BANDUNG DAN SKOTLANDIA AKAN BERKOLABORASI

Kedatangan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, ke Kota Bandung membawa berita baik. Ia telah sukses mengajak para pelaku industri kreatif di

Miftah Rabu, 01 Maret 2017 18:00
BANDUNG DAN SKOTLANDIA AKAN BERKOLABORASI
BANDUNG DAN SKOTLANDIA AKAN BERKOLABORASI


Kedatangan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, ke Kota Bandung membawa berita baik. Ia telah sukses mengajak para pelaku industri kreatif di Skotlandia untuk berkarya di Kota Bandung.


"Skotlandia ini mampu dalam industri kreatif. Ada beberapa kota yang terlibat dalam program UNESCO Creative Cities termasuk Edinburgh dan Glasgow," ujar Moazzam saat kunjungannya ke Kota Bandung didampingi Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, Rabu (1/3/2017).


Kerja sama antara Bandung dan Skotlandia akan diresmikan bertepatan dengan pembukaan Bandung Creative Hub di Jalan Laswi dalam waktu dekat melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Salah satu poin kerja samanya adalah kolaborasi kreatif antara seniman Skotlandia dengan seniman Bandung.


Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil mengaku bahagia dengan kerja sama yang akan dijalin itu. Di samping industri kreatif, ada banyak hal lain yang akan dikolaborasikan dengan Pemerintah Inggris, salah satunya adalah membangun Public-Private Partnership (PPP) Center di Kota Bandung.


"Inggris kan paling canggih (dalam hal PPP) dan akan membantu kita membuat unit kerja PPP-nya. Dananya dari ADB. Tapi konsultan yang membuat kantor PPP-nya, supaya standar kelas dunia, datang dari Inggris," terang Emil, panggilan akrabnya.


Kerja sama itu juga akan memperbaharui kurikulum pelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Pihak pemerintah Inggris akan meninjau pola kurikulum dan memberi masukan agar metode pembelajaran bisa lebih baik.


"Jadi, kurikulum yang sekarang sudah oke, tapi kita mau minta tolong di-review apakah sudah memenuhi standar internasional, supaya generasi muda kita bisa lebih canggih," katanya.


Agar lebih menguatkan kemampuan bahasa Inggris di masyarakat, Ridwan menggagas adanya siaran radio berbahasa Inggris setiap hari Kamis.


"Nanti ada native speaker akan bersama kita keliling ke radio-radio agar tiap hari kamis acara radionya dalam bahasa Inggris," tuturnya.


Pelatihan bahasa Inggris juga akan diberikan kepada para ulama. Ridwan Kamil ingin agar ulama Kota Bandung tidak hanya bisa berdakwah di Indonesia, tetapi juga bisa menyebarkan nilai-nilai kebaikan hingga ke mancanegara.

"Saya mengusulkan ada pelatihan bahasa Inggris untuk para ulama, supaya kalau ulamanya jago tentang Islam tapu juga bahasa Inggrisnya lancar bisa kita kirim sebagai duta untuk dialog antara Islam dengan barat. Saya kira itu penting," pungkasnya.