Wakil Walikota Bandung Ajak Pemuda Lebih Peka Persoalan Lingkungan

Terbentang sepanjang 28 kilometer dari hulu Kabupaten Bandung Barat hingga berakhir di Sungai Citarum Kabupaten Bandung, 15,5 kilometernya membelah di Kota Ban

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
Wakil Walikota Bandung  Ajak Pemuda Lebih Peka Persoalan Lingkungan
Wakil Walikota Bandung Ajak Pemuda Lebih Peka Persoalan Lingkungan

Terbentang sepanjang 28 kilometer dari hulu Kabupaten Bandung Barat hingga berakhir di Sungai Citarum Kabupaten Bandung, 15,5 kilometernya membelah di Kota Bandung, dimana 68 persennya melewati pemukiman padat, yang terdiri 63 RW, 15 kelurahan, 7 kecamatan, 1.058 bangunan dan 75.000 warga Kota Bandung.

Namun sungai terbesar di Kota Bandung itu sekarang keadaannya jauh berbeda dengan situasi pada masa lalu, berair keruh cokelat pekat, penuh dengan sampah dan limbah lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan sungai dan alih fungsi lahan di hulu yang dahulu sebuah hutan kemudian menjadi perkebunan dan peternakan, membuat kenangan indah warga Kota Bandung itu ternyata tidak dapat diwariskan kepada anak cucu.

"Sungai Cikapundung dari tahun ketahun mengalami degradasi lingkungan, kita bisa bayangkan pada masa jaman pemerintahan kolonial Belanda terdapat sebuah istilah ngabaraga yang berarti berjalan menyusuri sungai, pada saat itu ngabaraga dilakukan di sebuah jalan yang terdapat sepadan sungai yang begitu indahnya, dan jalan ini kemudian dikenal sebagai jalan Braga sekarang" kata Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda.

Hal tersebut dikatakan saat dirinya bersama 1.500 mahasiswa baru Universitas Komputer (Unikom) Bandung, melakukan bakti sosial membersihkan Sungai Cikapundung, di RT 15 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Minggu (16/9/2012).

Ayi mengajak para mahasiswa baru itu untuk lebih peka terhadap persoalan yang terjadi ditengah masyarakat, "dilibatkannya mereka karena mereka adalah calon pemimpin bangsa dimasa depan, pemilik negeri dan ahli waris yang sah negeri ini, jika sejak awal mereka tidak memiliki kepekaan sosial dan tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat maka bangsa ini akan mengalami krisis kepemimpinan," terangnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Unikom yang merupakan perguruan tinggi pertama melibatkan mahasiswa barunya untuk terlibat menyelesaikan masalah masyarakat terutama masalah lingkungan, juga mengajak kepada perguruan tinggi lainnya untuk mengikuti jejak yang sama untuk turut andil mengerahkan mahasiswa barunya mendukung program pemerintah Kota Bandung merevitalisasi sungai,

"Saya berharap ini bisa menjadi prototype agar perguruan yang lain turut serta melibatkan mahasiswa barunya, jika saja satu universitas menerima berkisar seribu orang mahasiswa baru, maka dapat dibayangkan dari 167 perguruan tinggi yang tersebar di Kota Bandung, tidak kurang dari 100.000 mahasiswa baru turun bersama membersihkan sungai, mempercepat merevitalisasi sungai Kota Bandung bersih kembali,"

Terbagi menjadi 15 titik dari Tamansari hingga Braga, berbekal cangkul dan garu, para mahasiswa berkaus hitam tersebut turun memunguti beragam sampah dibantu Komunitas Cikapundung, sampah yang telah dipungut tersebut dimasukan kedalam karung yang nantinya diangkut petugas dari PD.Kebersihan.

Sejak tahun 1994 Pemerintah Kota Bandung mengupayakan berbagai program revitalisasi sungai, seperti pengerukan sampah dan pembuatan septictank diimbangi model program pendekatan perilaku budaya kesadaran masyarakat  tidak membuang sampah ke sungai, keterlibatan semua pihak menjadi sangat penting karena bagaimanapun juga melintasi kabupaten kota, juga keterlibatan tokoh masyarakat, seniman, budayawan, perusahaan, perguruan tinggi.

"Tentu program ini tidak akan berhasil apabila tidak didukung semua pihak, pertama pelestarian sebuah sungai harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir dan tidak mungkin dapat dilakukan secara parsial oleh pemerintah Kota Bandung saja, dibutuhkan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat," kata Ayi.

Lebih lanjut Ayi mengajak semua pihak bekerjasama, "Jika ada kekurangan dan kritik mari kita duduk bersama mencari jalan yang terbaik karena sungai cikapundung ini merupakan sungai milik kita bersama," pungkasnya (www.bandung.go.id)