Sekretaris Daerah Kota Bandung Optimis Pembangunan Terminal Terpadu Gedebage Segera Terwujud

Perkembangan sosial ekonomi kota Bandung diiringi tingginya mobilitas masyarakat, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memenuhi kebutuhan sarana inf

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
Sekretaris Daerah Kota Bandung Optimis Pembangunan Terminal Terpadu Gedebage Segera Terwujud
Sekretaris Daerah Kota Bandung Optimis Pembangunan Terminal Terpadu Gedebage Segera Terwujud

Perkembangan sosial ekonomi kota Bandung diiringi tingginya mobilitas masyarakat, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memenuhi kebutuhan sarana infrastuktur transportasi angkutan umum yang memadai. kemacetan lalu lintas merupakan salah satu persoalan krusial di seluruh kota besar tidak terkecuali kota Bandung, disebabkan meningkatnya pertumbuhan kendaraan tidak berjalan simetris dengan penambahan ruas jalan.

“secara faktual, Kota Bandung memiliki panjang total jalan baru mencapai 1.236,48 km atau 4,9% dari total luas wilayah, masih jauh dari proporsi ideal yang berkisar antara 15 hingga 20%, begitu pula jumlah kendaraan bermotor hingga tahun 2010 mencapai 1,2 juta, terdiri atas 859.411 kendaraan roda dua dan 356.714 kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dengan tingkat pertumbuhan sejak tahun 2003 hingga tahun 2010 sebesar 11%, kepadatan juga terjadi oleh arus keluar masuk ke Kota Bandung, dengan rata-rata masuk melalui pintu tol tahun 2011 sebanyak 15.572 per hari dan kendaraan yang keluar melalui pintu yang sama mencapai 12.466 per hari,”

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi, saat membuka acara Lokakarya Kajian Awal Prastudi Kelayakan Pembangunan Terminal Terpadu Gedebage, di Hotel Horison ruang Linggarjati, Jl. Pelajar Pejuang No.121 Bandung, Senin (17/09/2012).

Lebih lanjut dikatakannya masih jauhnya proporsi ideal jalan ditambah arus keluar masuk Kota Bandung terutama pada hari-hari libur dan saat meningkatnya kunjungan wisatawan di akhir pekan memperparah kemacetan kota, namun meski melonjaknya kunjungan wisatawan di akhir pekan ini membawa berkah bagi sebagian orang, namun dampaknya bagi lingkungan tidak sebanding dengan nilai ekonomi yang didapatkan. penanganan persoalan kemacetan tidak semata-mata terkait rekayasa lalu lintas saja atau penyediaan sarana angkutan massal yang bisa mengangkut orang dan barang secara maksimal, tetapi juga harus didukung ketersediaan terminal yang dapat mengatur arus kendaraan umum secara efisien pula, oleh karena itu pembangunan terminal terpadu merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, terutama untuk memadukan berbagai moda transportasi dalam satu kawasan secara efektif.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung, Gunadi Sukma Bhinekas, mengatakan khusus untuk pusat pelayanan kota (PPK) Gedebage merupakan salah satu prioritas pembangunan Kota Bandung yang memiliki fasilitas infrastuktur yang lengkap, sesuai yang diamanatkan dalam Perda No. 18 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2011-2013 dan rencana sistem pusat pelayanan kota yang meliputi dua wilayah yaitu alun-alun untuk wilayah Bandung barat dan gedebage untuk wilayah Bandung timur.

“Salah satu fasilitas infrastruktur penting yang akan dikembangkan adalah Terminal Terpadu Gedebage, sebagai terminal serbaguna yang akan melayani moda bis dan kereta api, prinsip terminal terpadu mengintegrasikan moda transportasi satu dengan moda transportasi yang lainnya sehingga fasilitas-fasilitas pada terminal terpadu dapat memenuhi semua kebutuhan,” ujar Gunadi.

Edi mengingatkan membangun terminal terpadu yang representatif bukanlah pekerjaan mudah karena membutuhkan pembiayaan yang relatif besar serta memerlukan perencanaan dan koordinasi yang matang pula. dari aspek pembiayaan, Pemkot Bandung masih terkendala oleh keterbatasan APBD, sehingga pilihan yang paling realistis adalah melalui pembiayaan multiyears atau menggandeng dunia usaha untuk membiayai sebagian atau seluruh dari kebutuhan tersebut, begitu pula dari aspek perencanaan dan koordinasi perlu diperhitungkan secara matang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan sosial dan lingkungan alam.

“saya optimis pembangunan terminal akan berjalan lancar sepanjang para pemangku kewenangan memiliki komitmen untuk merealisasikannya dan harus terwujud pembangunan ini karena bagian rencana pembangunan strategis Kota Bandung kedepan, pemahaman bahwa operasionalisasinya akan menopang sistem transportasi massal yang aman, nyaman, murah, mudah, efisien, dan ramah lingkungan, juga akan melengkapi  dan terintegrasi dengan sistem transportasi massal yang kini sedang dikembangkan di Kota Bandung, antara lain kereta gantung dan monorel, sehingga menambah daya tarik angkutan publik sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi,” pungkas Edi (www.bandung.go.id)