WORKSHOP DESIGN ACTION.BDG

Dahulu Kota Bandung dikenal sebagai kota yang sejuk dan nyaman, namun seiring dengan berjalannya waktu sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung menjelma men

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:42
WORKSHOP DESIGN ACTION.BDG
WORKSHOP DESIGN ACTION.BDG

Dahulu Kota Bandung dikenal sebagai kota yang sejuk dan nyaman, namun seiring dengan berjalannya waktu sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung menjelma menjadi Kota Metropolitan yang mempunyai segudang masalah.

Mobilisasi tinggi akibat aktivitas ekonomi, tingginya pertumbuhan penduduk ditambah tingginya tingkat urbanisasi meyebabkan kapasitas kota Bandung melebihi daya dukung kawasannya, kemudian bergeser pada prilaku pemamfaatan kawasan yang semakin meluas ke daerah kawasan yang bukan peruntukannya.

Selain itu, permasalahan urban mobility juga menjadi permaslahan utama Kota Bandung, kurang maksimalnya daya dukung infrastruktur, pengelolaan transportasi publik, serta besarnya ketergantungan masyrakat terhadap kendaraan pribadi seringkali mengakibatkan kemacetan di beberapa titik strategis.

Upaya mensinergiskan kebijakan dan strategi mendorong akselerasi pemecahan permasalahan urban mobility tersebut, Pemkot Bandung menggandeng Bandung Creative City Forum mengadakan workshop yang bersifat implementatif untuk pembangunan kota.

Dikatakan Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil, “Design thingking adalah pola pikir, saya sengaja membawa staf saya pejabat pemkot bandung untuk mempelajari ilmu untuk menjadi kreatif dalam mengatasi berbagai permasalahan kota seperti macet, banjir atau bahkan mengatasi efesiensi pelayanan publik,” katanya saat membuka worksop tersebut di Hutan Babakan Siliwangi Bandung, Senin (1/10/2013).

Seminar tersebut diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri dari SKPD, pengusaha, kepolisian, anggota legislatif, komunitas dan profesional, akademisi, dan pengusaha di bidang ekonomi kreatif.

“Kegiatan ini adalah pola baru menyelesaikan masalah dengan cara-cara kreatif, selama ini kita berpikir cara-cara kreatif ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan kreatif, pola berpikir design thingking ini bisa diterapkan untuk urusan politik, administrsi dan lainnya, sehingga diharapkan birokrasi pun yang biasanya sangat datar bisa menghasilkan terobosan dan gagasan-gagasan baru.”

Dipaparkan Ridwan, Kota Bandung memiliki dualisme, di satu sisi memiliki sebagai kota metropilitan memiliki berbagai permasalahan, namun di sisi lainnya Bandung memiliki 9% pertumbuhan ekonomi, SDM yang teramat istimewa dimana 60% penduduknya dibawah 40 tahun dan rata-rata berpendidikan, diantara penduduknya memiliki ikatan sosial yang sangat kuat.

“Jadi kelompok yang istimewa ini bagaimana caranya untuk meyalurkan energy positifnya untuk membangun Kota Bandung, civil society bergerak menjadi solusi,” pungkasnya.

(www.bandung.go.id)