TARAWEH KELILING PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Salah satu dari tujuh (7) agenda Prioritas Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung adalah bidang Agama, dimana pembangunan bidang agama dimaksudkan agar ni

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
TARAWEH KELILING PEMERINTAH KOTA BANDUNG
TARAWEH KELILING PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Salah satu dari tujuh (7) agenda Prioritas Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung adalah bidang Agama, dimana pembangunan bidang agama dimaksudkan agar nilai-nilai ajaran Agama menjadi bingkai dari segenap aktivitas warga serta menjadikan Bandung sebagai rumah bersama, dimana setiap perbedaan mendapat tempat untuk tumbuh, dirawat dan berkembang dalam semangat kekeluargaan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada pada saat pelaksanaan Taraweh Keliling Pemerintah Kota Bandung bersama forum Komunikasi pimpinan Daerah yang pertama di Mesjid Agung  Al-Ukhuwwah, Jalan Wastukancana No 27, Senin (30/7) malam. Ikut mendampingi Wali Kota Bandung, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, Kapolrestabes Bandung Kombes. Pol. Abdul Rakhman Baso, dan sejumlah pejabat publik Kota Bandung.

Dalam Kesempatan tersebut, Wali Kota Bandung menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Mesjid-mesjid tingkat Kecamatan dan Kelurahan. Untuk tahun ini, setiap mesjid kecamatan yang berjumlah 30 mendapat bantuan masing-masing Rp. 13.000.000,- sedangkan 151 mesjid kelurahan masing-masing mendapatkan bantuan Rp. 8.000.000,-. Sehingga total dana yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bandung untuk bantuan mesjid tahun ini sekitar 1,598 M.

Dada juga mengatakan bantuan untuk mesjid-mesjid tersebut setiap tahunnya Pemerintah Kota Bandung berusaha untuk meningkatkan bantuannya. "Setiap tahun saya berusaha untuk meningkatkan bantuan untuk mesjid-mesjid, tetapi tentu saja hal itu akan disesuaikan dengan anggaran yang ada," jelas Dada.

Lebih lanjut dikatakannya, yang dinamakan Bandung Kota Agamis bukan sekedar ditunjukkan oelh banyaknya atau bagusnya sarana keagamaan, tetapi juga ditentukan oleh optimalisasi fungsi mesjid sebagai pusat pembinaan umat di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan.

Harapan tersebut, menurut Dada telah dijawab umat melalui pendirian 52 Koperasi Syariah Kesejahteraan Kota Bandung  yang hampir merata di seluruh wilayah kota. Dimana pada tahun 2010 Pemerintah Kota Bandung telah memberikan bantuan modal usaha senilai Rp 970 juta dan pada tahu 2011 meneruskan bantuan senilai Rp. 600 juta untuk Koperasi yang aktif.

"Saya juga berupaya meningkatkan bantuan pada tahun ini dan tahun berikutnya terutama untuk merangsang kegiatan usaha produktif, mencegah umat terjerat rentenir, dan yang terpenting adalah mendorong kegiatan ekonomi yang berkarakter," ujar Dada.

Dada juga merasa yakin pengembangan ekonomi berbasis agama memiliki kaitan erat dengan penuntasan kemiskinan dan penguatan aqidah serta akhlak umat, terutama untuk menjawab sinyalemen Rasulullah SAW bahwa "kemiskinan dekat dengan kekufuran."

Upaya tersebut, menurutnya berjalan pararel dengan peningkatan kesejahteraan ustad dan ustadzah di madrasah-madrasah dalam bentuk bantuan honor sebesar Rp. 1,2 juta untuk 1.500 orang, pendataan guru ngaji, sertifikasi tanah wakaf, serta penguatan satuan kerja haji, MTQ, dan peringatan hari besar islam, serta penyusunan raperda tentang pendidikan dinityah Takmiliyah.

"Akhirnya saya berharap berbagai upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan di bulan Ramadhan atau bulan-bulan lainnya menjadi warisan berharga bagi generasi yang akan datang, sesuai inti konsep pembangunan berkelanjutan yang memungkinkan setiap orang berpartisipasi dan menghargai hak-hak orang lain".

Dada juga berharap ramadhan tahun ini mampu mengubah kualitas diri menjadi lebih baik lagi, agar bisa membedakan mana yang haq dan bathil serta meraih puncak kedewasaan mental spiritual menurut penilaian Allah SWT dan dalam sudut pandang manusia.

(www.bandung.go.id)