SILATURAHMI ULAMA UMARO DIRANGKAIKAN PEMBERIAN DANA HIBAH BAGI RT DAN RW

Bagi sebagian orang, Idul Fitri identik dengan suasana baru, pakaian baru serta hati dan jiwa yang baru pula, bahkan sering diibaratkan sebagai orang yang baru

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
SILATURAHMI ULAMA UMARO DIRANGKAIKAN PEMBERIAN DANA HIBAH BAGI RT DAN RW
SILATURAHMI ULAMA UMARO DIRANGKAIKAN PEMBERIAN DANA HIBAH BAGI RT DAN RW

Bagi sebagian orang, Idul Fitri identik dengan suasana baru, pakaian baru serta hati dan jiwa yang baru pula, bahkan sering diibaratkan sebagai orang yang baru dilahirkan dan bersiap-siap menjalani tahap kehidupan selanjutnya. Namun perubahan tersebut harus berorientasi kepada perubahan sikap mental, karena idul fitri bukanlah akhir dari perjuangan menahan hawa nafsu dan mengendalikan diri, tetapi justru merupakan awal untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhlus yang selalu berjuang.

Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada di hadapan para alim ulama dan ketua RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga) yang hadir di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum 56, Selasa (14/8) sore, dalam rangka silaturahmi ulama dan umaro menyambut idul fitri 1433 Hijriyah dirangkaikan dengan launching dana hibah bagi RT dan RW tahun 2012.

Lebih lanjut dikatakannya, pada posisi tersebut, peran ulama dan umaro dinilai sangat penting terutama dalam menanamkan pemahaman bahwa idul fitri merupakan momentum untuk meraih derajat kehidupan yang lebih tinggi, baik dalam sudut pandang manusia maupun menurut penilaian Allah SWT.

"Peran tersebut sejatinya harus menjabarkan empat pesan moral Nabi Muhammad SAW. yakni membangun kesantunan dengan selalu mengucap salam, membangun keakraban, membangun kepedulian dan melakukan shalat malam," ujar Dada Rosada.

Dada juga mengatakan perubahan merupakan kata kunci dari perayaan Idul Fitri, dari yang tadinya lalai menjadi rajin beribahdah, dari yang kurang disiplin menjadi patuh kepada aturan dan dari yang kurang perhatian menjadi peduli kepada lingkungan sosial dan lingkungan alam.

"Itu pula sebabnya idul fitri harus dinilai sebagai kelahiran jiwa-jiwa baru yang berbeda dari hari atau bulan sebelumnya, terutama saat menjalankan amanah sebagai khalifah yang amanah di muka bumi," jelasnya.

Namun, menurut Dada, harapan tersebut harus disertai upaya-upaya pembinaan secara intensif. Jika ulama berperan sebagai informal leader yang cenderung lebih efektif melakukan pendekatan dengan bahasa, sikap dan perilaku agamis, maka umaro merealisasikan program dan kegiatan yang bersentuhan dengan kebutuhan umat secara formal.

HIBAH RT RW

Dalam kesempatan itu juga Wali Kota menyerahkan secara simbolis insentif bagi ketua RT dan RW yang ada di Kota Bandung. Jumlah hibah untuk RT/RW yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk tahun 2012 sebesar Rp. 13,97 Miliar atau meningkat 32% dibanding tahun 2011 yang mencapai Rp. 10,58 Miliar.

Hibah tersebut disebarkan kepada 9.691 RT dan masing-masing mendapatkan Rp. 1,2 juta sedangkan masing-masing RW yang berjumlah 1.561 RW mendapatkan Rp. 1,5 juta.

Menurut Dada, hibah tersebut merupakan bentuk perhatian atas peran RT dan RW sebagai mitra pemerintah yang sangat strategis terutama dalam menggerakkan potensi masyarakat sekaligus dalam kerangka melaksanakan fungsi pembinaan umat.

"Untuk itu saya berharap pertemuan ini semakin mendekatkan hati dan jiwa ulama, umaro serta para ketua RT dan RW dengan mendudukan umat atau warga sebagai fokus perhatian," pungkasnya.

(www.bandung.go.id)