Optimalisasi UMKM Kota Bandung

"Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak akan tumbuh secara cepat dan baik apabila terbentur banyaknya berbagai perizinan dan regulasi yang memberatkan, apalagi

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:40
Optimalisasi UMKM Kota  Bandung
Optimalisasi UMKM Kota Bandung

"Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak akan tumbuh secara cepat dan baik apabila terbentur banyaknya berbagai perizinan dan regulasi yang memberatkan, apalagi mereka harus bekompetisi dengan kapitalisasi pasar bebas, dahulu terdapat 133 izin dan persyaratan yang harus ditempuh yang sebetulnya hanya di[perlukan dua izin saja untuk usaha yaitu izin usaha dan izin bangunan,"
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, saat memaparkan materi berjudul Optimalisasi Kapasitas UMKM di Kota Bandung, dalam Diskusi Ekonomi "Optimalisasi Gerakan Kewirausahaan dan UMKM Jabar 2012", di Ballroom Newton Hotel, Jl. L.L.R.E. Martadinata No. 223-227 Bandung, Rabu (5/12/12)

Lebih lanjut dikatakannya, Upaya Kota Bandung mengembangkan KUKM agar tumbuh pesat salah satunya dengan memanfaatkan bisnis yang besar untuk memberikan dukungan terhadap usaha kecil dan menengah, salah satunya dengan adanya Peraturan Daerah (Perda) Coorpote Social Resposibility (CSR), yang mewajibkan perusahaan besar untuk menumbuh kembangkan usaha kecil sebagai bapak angkat, juga Pemerintah Kota bandung berupaya menumbuhkan iklim usaha dan investasi namun terbentur sejumlah regulasi perijinan.

"dulu sebelum pemerintah daerah mereformasi birokrasi, pemerintah daerah berpikir otonomi itu automoney yang mencari uangnya sendiri untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), hal itu menyebabkan berbagai hal yang berhubungan dengan masyarakat dibuat berbagai peraturan persyaratan oleh semua dinas agar mendapat profit yang tinggi yang menyebabkan iklim usaha dan investasi sulit berkembang" terang Edi.

Namun Pemerintah Kota bandung melakukan berbagai terobosan yaitu dengan disatukannya berbagai lembaga dalam satu atap dan one day services yang tertera jelas berapa harga dan watu jelas, "ini adalah upaya-upaya terobosan birokrasi lokal yang kaitannya dengan desentralisasi politik, adminstratif dan otonomi daerah, untuk mengelola usaha harus satu pintu departemen yang kuat kemudian teritegrasi kebijakan online dari pusat sampai tingkat lokal apabila tidak dilakukan maka UMKM tidak akan tumbuh baik dan cepat" ujar Edi.

Perkembangan pendudukan Kota Bandung selama ini menunjukian peningkatan, pada tahun 2010 sebanyak 2.394.873 jiwa dan meningkat menjadi 2.412.148 jiwa pada tahun 2011, sehingga laju pertumbuhan penduduk kota bandung pada tahun 2011 mencapai 1,10%, dan angkatan kerja yang berada di Kota Bandung pada tahun 2010 tercatat sebanyak 1.079.477 tenaga kerja, meningkat menjadi 1.129.744 tenaga kerja pada tahun 2011, pada tahun 2011 sebanyak 89.7% tenaga kerja memiliki pekerjaan dan sisanya 10,34% masih menganggur, namun tingkat pengagguran Kota Bandung mengalami penurunan cukup tinggi selama periode 2010-2011 yaitu 12,17% pada tahun 2010 menjadi 10,34% di tahun 2011.

Edi berharap mahasiswa yang lulus mampu membuka usaha sendiri dan tidak berpatokan menjadi pegawai pada orang lain, "Usaha kecil menyerap tenaga kerja sampai 88,9%, usaha menengah menyerap 10% justru usaha besar menyerap tenage keja yang terkecil, oleh karena itu kita berkepentingan bagaimana mengembangkan usaha kecil menengah dan mencetak wirausaha-wirausaha baru terutama dikalangan mahasiwa setelah lulus mampu berdiri sendiri tidak menjadi pegawai,"

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan perlunya merubah pola pikir masyarakat dari mindset pekerja menjadi mindset pengusaha, "pada umumnya orang lebih nyaman bekerja pada orang lain daripada usaha sendiri, namun orang yang bergerak pada sektor wirausaha bisa dikatakan istimewa karena bisa menyelesaikan masalah dirinya dan juga oranglain secara ekonomi, itu sebabnya wirausaha disebut sangat penting karena ia bisa berdiri sendiri," katanya

Lebih lanjut dikatakan gubernur untuk memulai wirausaha, modal materi bukanlah modal utama namun dalam usaha diperlukan semangat, tekad dan kemauan sebagai modal utama, "seorang pengusaha jangan betah hanya bergerak pada sektor mikro namun 8,6 juta unit UMKM ini harus punya target bergerak naik pada sektor selanjutnya," pesannya.

Kegiatan yang diselenggarakan Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (FORDISWEB) tersebut mengundang pembicara Kadisperindag Jabar Ferry Sofwan Arif, Ketua Kadin Jabar Agung S Sutisno, Pengamat Ekonomi Bandung, Acuviarta Kartibi, Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJB) memaparkan skema pembiayaan mikro, dan pembicara Ketua HIPMI Jabar Yedi Karyadi, dengan materi kewirausahaan generasi muda khususnya kalangan mahasiswa. (www.bandung.go.id)