PERESMIAN BIODIGESTER DAN AIR SIAP MINUM

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil meresmikan biodigester dan air siap minum di daerah Kiara Condong, tepatnya di sebelah Bandung Trade Mall (BTM) Kiara Condong,

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:43
PERESMIAN BIODIGESTER DAN AIR SIAP MINUM
PERESMIAN BIODIGESTER DAN AIR SIAP MINUM

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil meresmikan biodigester dan air siap minum di daerah Kiara Condong, tepatnya di sebelah Bandung Trade Mall (BTM) Kiara Condong, Senin (27/10). Hadir juga dalam kesempatan tersebut Dirut PD Kebersihan Cece H Iskandar.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan peninjauan alat biodigester dan air siap minum. Wali Kota Bandung pun tidak lupa mencoba air siap minum tersebut yang letaknya ada di kantor RW 07 Gang Simpang, yang bersebelahan dengan lokasi peresmian.

Perlu diketahui biodigester yang diresmikan tersebut, berasal dari sampah organik yang nantinya menghasilkan gas metan yang dipergunakan untuk menggerakkan mesin diesel, selain itu gas tersebut juga digunakan sebagai bahan bakar kompor. Sedangkan air minum tersebut berasal dari air hujan yang ditampung, kemudian dijernihkan, dan khusus untuk RW 07 di rubah lagi menjadi air siap minum.

Setelah peresmian Wali Kota Bandung, mengucapkan syukur atas peresmian tersebut. “Alhamdulillah peresmian ini sebagai masa depan Kota Bandung, dimana sampah dan air hujan dapat dimanfaatkan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya biodigister tersebut merupakan salah satu yang berskala kelurahan, dan diharapkan 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung dapat memiliki biodigister seperti itu. Selain itu wali kota juga mengatakan apabila hanya satu maka biodigister tidak akan berpengaruh, sehingga diharapkan tiap kelurahan ada dan untuk skala kecilnya pun dapat dibangun di tingkat RW.

“Kita sudah menganggarkan di APBD utnuk pembangunan biodigister, sehingga nantinya di tiap kelurahan bakal ada biodigister,” jelasnya.

Wali kota juga menuturkan, ada yang istimewa juga dalam peresmian tersebut, karena air hujan menjadi air yang siap diminum. “kita akan konsepkan gedung-gedung terutama gedung pemerintahan untuk menyediakan fasilitas dimana air hujan dapat menjadi air yang siap untuk diminum,” ujarnya.

Sementara itu menurut Iyus Hardiman yang menggagas biodigister dan air siap minum mengatakan biodigister tersebut dapat menampung sampah anorganik dan organik sebanyak 20 kubik, tetapi saat ini masih di fokuskan untuk sampah organik.

“Alat ini sebenarnya mampu menampung sampah organik dan anorganik, sementara ini untuk organik sekitar 5 kubik,” jelasnya.

Biodigister ini, menurutnya mampu menghasilkan gas metan untuk menggerakkan genset, yang nantinya menghasilkan listrik dan disimpan listriknya untuk dapat digunakan kapan saja.

“Kedepannya listrik yang dihasilkan tersebut dapat disimpan dalam power bank hybrid,” ujarnya.

 

Sebenarnya biodigister ini menurut Iyus merupakan teknologi yang sederhana, namun yang diresmikan oleh wali kota tersebut mempunyai kelebihan memiliki pemurni dan ada powerbank untuk menyimpan listrik.

Sedangkan untuk air siap minum, menurutnya dari air hujan yang dikumpulkan disaring kemudian dijernihkan dan dibagi ke dalam 3 tanki yang besar. Dua tanki dialirkan ke warga menjadi air bersih dan satu tanki disimpan di kantor RW yang kemudian disaring lagi dan menjadi air siap minum.

Nantinya air yang sudah dijernihkan tersebut menurut Iyus rencanya akan dijual ke warga yang menjadi member, hal tersebut dilakukan sebagai biaya pemeliharaan peralatan yang ada. “Hal tersebut dilakukan untuk membiayai pemeliharaannya, jadi dari warga untuk warga juga,” pungkasnya.

(www.bandung.go.id)