djadja Saefullah, Prof. Oekan S. Abdullah, dan Prof. Asep Kartiwa.

Dada menjelaskan, berbagai tantangan yang dihadapi Kota Bandung ini sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Bandung 2005-2025. Di antaranya menyangkut daya dukung dan daya tampung kota yang semakin terbatas karena ketidakmerataan dan masih terpusatnya penduduk di kawasan pusat kota. Sementara lahan yang tersedia terbatas di samping semakin menurunnya kualitas udara, semakin kritisnya ketersediaan dan kualitas air tanah serta air permukaan, peningkatan luas dan lama banjir, serta masalah lalu lintas.

"Daya tarik dan daya saing kota karena potensi ekonomi di sektor pariwisata belum ditangani secara maksimal, kemudian pertumbuhan penduduk belum dapat diimbangi oleh penyediaan lapangan kerja yang memadai," ujarnya. (www.bandung.go.id)

(www.bandung.go.id)