EDI SISWADI INSTRUKSIKAN HARGA RASKIN TETAP SERIBU RUPIAH

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi instruksikan harga RASKIN (Beras untuk Rumah Tangga Miskin) Kota Bandung tetap seribu rupiah, hal ini dikarenakan be

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:39
EDI SISWADI INSTRUKSIKAN HARGA RASKIN TETAP SERIBU RUPIAH
EDI SISWADI INSTRUKSIKAN HARGA RASKIN TETAP SERIBU RUPIAH

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi instruksikan harga RASKIN (Beras untuk Rumah Tangga Miskin) Kota Bandung tetap seribu rupiah, hal ini dikarenakan beredarnya surat mengenai Bantuan Khusus Walikota (Bawaku) bidang Pangan Pemerintah Kota Bandung tetang aturan harga yang tadinya harga Rp. 1000/kg menjadi Rp. 1600,-/kg dilingkungan camat dan lurah.

"Saya ingin menyampaikan koreksi bahwa sekretaris daerah membuat surat edaran mengenai bawaku pangan, karena kekurangan dana pemerintah kota sehingga yang tadinya pembelian beras untuk raskin seribu rupiah menjadi seribu enam ratus, suratnya tidak ada nomor dan tidak ada laporan dari kepala dinas sehingga boleh jadi surat tersebut lolos, tapi saya sudah minta di cabut."

Klarifikasi tersebut disampaikannya disela acara penyerahan hibah percepatan pembangunan kelurahan bermartabat P2KB kepada penerima manfaat, di lapangan Jl. Satatasariksa, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay Bandung, Kamis (25/10/2012).

Saat Pemerintah Kota Bandung masih mengucurkan dana hibah untuk program Bawaku pangan dengan memberikan subsidi untuk meringankan pembelian beras miskin (raskin) Rp 600,-/kg, sehingga harga tebus raskin di Kota Bandung Rp 1.000,-/kg, untuk mendukung operasionalnya dari titik distribusi ke titik bagi (rumah tangga sasaran penerima manfaat/RSTPM) bagi pelaksana distribusi dianggarkan Rp. 400/kg.

Secara kuantitatif jumlah RSTPM pada tahun 2011 mencapai 63.431 Rumah Tangga Sasaran (RTS) sama dengan tahun 2010, dan menurun 23% dibanding tahun 2009 yang mencapai 82.432 RTS. Nominal angaran yang dikucurkanpun cenderung menurun dari 10 milyar tahun 2009 berkurang 18,6% pada tahun 2010 dan 2011, tahun 2012 Pemerintah Kota Bandung dan Perum Bulog Sub Divre wilayah Bandung menyalurkan sekitar 16.000 ton beras untuk raskin, jatah tersebut diberikan kepada 63.431 RTS dengan mendapatkan 15 kg/RTS.

Dikatakan lebih lanjut oleh Edi, edaran tersebut tidak perlu disosialisasikan karena tidak seharusnya kekurangan dana yang enam ratus rupiah tersebut dibebankan pada rakyat miskin, dan Pemerintah Kota Bandung akan mencoba mencari solusi kekurangan dana tersebut dengan memangkas anggaran yang lain atau menghutang kepada Bulog.

"Bahkan saya telah intruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk menghitung berapa dana untuk warga yang tidak mampu penerima raskin untuk digratiskan nantinya, tapi tiba-tiba ada surat edaran seperti itu, itu berarti bertentangan, biar menggeser program yang lain saya inginnya rakyat yang tidak mampu bisa makan".

Edi meminta para lurah dan camat untuk mengabaikan surat edaran tersebut dan harga raskin masih berpatokan pada kebijakan Pemerintah Kota Bandung yang lama.

Penyaluran RASKIN (Beras untuk Rumah Tangga Miskin) sudah dimulai sejak 1998. Krisis moneter tahun 1998 merupakan awal pelaksanaan RASKIN yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga terutama rumah tangga miskin. Pada awalnya disebut program Operasi Pasar Khusus (OPK), kemudian diubah menjadi RASKIN mulai tahun 2002, RASKIN diperluas fungsinya tidak lagi menjadi program darurat (social safety net) melainkan sebagai bagian dari program perlindungan sosial masyarakat.

(www.bandung.go.id)