Sekda Kota Bandung Memberikan Bantuan Peralatan Sekolah dan Bingkisan Idul Fitri Kepada Anak Yatim Piatu

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Edi Siswadi meminta warga Bandung yang akan mudik untuk tertib dan hati-hati agar perjalanan berlangsung lancar. Selain

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
Sekda Kota Bandung Memberikan Bantuan Peralatan Sekolah dan Bingkisan Idul Fitri  Kepada Anak  Yatim  Piatu
Sekda Kota Bandung Memberikan Bantuan Peralatan Sekolah dan Bingkisan Idul Fitri Kepada Anak Yatim Piatu

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Edi Siswadi meminta warga Bandung yang akan mudik untuk tertib dan hati-hati agar perjalanan berlangsung lancar. Selain itu, Edi pun mengimbau agar mereka tidak membawa kerabatnya saat kembali ke Bandung, terlebih bila tidak memiliki tujuan yang jelas.

"Saya harap warga yang akan mudik harus tertib dan hati-hati agar lancar di perjalanan. Lebih baik gunakan kendaraan yang bersifat umum dan massal ketimbang sepeda motor, karena sangat berbahaya," imbau Edi usai memberikan perlengkapan sekolah pada anak yatim dan duafa di kantor Asrama Belajar Permata Insani, Jl. Sekar Arum, Minggu (12/8).

Sebelum berangkat mudik, Edi pun mengingatkan warga untuk mengecek rumah yang akan ditinggalkan. Selain juga menitipkan pada pihak keamanan atau tetangga.

"Rumah yang ditinggalkan harus diyakini dulu keamanannya, lampu-lampunya dimatikan dan juga perangkat listrik lainnya, jangan sampai menimbulkan risiko kebakaran. Juga titipkan pada pihak keamanan sehingga tidak ada kejadian yang tak diinginkan, apakah itu akibat kelalaian yang menyebabkan kebakaran atau pencuruan yang biasanya merajalela ketika rumah ditinggalkan penghuni," jelasnya.

Setelah berada di kampung halamannya dan akan kembali ke Kota Bandung, Edi mengingatkan agar mereka tidak lantas berbondong-bondong membawa kerabat. Apalagi jika kerabat yang dibawanya tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas dan hanya coba-coba tinggal di Kota Bandung. Hal itu hanya akan menambah beban Kota Bandung.

"Kalau mau bawa kerabat juga memang yang memiliki kesiapan dan tujuan, apakah memang sudah ada tawaran kerja di Bandung atau mau melanjutkan pendidikannya di kota ini," ungkapnya.

Bila tak memiliki tujuan, maka mereka hanya akan menjadi pengangguran atau masuk dalam bidang informal. Hal tersebut akan memberikan kontribusi pada kekumuhan dan kesemrawutan Kota Bandung. Terlebih untuk sektor informal, yakni menjadi pedagang kaki lima saat ini pun sudah jenuh dan overload.

Bahkan Pemkot Bandung pun akan melakukan penataan terhadap PKL ini setelah Lebaran. "Kita memang tidak bisa membatasi warga yang ingin hidup di Bandung. Tapi, kita juga minta partisipasi warga Bandung untuk tidak membawa kerabatnya Ke Bandung bila tak punya tujuan jelas dan hanya coba-coba hidup di Kota Bandung," harap Edi.

(www.bandung.go.id)