PRESS CONFERENCE QUALITY CONTROL DBMP KOTA BANDUNG

Walikota Bandung, M. Ridwan Kamil mengancam kontraktor tidak akan mendapatkan pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung apabila tidak mentaati aturan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:43
PRESS CONFERENCE QUALITY CONTROL DBMP KOTA BANDUNG
PRESS CONFERENCE QUALITY CONTROL DBMP KOTA BANDUNG

Walikota Bandung, M. Ridwan Kamil mengancam kontraktor tidak akan mendapatkan pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung apabila tidak mentaati aturan yang telah di tetapkan.

“Bagi pemenang lelang yang melangar kita sudah persiapkan surat perjanjian atau jika diketahui melanggar dari rekomendasi akan ada sanksi masuk daftar hitam dan sudah tidak boleh dapat proyek di Kota Bandung dengan segala konsekuensinya,”

Hal tersebut dilakukannya untuk mereformasi bidang kebinamargaan yang dinilainya masih ada peluang kecurangan.

Dalam kepemimpinan yang baru saya sampaikan ke semua orang bahwa semua harus ikuti aturan, jika aturannya diikuti urusan akan gampang tapi jika masih memakai gaya gaya masa lalu dengan menyiasati aturan kita tidak ada kompromi, artinya saya tidak pernah memilah milah masa lalunya seperti apa, istilahnya lebih baik mantan preman dari pada mantan ustad,” kata Ridwan di Balaikota Bandung, Jl. Wastukancana No.2 Bandung, Jumat (16/05/2014)

Ia beritikad memerangi pelangaran aturan salah satunya dengan menggandeng tim ahli teknik sipil Institut Teknologi Bandung untuk menguji dan mengawasi pekerjaan jalan, “Ini tahun penegakan disiplin, pelanggaran aturan sedang kita basmi dan kita kurangi salah satunya terkait quality control kebinamargaan yang nilainya ratusan milyar, kaidahnya harus tepat waktu jangan ada molor waktunya hingga warga terkorbankan, harus tepat volumenya tidak boleh korupsi lagi, contohnya pengerjaan jalan beton yang harusnya 15cm jadi 10cm,”

Lebih lanjut dikatakannya reformasi pelayanan publik ini telah dimulai sebelumnya di Dinas Pendidikan Kota Bandung dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kemudian di Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung dengan menitipkan anggaran ratusan milyar agar hasilnya memuaskan.

Selain pengawasan internal DBMP kedepan proyek pengerjaan jalan akan dikawal tim khusus yang akan memeriksa mulai dari proses lelang proyek, pengumuman pemenang, sebelum proses pelaksanaan kualitas mutu bahan yang  harus diuji terlebih dahulu di tiga laboratorium bahan dan perkerasan di PUSJATAN (Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan), terakhir pada saat pelaksanaan pekerjaan tim tersebut akan terjun langsung memeriksa sehingga dapat memberikan rekomendasi pekerjaan tersebut layak atau tidak.

Panjang lebar Ridwan menerangkan berbagai kecurangan dan 'permainan' saat pengerjaan, “Penyakitnya suka ada sub kontrak atau pemenang pekerjaan di sub kan lagi pekerjaannya hingga yang nilainya wajarnya 100 juta dikerjakan jadi 60 juta kan pasti butut, kemudian bahannya yang di KW satu KW dua dan seterusnya diturunkan spesifikasinya,”

Tim khusus dosen jurusan sipil tersebut diantaranya Harmein Rahman, Russ Bona Frazila, Sony Sulaksono Wibowo, dan I putu Kresna

Ridwan berharap, anggaran yang diberikan kepada DBMP Kota Bandung, bisa diserap secara maksimal, dan yang paling penting tidak ada keluhan dari masyarakat mengenai buruknya kualitas jalan, “Kedepan kepada DBMP satu kontrak proyek satu papan nama yang tidak hanya berisi nama proyek, nilai proyek dan lama pengerjaan tapi harus ada foto pimpinan proyek dengan nomor telepon yang dapat dihubungi, jika ada komplain siapaun bisa langsung menghubungi DBMP atau si kontraktor proyek itu, dengan begitu mudah mudahan jalan di bandung tepat mutu tepat waktu tepat volume tepat baham sehiongga betul betuk kualitas jalan kita ,”

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung, mengatakan secara teknis semua kegiatan proyek akan di evaluasi dari mulai lelang, tahun 2014 Pemkot Bandung melelangkan 112 paket proyek perbaikan dan pengerjaan jalan dengan anggaran mencapai Rp 790 miliar dimana Rp Rp 590 miliar berasal dari APBD Pemkot Bandung, "Panjang jalan di Kota Bandung mencapai sekitar 1.200 kilometer, Tahun ini ada 112 paket pengerjaan untuk jalan, untuk mengerjakan 3 persen dari total jalan yang ada di Bandung," terangnya. (www.bandung.go.id)