Penghargaan ENO Award, Kategori Tree Planting and most Valuable Park Development

Wali Kota Bandung Dada Rosada mendapatkan penghargaan ENO Award, Kategori Tree Planting and most Valuable Park Development, sebagai The initiator of green space

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:40
Penghargaan ENO Award, Kategori Tree Planting and most Valuable Park Development
Penghargaan ENO Award, Kategori Tree Planting and most Valuable Park Development

Wali Kota Bandung Dada Rosada mendapatkan penghargaan ENO Award, Kategori Tree Planting and most Valuable Park Development, sebagai The initiator of green space, tree planting area and urban forest, dari ENO (Environment Online).

Penghargaan yang terdiri dari medali, piala dan piagam diserahkan oleh  Mika vanhanen director and founding ENO, Sekjen Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto dan Ishak Mekki ENO Indonesian Advisor, pada acara konferensi ENO Indonesia pertama, di Bumi Perkemahan Jambore Nasional, Danau Teluk Gelam, Kab. Ogan Komering Ilir, Prov Sumatera Selatan, Sabtu (3/11).

Penghargaan diterima Wali Kota Bandung atas kebijakan yang telah diambilnya mengenai kepeduliannya terhadap ruang terbuka hijau. Di antaranya dengan, menutup beberapa SPBU untuk dijadikan ruang terbuka hijau.

Setelah menerima penghargaan, Walikota Bandung mengucapkan terima kasih dan merasa bahagia atas pengakuan dan apresiasi yang telah diberikan ENO kepada dirinya.

"Saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini, dan saya juga  merasa bahagia atas apresiasi yang diberikan melalui penghargaan yang saya terima ini," ujar Dada.

Lebih lanjut dikatakan Dada, masalah lingkungan adalah masalah bersama, sehingga penyelesaiannya pun harus dilakukan secara bersama-sama pula. "Masalah lingkungan harus diselesaikan secara bersama-sama, kalau tidak maka tidak akan selesai," ujarnya.

Dengan diraihnya penghargaan tersebut, menurut Dada itu menjadi motivasi bagi dirinya, untuk lebih menjaga lingkungan. Dan menjadi sosialisasi bagi yang belum menjaga lingkungan untuk ikut menjaga lingkungan.

"Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi, yang belum mau menjaga lingkungan, kalaupun mereka tidak mau menanam pohon, minimal dengan tidak menebang atau merusak pohon," jelas Dada.

Dada juga menjelaskan di Kota Bandung, pada April 2005 kawasan Tegallega, yang tadinya penuh oleh PKL dan kesemrawutan, oleh dirinya di ubah menjadi taman kota yang cukup asri dan rindang dan menjadi hutan Kota Asia Afrika karena di tanam oleh 43 kepala negara. "Mungkin di dunia tidak ada taman yang ditanam oleh sebanyak 43 kepala negara seperti kawasan hutan kota Tegallega," pungkasnya.

(www.bandung.go.id)