BANDUNG OPEN DATA SUMMIT AND CHALLENGE

Pemerintah Kota Bandung bersama Code For Bandung, West Java Incorporated serta Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat berkolaborasi menjadikan Kota Bandung sebagai

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:44
BANDUNG OPEN DATA SUMMIT AND CHALLENGE
BANDUNG OPEN DATA SUMMIT AND CHALLENGE

Pemerintah Kota Bandung bersama Code For Bandung, West Java Incorporated serta Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat berkolaborasi menjadikan Kota Bandung sebagai pelopor pemerintah daerah data terbuka di Indonesia, yang bertujuan menumbuhkan partisipasi dan inovasi masyarakat dalam percepatan penyelesaian masalah di kota Bandung, dan memulai langkah menuju open government yang transparan, akuntabel, dan inovatif.

“Kota Bandung secara khusus berkomitmen menjadi kota yang fokus pada transparansi pembangunan, konsep transparansi ini adalah sebuah konsep yang harus diterjemahkan kedalam teknis, yaitu keinginan data-data yang bisa diakses oleh publik.”

Hal tersebut dikatakan Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil setelah menjadi salah satu nara sumber pembukaan Bandung Open Data Summit And Challenge (BOSCHA) di Gedung Perwakilan Bank Indonesia Prov. Jabar, Jl. Braga, Sabtu (21/02/2014).

Bandung Open Data Summit And Challenge tersebut sebagai salah satu langkah awal menuju gerakan open data di lingkungan pemerintahan, sebelumnya dengan diluncurkannya portal data Indonesia (data.go.id) pada bulan September 2014, di bulan Desember 2014 Pemkot Bandung mengambil inisiatif untuk mencanangkan deklarasi untuk implementasi open data.

Inisiatif tersebut juga untuk berpatisipasi menyongsong Open Data Day (http://opendataday.org/) yang mempertemukan warga di kota-kota di seluruh dunia dengan membangun aplikasi, membuka data, membuat visualisasi dan mempublikasikan analisis dengan menggunakan data publik yang terbuka untuk mendukung dan mendorong adopsi kebijakan data terbuka oleh pemerintah daerah, regional dan nasional di dunia.

Bandung Open Data Summit mempertemukan pemerintah, komunitas, pelaku bisnis, akademisi, serta developer IT dalam rangka meningkatkan kolaborasi dalam gerakan open data Bandung, serta Open Data Challenge untuk mendorong inovasi teknologi informasi untuk membantu proses internal pemerintah kota maupun meningkatkan layanan publik. Acara ini akan dihadiri 250 peserta yang terdiri dari kalangan pemerintah kota, kementerian / lembaga, pelaku bisnis, akademisi, komunitas, developer IT, dan masyarakat umum.

“Dengan semangat open data ini kita membuat sebuah kompetisi karena sebelumnya orang sulit untuk mendapatkan data di pemerintahan, urusan pemkot inikan banyak ada tiga puluh dinas untuk kompetisi ini fokus pada tiga urusan dulu transportasi, kebencanaan dan ekonomi, hasil ini nanti akan menjadi sebuah aplikasi yang Insya Allah warga bisa pakai,” terang Ridwan.

Selain itu Ridwan juga mengatakan sedang mengkonsep sebuah gagasan smart city dimana teknologi digunakan untuk memperbaiki pelayanan public, “dengan semangat transparansi kita menggunakan teknologi untuk menterjemahkan transparansi, ssehingga suatu hari nanti Bandung menjadi kota modern Indonesia dimana teknologi smart city ini menjadi biasa saja karena menjadi budaya orang Bandung.”

Deputi III Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Agung Harjono menjelaskan Bandung Open Data Summit And Challenge merupakan upaya mempopulerkan bagaimana pemerintah daerah agar lebih terbuka data-datanya, “Semakin data itu terbuka maka inisiatif-inisiatif dari masyarakat, dunia usaha, para peneliti akan mengeluarkan inovasi-inovasi, dengan melakukan gerakan keterbukaan itu akan mendorong bagaimana informasi mandat yang kita kerjakan bisa dipublikasikan di data.go.id itu bisa memberikan mamfaat, salah satunya memudahkan investasi,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Ketua Dewan Pengembangan Bandung Smart City, Ilham Habibie, Bandung Open Data adalah inisiatif memperbaiki database yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan sekaligus dapat mengundang investor yang akan berinvestasi di kota bandung karena keterbukaannya.

“Yang unik dari open data ini adalah kolaborasi yang tidak hanya dilakukan pemerintah saja tapi lintas sektoral, bukan hanya SKPD saja tapi juga pelaku bisnis, akademisi, developer IT, LSM dan masyarakat umum semua ikut bersama sama mencari suatu solusi,” pungkas Ilham.

Kegiatan Bandung Open Data Summit And Challenge diselenggarakan pada tanggal 21 sampai 28 Februari 2014 bertepatan dengan hari data terbuka internasional, ikuti sekitar 500 peserta dari Muspida, SKPD Kota Bandung, Kementrian, Akademisi, Developer, Domain Expert, Komunitas dan Masyarakat umum, dalam pelaksanaannya, kota Bandung akan menjadi bagian dari 132 kota lain di dunia menyelenggarakan rangkaian acara data terbuka internasional.

(www.bandung.go.id)