Sidang Tahunan Ketahanan Pangan (DKP)

Wali Kota Bandung sekaligus ketua Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kota Bandung M. Ridwan Kamil membuka sidang tahunan DKP Kota Bandung, di Balai Benih Ikan Din

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:43
Sidang Tahunan Ketahanan Pangan (DKP)
Sidang Tahunan Ketahanan Pangan (DKP)

Wali Kota Bandung sekaligus ketua Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Kota Bandung M. Ridwan Kamil membuka sidang tahunan DKP Kota Bandung, di Balai Benih Ikan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Cibiru, Jumat, (12/12).

Dalam arahannya wali kota menyampaikan 2 (dua) hal yang dianggap penting yaitu mengenai konsumsi pangan beras dan mengurangi ketergantungan pangan dari daerah lain.

Untuk mengurangi konsumsi beras, Wali Kota Bandung menyampaikan upaya sosiologis, karena mayoritas warga Kota Bandung muslim, sebaiknya melaksanakan puasa senin kamis.

“Kalau daerah lain ada program sehari tanpa beras, karena di Bandung mayoritas muslim mungkin upaya sosiologis dengan puasa senin dan kamis dapat mengurangi konsumsi beras,” ujarnya.

Sedangkan untuk mengurangi kertergantungan pangan dari daerah lain, M. Ridwan Kamil menyarankan agar dilakukan urban farming. “dengan urban farming mudah-mudahan bisa mengurangi ketergantungan kepada daerah lain,” ucapnya.

Dia mencontohkan daerah Havana, Kuba, progam urban farmingnya berjalan dengan bagus, mereka bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. “Di Bandung pun alam jangka waktu 3 tahun Insya Allah urban farmingnya bisa juara,” jelasnya.

Caranya menurut M. Ridwan Kamil, agar memanfaatkan setiap jengkal halaman yang ada untuk dilakukan urban farming. Sehingga nantinya minimal warga bisa memenuhi kebutuhannya sendiri terlebih dahulu.

Selain itu untuk menjaga ketahanan pangan Kota Bandung, wali Kota juga menyarankan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar melakukan kerjasama dengan daerah pensuplai, sehingga ada jaminan pasokan pangan.

Senada dengan Wali Kota Bandung, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Bandung Elly Wasliah, sependapat agar Kota Bandung dapat mengurangi ketergantungan akan kebutuhan pangan dari daerah lain. Menurut catatannya saat ini ketergantungan Kota Bandung dalam memenuhi kebutuhannnya hampir mencapai 96%.

Salah satu contoh urban farming yang berhasil dilakukan oleh warga menurut Elly adalah di Kecamatan Ujungberung, Kelurahan Pasanggrahan, RW 09 sudah bekerja sama dengan Martabak asia dan menyediakan bawang daun sebanyak 10 kilogram dalam satu hari.

“Jadi selain memenuhi kebutuhannya sendiri, hasil urban farmingnya dapat menambah penghasilan bagi warga,” jelasnya.

Namun secara keseluruhan Eli mengatakan pihaknya belum melakukan evaluasi mengenai urban farming ini. Sehingga belum diketahui berapa banyak bisa mengurangi ketergantungan pangan dari daerah lain.

Sementara itu, untuk distribusi pangan Eli mengatakan Kota Bandung memang tidak banyak menemui hambatan.

“Paling hanya jika turun hujan atau saat menghadapi hari-hari besar dan terjadi kemacetan, aka nada sedikit gangguan,” Pungkasnya. (www.bandung.go.id)