REVITALISASI GEDEBAGE SEBAGAI PUSAT PRIMER DI BANDUNG TIMUR

Revitalisasi itu merupakan sebuah konsep untuk mengembangkan Bandung Timur secara keseluruhan. Namun secara khusus ada kawasan yang dikembangkan sebagai pusat p

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:44
REVITALISASI GEDEBAGE SEBAGAI PUSAT PRIMER DI BANDUNG TIMUR
REVITALISASI GEDEBAGE SEBAGAI PUSAT PRIMER DI BANDUNG TIMUR

Revitalisasi itu merupakan sebuah konsep untuk mengembangkan Bandung Timur secara keseluruhan. Namun secara khusus ada kawasan yang dikembangkan sebagai pusat primer atau sebagai pengembangan pusat pelayanan kota, untuk wilayah kawasan Bandung Timur dipilih kawasan Gedebage.

Hal itu diutarakan oleh Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Sarana Prasarana Bappeda Kota Bandung, Anton Sunarwibowo saat Bandung Menjawab di ruang wartawan, Balaikota Bandung, Selasa (12/5). Hadir juga Kepala Bidang Perencanaan Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung, Agus Hidayat, dalam Bandung Menjawab edisi revitalisasi kawasan Gedebage.

Gedebage sendiri merupakan salah satu pusat primer terpadu yang nantinya akan menjadi pusat pelayanan kota setelah di kawasan Bandung pusat, Alun-alun Bandung. Menurut Anton, pemilihan Gedebage sendiri dikarenakan kawasan tersebut memiliki potensi lahan kosong dan ada beberapa opsi akses untuk membuka jalan tol baru, stasiun kereta api dan relokasi terminak bis dari Leuwi Panjang dan Cicaheum.

Nantinya Pusat primer di Gedebage juga akan berisi pusat pemerintahan, sarana gelanggang olahraga, dan kawasan komersil. Diharapkan juga, kata Anton masyarakat tidak harus jauh untuk pergi ke Bandung pusat untuk memenuhi kebutuhannya.

“Harapannya penduduk Bandung Timur, kalau ingin memenuhi kebutuhannya tidak harus ke Bandung lama. Sinteralisasi tidak hanya berada di Bandung pusat saja, tapi bisa meluas juga ke Bandung Timur,” ujar Anton.

Ia juga mengatakan ada empat kawasan yang menjadi fokus revitalisasi di kawasan Bandung Timur. Kawasan itu meliputi, Gedebage, Arcamanik, Ujungberung dan Kordon. Gedebage sendiri menjadi pusat kawasan primer.

Anton juga menjelaskan bahwa Bandung Teknopolis merupakan bagian dari pengembangan kawasan Bandung Timur. Hal itu merupakan salah satu strategi Walikota Bandung, Ridwan Kamil, untuk mempromosikan kawasan Bandung Timur ini agar bersaing dengan kota-kota di Indonesia dan luar negeri dalam konsep teknologi berbasis smart city.

“Teknopolis adalah branding dari Walikota Bandung untuk mengembangkannya itu dengan konsep teknologi dan smart city. Tidak ada industri manufaktur disini, lebih ke perusahaan digital media dengan tenaga kreatif dan cocok untuk dikembangkan,” ungkapnya.

Untuk pengembangan infrastruktrur jalan di kawasan Bandung Timur, kata Agus Hidayat masih dalam tahap lelang untuk akses di kilometer 149.” Insya allah pertengahan Juni sudah dapat pemenangnya. Sehingga pertengahan atau akhir Juni sudah mulai pengerjaan konstruksi,” ucapnya.

Ia juga menambahkan infrastruktur jalan itu akan dibuka dua segmen sampai ke kawasan pertengahan Gedebage. Untuk kawasan Soekarno Hatta sendiri masih belum bisa diakses, menurutnya hal itu dikarenakan keterbatasan waktu dan pembebasan lahan yang belum beres secara tuntas.

“Sehingga yang paling penting kita sudah membuka akses jalan KM 149 oleh pusat. Jadi mungkin antara Soekarno Hattta sampai ke 149 itu di pertengahannya itu sudah beres. Kita bisa keluar dari akses 149 dan keluar masuk ke jalan tol itu dari akses jalan tersebut,”katanya.

Agus juga mengatakan jika konstruksi infrastruktur ini akan dilaksanakan oleh Pemerintah pusat tapi untuk pembebasan lahannya dari Pemerintah Daerah, yaitu Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.

“Untuk pembebasan lahan sendiri lagi proses, ada beberapa yang memang sampai perhitungannya sudah sampai rel, dari rel ke sana belum sama sekali. Tapi kita berusaha dari Pemerintah Kota dan Provinsi, karena dari sisi konstruksi pusat sudah siap,” tandasnya.

(www.bandung.go.id)