BIS DAMRI GRATIS

Walikota Bandung, M Ridwan Kamil menyaksikan penandatanganan surat perjanjian kerjasama antara Direktur Utama Perum DAMRI, Agus Santoso dan CEO PT. Agung Podomo

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:44
BIS DAMRI GRATIS
BIS DAMRI GRATIS

Walikota Bandung, M Ridwan Kamil menyaksikan penandatanganan surat perjanjian kerjasama antara Direktur Utama Perum DAMRI, Agus Santoso dan CEO PT. Agung Podomoro Land. TBK. (bdg), Cen Rudi Chandra, saat rapat dinas Perum DAMRI tahun 2015, di Hotel Panghegar jl. Merdeka Bandung, Senin (09/03/2014).

Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut sebagai tanda diresmikannya tarif bus DAMRI gratis bagi pelajar SD, SMP, SMA sederajat setiap hari senin untuk satu tahun kedepan.

Perum DAMRI menyediakan 45 Bis Baru menggantikan bus lama, bis baru tersebut yang dilengkapi fasilitas WIFI gratis untuk koneksi internet dan berpendingin AC juga rencananya akan dilengkapi teknologi GPS sehingga dapat terpantau lokasi bis melalui aplikasi smartphone.

Dikatakan Agus Santoso, “ini merupakan tahap pertama di Kota Bandung, nanti akan ditambah lagi karena Kota Bandung ini dijadikan percontohan nasional yang natinya diikuti kota-kota besar lainya untuk memamfaatkan dana CSR membantu angkutan umum dikota besar.”

Saat ini bis tersebut beroperasi di 3 trayek dan setiap trayek berjalan 15 unit dengan dana operasional 750 juta yang dapat membantu anak sekolah naik bis DAMRI tanpa dipungut biaya sepeserpun, selain hari senin perum DAMRI juga menyediakan bis gratis tersebut di hari kamis yang merupakan kerjasama CSR dengan PT. Bandung Artha Mas (Istana Grup).

Lebih lanjut Agus mengatakan ia memilih Kota Bandung menjadi prioritas karena layanan perum DAMRI merupakan salah satu yang terbanyak di Kota Bandung, “Di Bandung termasuk angkutan bis kota terbesar di indonesia selain Semarang dan Surabaya, perkembangan kota yang cepat ini menjadi proritas kita membantu mengurangi kemacetan tiap hari senin dan kamis.”

Hal senada juga dikatakan Walikota Bandung, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung merupakan yang tertinggi di Indonesia mencapai 9%, namun pertumbuhan ekomoni tersebut tidak dapat lebih tinggi lagi jika tidak diimbangi sarana public transportasi yang mumpuni.

“Dengan penduduk tiga koma enam juta orang di siang hari yang mobilitas warganya sangat tinggi, hanya dua puluh persen dari angka tersebut menggunakan transportasi publik dan sisanya naik kendaraan pribadi ini menjadi masalah, dan suatu hari nanti kita harus bisa membalikan prosentasi itu.”

Lebih lanjut dikatakannya permasalahan kota bandung tersebut disebabkan karena pilihan masyarakat untuk menggunakan trasportasi publik terbatas hanya dua menggunakan bis dan angkutan kota (angkot) dan diperparah oleh kebijakan otomotif dengan mempermudah masyarakat mendapatkan kendaraan pribadi karena semakin murah, padahal sebelumnya mereka adalah pengguna transportasi umum.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut Ridwan memaparkan rencana transportasi publik kota bandung kedepan yang dituangkan dalam ‘Bandung Urban Mobility Project’, “Master plan kedepan kita harus menyediakan infrastuktur publik transportasi yang beragam untuk mengatasi kemacetan, angkot harus eksis bis harus banyak harus ada publik transportasi berbasis kereta dan di bandung khususnya dan cable car juga,” Pungkasnya.

(www.bandung.go.id)